Entah hanya kebetulan atau takdir, Uchiha Sasuke kembali dipertemukan dengan seseorang yang membuatnya penasaran sejak pertama kali bertemu. Uzumaki Naruto, remaja beranjak dewasa yang telah resmi tinggal dengan sekretaris Sasuke, bocah banyak gaya yang dengan kurang ajarnya masuk ke ruangan Sasuke dan langsung duduk bersila begitu saja di atas sofa tanpa repot-repot melepas sepatu.
"Anda bosnya Karin?" Naruto langsung bertanya, tak peduli dengan tatapan menusuk Sasuke. "Omong-omong, jangan salah sangka. Kedatanganku hari ini adalah untuk menemui Karin, tapi sepertinya dia masih makan siang. Jadi, kutunggu di sini saja."
Sasuke tak menjawab, malah balik bertanya, "Bagaimana kau bisa sampai di sini tanpa tertangkap para penjaga?"
"Kemarin aku ke sini, Karin mengenalkanku pada seluruh pegawai dan meminta mereka untuk tidak mempersulitku kalau aku kemari." Naruto meraih ponsel pintar dari kantong jaket denim-nya, memencet sini-sana sambil bersiul ceria. "Aku harus ambil foto di sini, tempat ini sangat Instagram-able."
"Kau akan berlutut memohon maaf pada sofa itu kalau kuberitahu berapa harganya." Sasuke bersedekap dengan dagu terangkat sempurna, masih tidak terima dengan sikap seenaknya si bocah.
"Kalau begitu jangan beritahu aku." Naruto malah menyengir lebar seakan tak ada masalah. Pemuda itu beranjak, menghampiri Sasuke dan menyerahkan ponselnya pada pemilik ruangan. "Tolong ambil beberapa foto untukku di sini. Yang bagus, ya."
Sasuke tidak menyahut lagi, hanya mengikuti permintaan si bocah. Ia mengambil gambar pemuda pendek dengan rambut berwarna super menyilaukan itu hampir di seluruh sisi dan sudut ruangan. Di dekat jendela, di sofa, di belakang pintu, di perpustakaan mini, hingga di kursi kerja milik Sasuke.
"Sudah cukup, kau bisa mengotori kursiku."
Naruto melirik Sasuke dengan tatapan sinis, tetapi tidak juga beranjak dari kursi Sasuke. Ia membiarkan lelaki itu tetap berdiri di sampingnya. "Hm ... fotonya bagus, tetapi pencahayaannya kurang begitu pas dengan feeds Instagram-ku. Sepertinya aku harus mengutak-atik fotonya dulu dengan Lightroom."
Setelah menumpangkan paha kanan di atas paha kiri, Naruto mulai menekuni pekerjaannya. Menyunting sana-sini hingga foto-fotonya terlihat menarik dengan berbagai perubahan warna, mengabaikan Sasuke yang juga terlihat serius menonton pekerjaan Naruto.
Kini, Naruto sudah beralih aplikasi. Layar ponsel miliknya menampilkan beranda Instagram yang dihujani berbagai foto yang tak kalah aesthetic milik para kenalannya. Berdecih beberapa kali sambil mengumpati para pemilik foto yang terlalu bergaya di depan kamera, Naruto kemudian memilih beberapa foto yang sudah disunting untuk diunggah.
"Sebenarnya apa guna aplikasi ini?"
Naruto menengadah, memperhatikan raut datar Sasuke saat memperhatikan foto-foto yang sudah siap diunggah. Pemuda dengan warna kulit yang kontras dengan warna kulit Sasuke itu tertawa terbahak-bahak, tak peduli dengan Sasuke yang jelas-jelas terganggu dengan suara cemprengnya. Tawanya baru mereda setelah puluhan detik terlewati.
"Anda bisa hidup di era sekarang tanpa tahu apa itu Instagram?" tanya Naruto di sela-sela tawa yang belum reda sepenuhnya. "Di era sekarang, kalau tidak menggunakan aplikasi ini, orang-orang akan menganggapmu gagap teknologi."
"Aku? Gagap teknologi? Pasti sudah hampir kiamat." - Uchiha Sasuke, presiden direktur UST-0, perusahaan software terbesar ke-4 di Jepang. "Aku memang punya akun aplikasi itu, tapi tak pernah kupakai. Apa gunanya?"
"Untuk bergaya dan pamer, tentu saja. Donald Trump saja punya akun Instagram sendiri untuk pencitraan, walaupun aslinya suka sambat dan mancing mania di Twitter." Naruto mengendikkan bahu. "Apa nama username Anda? Biar aku mention di caption sebagai ucapan terima kasih."
"Apa itu penting?"
"Ck, berikan saja."
Sasuke terdiam, kemudian meraih pena, menuliskan '@ sasukeuch' di secarik kertas yang ada di atas meja.
"Norak sekali username-nya," komentar Naruto super nyinyir.
"Karin yang memilih nama itu."
"Sudah kuduga."
Tanpa membuang waktu, pemuda super eksis itu segera mengunggah foto-fotonya, dan di saat itu pula ponsel pintar Sasuke mendapat sebuah notifikasi.
uzunaruchan mentioned you in a comment.
"Username-mu bahkan lebih norak dari punyaku, bodoh."
