Keputusan

51 10 35
                                    

Diandra

Hari ini tepat Arjuna tanding basket bersama SMA kencana. Aku mengembangkan senyum saat dia berlari ke arahku dengan sepatu merah pilihanku. Dia kenapa tampan sekali, sih.

Aku bisa melihat tatapan lapar dan jerit-jerit gak jelas dari belakangku. Kesel? Jelas. Setibanya Arjuna dihadapanku, aku dengan sengaja memeluk Arjuna. Bodo amat dengan cemooh orang.

"Manja banget." Bisik Arjuna sambil terkekeh.

"Semangat, sayang." Ujarku membuat Arjuna sedikit tersentak, karena aku memang nggak pernah memanggilnya seperti itu.

Aku ingin tertawa melihat ekspresinya.

"Sekali lagi coba." Pintanya dengan senyum tertahan.

"Gak ada pengulangan." Sahutku menjulurkan lidah.

Dia terkekeh mengacak rambutku gemas."Pindah kebelakang gih, disini agak panas."

Aku menggeleng."Kalo dibelakang jauh."

Dia kembali tertawa."Gak bisa jauh sebentar dari, aku?"

Aku mendengus geli."Udah, sana."

Bukannya pergi, dia malah kembali mendekapku dan mengecup pipiku. Cepat sekali.

"Heh! Sembarangan banget." Aku melihat kanan dan kiri.

Dia tertawa kecil."Anggap aja suntikan semangat." Ujarnya dengan menaik turunkan alisnya. Menyebalkan.

"Aku pergi dulu, jangan kangen, ya." Ujarnya yang aku balas dengan delikan.

"Aaaa sosweettt." Pelik Nara, yang entah sejak kapan Nara ada disebelahku.

"Gila, si kapten basket." Iren terkekeh.

"Emang gila." Desis Aca.

"Dari tadi si Nara mupeng liatnya." Timpal Iren lagi.

Aku hanya menanggapi dengan geleng-geleng kepala, lalu mengambil camilan yang aku titip tadi.

Peluit sudah dinyalakan dan pertandingan pun segera dimulai. Aku melihat Arjuna beberapa kali mendrible bola, melakukan lay up, dan semuanya yang membuatku tidak berhenti memandang kearahnya.

Seruan anak kelas yang menjadi suporter menggema ditribun. Gak salah pak Akbar dan bu Inggrid memilih kelasku yang bar-bar menjadi suporter.

Setiap Arjuna memasukkan bola ke ring, dia selalu melihat kearahku dengan senyum tampannya. Aku berdecak kesal. Dia tebar pesona sekali.

"WOAAA ABANG KAPTEN SEMANGAT!"

"SEMANGAT KAKAK, AYEAY!"

"AYO YANG GANTENG SEMANGAT, YANG GAK GANTENG GAK USAH!"

"YANG GOLL DAPET PELUKAN GUE!"

"YOO, AH! JANGAN DIKASIH KENDOR, JUN!"

"SEMANGAT SEMUA, YANG MENANG JADI PACAR GUE!"

Teriak-teriakkan dari tribun saling bersahutan. Aku hanya terus memperhatikan Arjuna selama pertandingan.

"GILA PACAR LO, DI!" Teriak Nara sambil mengguncang tubuhku.

"ARJUNAA KATA DIANDRA SEMANGAT, YOO!"

Aku menghela nafas kasar. Walaupun Nara jadi supporter sekolah, tapi matanya juga masih jelalatan kepada pemain SMA Kencana yang tidak lebih keren dari Arjuna.

Sampai akhirnya, pertandingan selesai, yang dimenangkan SMA Garuda, Sekolahku.

Setelah ber high five dan berpelukkan bersama teman tim nya, dia langsung menghampiriku yang akan menghampirinya juga. Dia langsung menggendongku, aku memekik kaget.

RelasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang