16. Sebuah Pilihan

989 191 22
                                        

°Seseorang pernah berkata, kau boleh menciptakan satu dunia yang dipenuhi kebahagiaan untuk dirimu sendiri. Namun, seorang lainnya berbicara, tetapi bukan berarti kau diperkenankan untuk memenuhi semesta orang lain dengan kesakitan.°

•••

Ha Dawon


jimin,
hari ini aku ingin
bercerita soal seluruh
perasaanku yang sangat
berantakan, dan pada detik
ini, aku sedang sehancur-
hancurnya.

ternyata benar, ya, kalau
orang tua adalah oknum
yang paling mungkin membuat
kita kehilangan seluruh rasa,
bahkan sebelum orang lain
mematahkan semangat kita.

apa aku salah apabila aku
dilahirkan seperti ini?
aku yang salah, ya, jimin?
padahal kalau bisa meminta,
aku maunya tidak dilahirkan
saja. lebih baik tak pernah
ada, apabila ada tetapi malah
dianggap seperti tidak bernyawa.

aku tidak ingin hidup
seperti ini. aku tak mau sakit
terus-menerus seperti ini. rasa-
nya lelah, dan memuakkan
sekali. aku sudah melakukan
apa pun yang mereka pinta.
namun seluruhnya tak mampu
membuat mereka merasa cukup.

aku sangat lelah.
aku harus bagaimana sekarang?
jika pergi ... apakah aku bisa?
boleh tidak, ya, kalau aku pergi?
hei, lagian siapa yang akan peduli
kalau aku pergi?

jimin, kenapa kau tidak membalas?
kau bosan mendengarkanku
bercerita, ya?
ah, apa kau masih marah soal
kemarin?

°°°

hei, dawon, aku di sini.
aku tidak marah padamu, sobat.
aku hanya sedang menunggu kau
berhenti mengetik pesan, sebab aku
tidak ingin mencela ceritamu.

aku membaca semua pesanmu.
dengarkan aku, dawon.
tolong jangan berpikir yang tidak-
tidak. jangan melakukan sesuatu
yang aneh. diamlah di tempatmu
dan tunggu aku datang.

aku sedang dalam perjalanan
pulang, aku masih di kereta.
dawon, jangan membicarakan
soal kepergian. aku tahu kau lelah,
tetapi aku mohon jangan menyerah.
kau ini kan hebat, temanku yang
paling luar biasa, mengerti?

aku peduli padamu, ha dawon.
kita teman—ah, kita sahabat, bukan?
kau masih punya aku, bahkan
ketika orang tua dan dunia
memusuhimu, aku akan tetap
berada di sisimu.

percaya padaku, ya.

menghubungkan ....

panggilan ditolak.

hei?
kenapa cuma dibaca?
setidaknya angkatlah panggilanku.
dawon?
ha dawon!

°°°

jimin, kemarin bukanlah hari
yang baik untuk kita berdua.
aku memarahimu, membentakmu,
dan memberikan kata-kata yang
tidak pantas untukmu. itu pasti
sangat melukai perasaanmu.

aku lupa, bahkan ketika aku
menyebutmu tidak peduli padaku,
nyatanya aku cuma memilikimu
sebagai satu-satunya orang yang
ada di sisiku. kau mendengarkanku,
kau mencoba memahami perasaanku,
tetapi aku terlalu memaksa, aku
begitu egois, dan meminta lebih atas
apa yang sudah kau beri untukku.

kau tidak sama seperti yang lain.
kau berbeda. kau tidak sekadar bisu,
kau hanya sedang menempatkan
dirimu di waktu yang tepat, kau men-
dengarkan dengan baik, dan setelahnya
akan memberikan beberapa ucapan
untuk menenangkan, walau untukku,
itu tidak memiliki pengaruh sama sekali.
tetapi, kau adalah tempat terbaik
untukku mengeluh.

SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang