34. Xavier

3.2K 179 9
                                    

Ketemu lagi sama hari Senin. Pagi-pagi Zora udah nyambut tamu di rumahnya. Zora bilang semalam kalau Xavier jangan sampai telat jemput dia, sekarang malah datengnya kelewat pagi. Jam setengah enam pagi udah nangkring di depan rumah orang kayak tunawisma. Xavier udah lengkap pakai seragam, tapi Zora masih sibuk nyari film Barbie yang biasa dia tonton kalau pagi-pagi gini sebelum berangkat sekolah.

Xavier ngeliat sekeliling rumah Zora. "Lo tinggal sama suami lo?" tanya Xavier.

Zora ngangguk, matanya masih fokus sama TV, tangannya sibuk ngoles roti pakai selai.

"Suami lo baik?" tanya Xavier lagi, dia nerima roti yang Zora kasih buat dia.

"Baik. Kalau jahat udah gue ceraiin dari jauh hari," jawab Zora.

Xavier ngangguk-ngangguk.

"Trus si Jamil, sekarang di mana? Di Semarang? Jauh juga," kata Xavier.

"Jamil siapa anjrit?" tanya Zora. Dia beneran nggak kenal Jamil yang Xavier omongin.

"Suami lo, namanya Jamil, kan?" tanya Xavier, mukanya kelewat polos.

"JAMIL APANYA?! ORANG NAMANYA REI!" sewot Zora, nggak terima nama suaminya diubah-ubah.

"Rei? Udah ganti?"

"Dari dia masih embrio juga namanya Rei! Nggak ada unsur Jamil. Ngaco aja lo." Zora berdiri, bawa toples selai ke arah dapur.

"Kirain namanya Jamil, seinget gue namanya bukan Rei," kata Xavier.

"Bapak lo, noh, Jamil," Zora menye-menye.

Xavier ketawa-ketawa doang.

Beres sarapan, Zora keluar buat pakai sepatu. Zora duduk di lantai sambil pakai sepatu, sementara Xavier cuma ngeliatin sambil berdiri.

"Mendung, Ra, ayo buru. Kalau hujan di jalan repot," Xavier liat ke arah langit. Cukup mendung, suasananya juga ngasih tanda-tanda bakalan hujan.

Zora lari sehabis kunci pintu rumah, dia nyusul Xavier yang udah duduk di atas motor.

***

Di sekolah, masih kelihatan sepi daripada hari biasanya untuk jam segini. Tadi di jalan sempet gerimis, tapi Xavier langsung ngebut karena takut hujannya bakalan deres. Pas udah sampai di sekolah, baru hujan deres. Nggak heran kenapa jam segini sekolah masih kelihatan sepi, karena pasti murid-murid banyak yang nggak masuk karena kehambat hujan, atau telat karena neduh dulu sampai hujan reda.

Beberapa anak yang ada di koridor natap Xavier yang jalan di samping Zora. Mereka belum pernah ngeliat Xavier sebelumnya, jadi masih agak bingung. Tapi ngeliat seragam yang dipakai Xavier itu seragam sekolah mereka, banyak yang berasumsi kalau Xavier itu anak baru.

"Zora bukan, sih? Bukannya dia pacaran sama Rei? Trus itu siapa?" bisik anak perempuan yang ngeliat Zora lagi ngobrol sama Xavier. Kelihatan akrab, bikin banyak yang ngira kalau Zora udah nggak sama Rei.

"Lo kalau mau masuk ke kelas sekarang gapapa, nggak usah anter gue sampe TU," kata Xavier ngeliat jam tangannya, udah mau bel masuk.

"Emang lo tau TUnya di mana?" tanya Zora.

"Itu, kan?" Xavier nunjuk ke arah pintu yang nggak terlalu jauh dari tempat mereka.

Zora ngangguk, "Iya itu. Gapapa nih kalau gue tinggal?" tanya Zora.

[I] 𝐎𝐙𝐎𝐑𝐄𝐈 [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang