daddy . 07

632 88 34
                                    

Jihyo pelan-pelan buka pintu bilik Jeon Dasha , tidak mahu menganggu sekiranya Jeon Dasha sudah pun tidur lena diulit mimpi . Anak kecil itu kepenatan dari pagi sampai ke petang sekolah . Petang dia turut berada di sekolah kerana ada kelas piano .

Jungkook telah mendaftarkan Jeon Dasha di kelas piano memandangkan anak perempuannya itu sukakan music . Selalu Jungkook anaknya itu dengar lagu-lagu kpop dan pernah meluahkan kepadanya yang dia suka tengok artis-artis kpop main alat music .

Satu hari , Jungkook menyatakan hasratnya ingin mendaftarkan Jeon Dasha di kelas music . Dia telah memberikan Jeon Dasha pilihan ingin masuk ke kelas alat music yang mana . Jeon Dasha telah memilih piano .

Jungkook senang dapat menunaikan segala hasrat dan keinginan insan yang dia sayang . Melihat Jeon Dasha bahagia adalah kebahagiaannya juga .

" Comel , "
Ungkap Jihyo melihat kecomelan Jeon Dasha yang sedang lena tidur . Rambut hitam pekat Jeon Dasha di belai lembut .

Hati nalurinya kuat mengatakan yang dia sangat menyayangi Jeon Dasha . Sudah serupa anak kandung . Jeon Dasha baik dan mesra dengannya . Terdetik naluri keibuanya , walaupun dia masih terlalu muda untuk bergelar seorang ibu . Masih lagi seorang pelajar sekolah .

" Jihyo , "

Drastik Jihyo kalihkan pandangan kearah pintu bilik . " Shh , nanti Dasha sedar — "
Jihyo meletakkan jari di bibir . Tidak mahu Jungkook bising , nanti tersedar Dasha .

Jungkook katup mulut .
Tangannya diangkat memanggil Jihyo . Jihyo bangun dan hampiri suaminya itu .
" Kenapa ? "
Tanya Jihyo . Raut wajah Jungkook terlihat cemas .

" Aku nak keluar kejap .
Hoseok call aku . Ah long kejar dia "
Jungkook jalan kearah ruangtamu tingkat atas .
Kunci kereta di penyakut dia ambil . Kena cepat . Kan ! lunyai rakannya itu di kerjakan ah long nanti .
" Dia berhutang dengan ah long ? "
mendengarnya sahaja buat Jihyo kecut perut . Ah long bukannya boleh dibuat main . Buruk padahnya .

Jungkook angguk .
" Tapi bahayalah . Nanti awak kena sekali "
Nada Jihyo kedengaran risau membuatkan Jungkook terukir senyum . " Jangan risau . Aku akan settle kan dengan baik . Tak ada pengaduhan " tetap Jihyo risau kerana banyak berita kekejaman tentang ah long yang dia dengar .

Jungkook tengok jam di pengelangan tangan .
" Dah , aku kena cepat . Kalau mengantuk tidur je . Jangan tunggu aku "
Jungkook menapak pergi  . Sempat di kucup sekilas dahi isterinya itu .

Raut wajah Jihyo tidak berubah .
Dia risaukan suaminya itu .

---------♡

" Ah— "
Tersungkur Hoseok ke tanah apabila dia di tendang oleh seorang anak buah , Darren .
Ah long yang Hoseok berhutang .
Bersebab , dek kerana insan tersayang .

Bibirnya yang berdarah di kesat . Laju dia larikan diri , tetap dapat di berkas oleh Darren dan anak buahnya .

" Dar— Darren .
Aku janji aku bayar balik .
Buat masa sekarang aku tak cukup duit .
Tolonglah , aku merayu .
Bagi aku satu lagi peluang "
Hoseok merapatkan kedua tangan memohon agar Darren memberikan kelonggaran kepadanya .
" Peluang ? "
Soalan Darren di angguk laju oleh Hoseok dengan wajah ketakutan .

Kalau Darren tidak bersetuju . Kemungkinan tamat riwayatnya malam ini .

" Peluang untuk perbodohkan aku ! "
Darren membentak . Picu pistol di tarik dengan muka merah menahan amarah yang membuak-buak .
" Dar— Darren , tolong jangan .
Tolong ! "
Hoseok mengelengkan kepala laju . Tubuhnya bergetar hebat ketakutan . Darren bakal menembaknya .

VROOM !

Kesemua mereka serentak melihat kearah sebuah kereta yang berhenti di situ . Senyuman kelegaan terukir di bibir Hoseok kerana dia mengenali kereta tersebut .

𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 | 𝙅𝙐𝙉𝙂𝙆𝙊𝙊𝙆  ✔︎Where stories live. Discover now