9

1.8K 303 52
                                    

Seperti yang sudah diajukan Chenji. Setelah menuntaskan segala pekerjaan nya kini Peter sudah siap di depan toko milik Chenle. Kenapa Peter di toko? Karna dia belum tau dimana rumah lelaki manis itu.

Jam yang melingkar di pergelangan tangan kiri nya menunjukkan pukul 3 sore. Peter dengan cepat menyelesaikan pekerjaan nya agar dapat mewujudkan keinginan si kecil.

Mata nya menangkap lelaki manis dan si kecil dekat penyebrangan, senyum nya terbit begitu saja. Dia senang melihat raut riang Chenji yang meneriaki namanya.

"Paman Peter!"

"Hai, tampan."

Peter menyamakan tingginya dengan si kecil lalu mengusak kepala nya dengan lembut dan mulai menggendong Chenji. Chenji tentu senang, namun Chenle manatap tajam sang anak.

"Jangan menatap tajam si tampan. Biarkan aku menggendong nya seperti pertama kali kita bertemu."

Chenle bisa apa, dia kemudian mengangguk dan bergumam maaf. Hei, dia merasa tak enak pada Peter yang sehabis pulang bekerja membisakan diri untuk mewujudkan keinginan sang anak. Dia pasti lelah.

Mereka mulai berangkat menggunakan mobil Peter. Ya, Peter yang memaksa agar mereka tidak menggunakan transportasi umum, dia tak mau si kecil dan si manis tak mendapatkan tempat duduk dan harus berdiri selama perjalanan.

Tujuan mereka adalah taman kota (tempat piknik mereka yg di nct daily). Sekitar 15 menit akhirnya mereka sampai dan Peter mulai menggandeng tangan mungil si kecil untuk memilih tempat yang sekiranya cocok. Dan mereka memilih tepat di bawah pohon.

Chenle mulai menggelar tikar yang dia bawa dari rumah. Serta meletakkan beberapa makanan yang memang sudah dia siapkan sebelumnya. Dia tak ingin Chenji jajan sembarangan.


 Dia tak ingin Chenji jajan sembarangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah, banyak sekali!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah, banyak sekali!"

Teriakan Chenji mengalihkan atensi mom nya yang sedang meletakkan makanan. Chenle menatap heran si kecil, pasalnya dirumah tadi dia dibantu oleh si kecil menyiapkan makanan. Lalu kenapa reaksi sang anak lebay sekali?

"Kau menyiapkan semua ini sendiri?"

"Tidak."

Chenji menahan senyum saat paman Peter mengusap leher nya. Terlihat seperti salah tingkah saat mom nya menyawab dengan tersenyum.

SPRING [jichen] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang