Part 2

1.1K 302 170
                                    

Happy reading!

Hari ini adalah hari kedua di mana Alin memasuki sekolah Barunya. Setelah turun dari mobilnya Alin mulai berjalan memasuki gerbang.

Pada saat iya berjalan memasuki gerbang tiba-tiba ada orang yang hampir menyerempetnya dari belakang. Sontak itu membuat Alin kaget hampir saja iya terserempet.

Dengan perasaan kesal Ia pun mendatangi orang yang hampir menyerempet dirinya.

"Heh! Kalo bawa motor hati hati dong, lo gak liat tadi gue hampir keserempet!" cerocos Alin kesal.

Namun bukannya menjawab laki-laki tersebut hanya memandang dengan mengangkat alisnya sebelah.

"Apaan si, lo.gak jelas," jawabnya ketus.

"Lo gak dengar lo habis nyerempet gue ,dan lo nggak mau minta maaf, minta maaf nggak lo!"

Lelaki tersebut hanya mengangkat pundaknya acuh selalu pergi meninggalkan parkiran.

"Ihh ... Awas aja loo" ucap Alin dengan menghentak-hentakkan kakinya.

"Ngapain lo disini," tanya puji.

"Au ahh kessel," jawab Alin dengan nada ketus.

"Ngapa tuh anak"

***

Kringgg!

Jam istirahat telah berbunyi dan kini Alin membereskan alat tulisnya.

"Kekantin gak gaess," tanya Puji dengan suara cemprengnya.

"Kantin lahh cacing-cacing di perut gue disko nihh," jawab Ani

"Lin ikut gak,"

"Iya."

"Yaudah yukk."

Setelah merapikan alat tulis, mereka pun bergegas pergi ke kantin.

Disini lah mereka sekarang berada, di kantin yang sangat ramai. Langsung saja mereka bertiga duduk di bangku paling pojok agar tidak terlalu menjadi pusat perhatian.

"Lin Lo mau pesan apa?" tanya Ani.

"Bakso sama es jeruk aja."jawab Alin.

"Lo ji?"

"Samain aja," jawab Puji.

"Ohh okee bentar-bentar."

Setelah itu Ani langsung pergi memesankan makanan untuk teman-teman nya.

Pada saat Alin sedang melihat lihat sekeliling mata nya langsung bertemu dengan mata seseorang yang membuat mood nya hancur tadi pagi.

Dengan segera Alin memutuskan tatapan tersebut dan membuang muka.

Di lain tempat seorang laki laki tampan yang berjalan dengan gaya cool nya bersama dengan 3 sahabatnya yang mengikuti di belakang bak anak ayam yang mengikuti induknya. Dia adalah 
Ari Sakti Maulana. Anak dari pasangan suami istri Gavin dan Lia. Ia memiliki kakak yang berbeda 4 tahun dengannya yang sekarang sedang kuliah di luar kota. Banyak yang mengidolakannya karena ketampanan dan kepintaran yang ia miliki, tak sedikit yang selalu menaruh coklat dan surat cinta di lacinya, tetapi dia selalu bersikap tak acuh jika fens fens nya menaruh barang barang tersebut ia hanya membagi-bagikan nya kepada teman-teman nya. Okee skipp back ke topik.

Ari yang melihat cewek tersebut hanya acuh, dan langsung saja ia menduduki bokongnya pada kursi yang berada di pojok kantin yang menjadi tempat tongkrongan dirinya dan teman-temannya.

"Ri, Lo mau pesen apa?" tanya kifli pada Ari.

"Bakso sama air mineral." jawabnyaa

"Lo ka?"

"Samain,"

"Lo yan,"

"Mie ayam"

"Uang Lo pada mana?"

"Nihh." jawab Ari dengan memberikan selembar uang berwarna merah muda.

Kifli hanya menganggukkan kepala dan pergi memesan makanan tersebut.

Di lain tempat Alin hanya mamandang bakso yang ia pesan di hadapannya dengan tatapan tak selera.

"Lin makan dong, mubazir tau makanan di aduk-aduk," ucap Puji.

"Tau tuh si Alin sayang banget makanan di anggurin," ucap Ani membenarkan.

"Iya iya ini juga mau di makan kenapa sihh," jawab Alin ketus.

"Napa sii loo, bawaannya marah-marah mulu," seru puji.

"Ho'ohh dari tadi pagi tuhh,"jawab Ani.

"Gak papa." jawab Alin.


***


Jam menunjukkan pukul 3 dan itu artinya semua siswa sudah bergegas untuk pulang.

Begitu pun dengan Alin, kini ia membereskan alat tulisnya, karna ia ingin cepat-cepat sampai kerumhnya dan tidur bersama bantal kesayangannya.

"Lin Lo balik naik apa?" tanya Puji.

"Mungkin di jemput sopir." jawab Alin sekenanya.

" Yaudah gw nebeng sama Puji,"

"Okee yuk ke parkiran." jawab Puji.

Mereka pun berjalan menuju parkiran.

Selang beberapa menit kemudian mereka pun sampai, Puji langsung mengambil motornya di parkiran setelah itu Ani naik di motor Matic tersebut.

"Lin kita duluan yah," ucap Puji.

"Iya, hati-hati."jawab Alin.

Saat menunggu jemputannya, tiba tiba ada laki-laki yang mendekatinya.

"Hai," ucapnya

Alin hanya menoleh dan menunjuk dirinya.

"Iya gue bicara sama lo,"

"Ohh iya, kenapa?" Jawab Alin sekenanya.

"Boleh kenalan gak? Nama gue Reza Erlangga, kelas XI MIPA 4." ucapnya sambil menjulurkan tangannya.

"Umm... Alin Zakaria Putri, kelas X MIPA5," jawab Alin dengan membalas uluran tangan Reza.

"Lo lagi nunggu siapa?" tanya nya.

"Lagi nunggu sopir jemput aku kak" jawab Alin dengan sopan.

"Gimana kalo gue anterin Lo pulang"

Sampai sini dulu guyss di tunggu yah vote dan komen nya

Salam manis dari Author^3^

ALIN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang