Part 3

901 271 131
                                    

Happy Reading!

"Ehh... Gak usah kak makasih bentar lagi palingan sopir aku nyampe ko." jawab Alin.

"Beneran gak papa gue ninggalin Lo sendiri di sini?"

"Iya gak papa kok,"

"Yaudah gue duluan yah." Ucap Reza lalu bergegas pergi meniggalkan Alin sebelum ia pergi ia menoleh sekilas lalu menyunggingkan senyum tipisnya.

Setelah Reza meninggalkan Alin sopir Alin pun datang.

"Maaf yah non tadi ban mobilnya kempes jadi saya tambah dulu anginnya." ucap supir keluarga Alin dengan sopan.

"Gak papa kok pak aku juga gak nunggu lama," jawab Alin laku masuk ke dalam mobil tersebut

Di tengah perjalanan Alin tak henti-hentinya memikirkan pria yang telah menyerempetnya tadi pagi.

Kok gue mikirin dia terus sihh, mana mukanya ganteng banget tapi tetep aja ngeselin! ... Ihh gue ngomong apaan sihh gak jelas!, Gumam Alin.

***


Disini lah sekarang Alin berada di kamarnya yang sedang berbaring di atas king size kesayangannya dengan memeluk boneka Stitch.

Mukanya kok selalu ada di pikiran gue sih, nyebelin banget ihh, gumam Alin

"Dari pada gue mikirin dia Mulu mending gue baca wattpad sambil haluin Jeff Moses." Ucap Alin lalu mengambil ponselnya dan membuka aplikasi oranye tersebut.

***


Guru baru saja pergi ketika bel berbunyi tanda jam istirahat telah tiba. Anak anak kelas X MIPA5 kini telah merapikan alat tulis dan buku mereka lalu memasukkan nya ke dalam tas.

"Kantin kuyy," seru Ani.

"Kuyy lahh," jawab Puji.

"Ikutan gak Lin?" tanya Ani kepada Alin.

"Kalian duluan aja gue mau ke toilet dulu." jawab Alin.

"Mau di temenin gak?"

"Gak usah, gue tau cacing-cacing di perut kalian udah pada minta makan,"

"Hehe tau aja loh, yaudah kita duluan yah."

Alin hanya menganggukkan kepalanya sebagai balasan lalu melanjutkan merapikan alat tulis dan bukunya.

Kini Alin sedang berjalan menuju toilet. Dan tiba-tiba.


Brukkk!


Alin terjatuh karena di tabrak oleh seseorang.

"Aww ... Ihh kalo jalan itu pake mata dong! Gak liat apa disini juga ada orang!" cerocos Alin kesal.

"Dimana-mana orang jalan pake kaki." ucap laki-laki tersebut.

"Udah salah ngeles lagi!" ucap Alin geram.

Namun bukannya menjawab perkataan Alin laki-laki tersebut malah membukkukkan badannya dan menjulurkan kan tangannya.

"Mau di tolongin gak?" tanya Ari.

Alin hanya melihat tangan tersebut dengan membuang muka lalu berdiri sendiri dan membersihkan rok nya yang kotor terkena debu.

"Gak. Usah. Makasih." jawabnya dengan kata kata penuh penekanan, laku pergi meninggalkan Ari sendiri.

Menarik juga, gue suka. Gumam Ari sambil menatap kepergian Alin.

***

"Lo dari mana aja sih lama banget, perasaan Lo cuman ke toilet." tanya Puji.

"Gue tadi di tabrak sama cowok, jadi lama ke toiletnya." jawab Alin sekenanya.

"Cogan Lin?" tanya Ani dengan semangat.

"Tau ah gue mau makan," jawab Alin.

Pada saat Alin sedang memakan baksonya tiba-tiba ada seseorang yang duduk disampingnya.

"Hai" sapanya.

"Ngapain lo di sini," jawab Alin ketus.

"Emang ada larangan buat duduk di sini." jawab Ari dengan kalemnya.

Alin yang melihat itu hanya memutar bola matanya jengah.

"Gue cuman mau minta maaf soal kemarin gue hampir nyerempet lo,"

Alin hanya diam memakan baksonya. Ari yang melihat tidak ada respon pun langsung memegang pergelangan tangan Alin.

"Lo apa-apaan sihh! lepasin gak." ucapnya ketus.

"Gak akan gue lepasin sebelum lo maafin gue," jawab Ari dengan senyum tipisnya.

"Ishh ... Minta maaf kok maksa," ucap Alin sambil menggerakkan tangannya yang di pegang.

"Jadi lo mau maafin gue gak?" tanya Ari.

Alin hanya bergumam sebagai jawaban. Ari yang melihat itu pun menyunggingkan senyum tipisnya lalu melepaskan tangan Alin dan pergi bersama temannya.

"Sumpah Lin itu tadi kak Ari yang katanya Most wonted SMAN CENDRAWANA?!!" tanya Puji dengan suara cemprengnya.

"Gaesss ganteng bangeett, kalo gue yang di serempet sama kak Ari mahh ikhlas lahir batin," ucap Ani sok mendramatis.

"Lebay lo pada, gue udahan nih," ucap Alin lalu meninggalkan kantin.

"Ehh Lin tungguin dong." teriak Puji yang masih di dengar oleh Alin.

***

Alin melangkahkan kakinya keluar dari halaman sekolah. Jam menunjukkan jam 4 sore itu artinya sekolah sudah mulai sepi. Ia baru saja dari perpustakaan yang memang buka sampai sore, penjaganya juga murid-murid, mungkin mereka tidak mempunyai kegiatan selain membaca buku.

Ia berbelok menuju gerbang. Alin mengecek ponselnya, tidak ada pesan itu artinya ia harus pulang naik bus. Jalanan sepi, ada aura aneh disini. Ada beberapa murid berandalan yang berjaga di gerbang belakang.

3 detik yang mengejutkan ketika segerombolan remaja laki-laki membawa senjata tajam dari arah gang lain, seragam mereka bukan lah dari SMAN CENDRAWANA.

Cewek itu panik dan kebingungan. Sekarang iya berada dekat sekali dengan perkelahian itu. Hampir saja ia menangis dan kembali ke gerbang sekolah.

"Maa ..." lirihnya ketika melihat empat remaja sedang berkelahi di depan gerbang.

Ia menangis, dan berusaha agar tidak terkena senjata tajam itu. Alin masuk kedalam gerbang sekolah ia benar-benar ketakutan.

Gimana caranya gue pulang. Gumam Alin.

Setelah aman berada di sekolah, ia menatap sekeliling sekolah. Sudah tidak ada orang sama sekali! Alin menjadi takut sendiri. Tanpa sadar ia menangis.

"Ngapain lo di sini?" suara serak itu membuatnya menoleh.

Oke guyss part ini sampai sini dulu, di tunggu vote & komen nya.

Salam manis dari Author^3^

ALIN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang