Part 31

209 58 154
                                    

Happy Reading!

Seperti yang di bilang oleh Ari bahwa sore ini ia akan latihan basket maka sekarang ia kini sedang berada di lapangan basket sekolahnya. Ia masih belum melakukan gerakan sedikit pun karena menunggu Rian dan Kifli katanya Rian belum mandi makanya Kifli harus menunggu Rian menjemputnya karena motornya yang masih di bengkel.

"Lama banget sih, si Rian mandi apa nyuci sih? Lama banget udah di ingetin juga," gerutu Jejen lantaran bosan menunggu Rian begitu lama.

"Sabar Jen, 'kan si Rian emang gitu, gak lama lagi palingan sampai kok tenang aja," ucap Azka menenangkan.

"Tuh Rian nya dateng, yuk siap-siap latihan." ucap Ari. Lalu berdiri dan diikuti oleh teman-temannya yang lain.

"Haii epribadehhh, kembali lagi bersama Rian yang ganteng cetarrr membahana ini dengan seribu kebahagiaan yang selalu mengikuti kemana-mana," teriak Rian dengan bangga dan menepuk-nepuk dadanya bangga ketika turun dari motor dan menuju ketempat teman-temannya berada.

"Gak usah banyak gaya lo, udah di tungguin lama banget make acara belum mandi lagi, udah ah mending langsung latihan," ucap Azka.

"Yuk"

Mereka pun bermain dengan baik sampai sini mereka masih sangat baik dan gerakannya juga benar hanya sedikit yang perlu di perbaiki sedikit. Bola demi bola masuk ke dalam ring hingga mencetak angka 20, lalu mereka pun memutuskan untuk menghentikan permainannya kali ini.

"Cape juga woi main basket, tapi seru." celetuk Rian sehingga membuat teman-teman yang sedang minum berbalik ke arahnya.

"Lo kalo mau main yang nggak cape, main aja noh berbi berbian sama anak TK," sahut Kifli.

"Nah bener tuh, mending lo main barbie dari pada lo ngeluh," timpal Salah satu dari mereka yang di ketahui bernama Danu.

"Hallah bacod lo pada, gue duluan ya mau beliin emak gue obat nih." ujar Azka kemudian berdiri dari tempatnya.

"Tante Rina sakit apa Ka?" tanya Ari.

"Sakit gigi, makanya gue disuruh cepet pulang soalnya mau beli obat." jawab Azka.

"Cepet sembuh yah buat tante Rina titip salam dari gue sama anak-anak, oh iya hati-hati loh perasaan gue nggak enak Ka," ucap Ari kemudian di akhiri dengan tawa.

"Mungkin lo mau BAB kali Ri makanya perasaan lo nggak enak," ucap Rian.

"Sembarangan lo, kagak lah,"

Setelah puas tertawa Azka pun pamit langsung pulang kepada teman-temannya, ada juga yang pamit duluan pulang dan ada juga masih betah di sekolah. Sedangkan untuk Ari ia masih tinggal untuk sekedar nongkrong bersama temannya.

****

Bintang menghiasi langit yang gelap ketika di malam hari, dan seorang gadis cantik kini sedang berjalan keluar rumah untuk mencari pedagang sate, entahlah mungkin karena ia menonton acara TV yang memperlihatkan orang sedang makan sate, makanya ia juga jadi ingin makan sate. Alin hanya berbalut celana jeans selutut dengan cardingan rajut untuk berjalan mencari pedagang sate.

"Mana sih yang jual satenya kok ngga keliatan, biasanya juga suka jualan di daerah sini," ucap Alin dengan kepala yang celingak-celinguk mencari pedagang sate. "Um .... Apa aku pesen dilevery aja yah? Ishh tapi enaknya tuh makan langsung penjualnya kalo dirumah mah sama aja makanan rumah." ucap Alin dengan perasaan kesal pun ia berjalan mencari pedagang sate tersebut. Sebenarnya bisa saja ia minta di antarkan oleh sopir atau minta di belikan tapi ia pikir hanya dekat jadi tak perlu di antar, lagi pula ia ingin menikmati sate tersebut di tempat penjualnya langsung.

Setelah kurang lebih 15 menit Alin berjalan mencari pedagang sate ia pun melihat pedagang sate yang sedang mengipasi satenya di daerah pinggir jalan, dengan cepat pun Alin berjalan menghampiri pedagang tersebut.

"Pak saya pesan satenya satu yah yang pedes," pesan Alin lalu kemudian duduk di kursi yang di sediakan oleh pedagang sate tersebut.

Sambil menunggu pesanannya Alin pun memainkan ponselnya untuk mengurangi rasa bosannya, tak lama kemudian pesanan Alin pun datang dengan lahap Alin pun memakan satenya tanpa memperhatikan sekitarnya. Bahkan ketika Ari berdiri di hadapannya ia tak sadar sama sekali.

"Ngapain disini?" tanya Ari.

"Makan lah apalagi, pake nanya lagi ngga liat masnya?" jawab Alin santai tanpa melihat siapa pemilik suara tersebut.

"Alin" panggil Ari.

"Iy–kak Ari? Kok disini?" tanya Alin dan langsung menghentikan aksi makan satenya.

"Sama siapa kesini?" bukannya memberikan jawaban yang diminta, Ari malah bertanya balik.

"Se-sendiri" ucap Alin gugup.

"Berani banget sih keluar malem sendirian ini udah jam setengah 9 loh, kenapa nggak minta di anterin pak Budi aja? Atau mesen dilevery? Oh iya kenapa kamu nggak nelfon aku buat beliin kamu, jangan kaya gini kamu tau nggak kalo kamu kenapa-napa banyak yang khawatir." tutur Ari.

"Maaf kak, 'kan aku pikir cuma deket jadi ngga perlu di anter segala. Eh ngga taunya pedagang satenya udah pindah kesini yaudah aku terusin aja jalannya soalnya udah deket juga." lirih Alin. Mau tak mau Ari pun harus luluh ketika Alin sudah mulai lirih berbicara lagi-lagi ia harus sabar menghadapi pacarnya ini.

"Iya yaudah sekarang kamu makan aja dulu habis itu aku anterin pulang, yuk duduk." ucap Ari lalu menuntun Alin untuk duduk kembali ditempatnya. Sedangkan Alin hanya menurut dan mulai kembali memakan satenya, sebenernya ia sudah menawarkan kepada Ari untuk memesan juga tetapi Ari menolak jadilah ia sendiri yang makan sate. Tak tanggung-tanggung Alin bukan hanya memakan satu porsi sate melainkan tiga porsi, ini kepengen atau doyan?

Setelah puas menikmati sate pinggir jalan, Ari pun mengantarkan Alin pulang terlebih dahulu sebelum ia pulang kerumahnya.

"Hati-hati yah kak, jangan ngebut-ngebut dadahh," ucap Alin ketika sampai di depan pintu gerbang rumahnya.

"Iya, sekarang kamu masuk terus bersih-bersih terus tidur. Aku pulang dulu yah," ucap Ari lalu menyalakan mesin motornya dan menjalankan motornya menuju kediamannya.

Yeiyy aku double up
Semoga kalian suka sama part ini yah, jangan lupa tinggalkan jejak di sudut kiri, aku sayang kalian♡
Eh satu lagi, jadi aku putusin buat up setiap hari sabtu guys jadi seminggu sekali yah, tapi kalo aku lagi mood bakalan aku up dua kali seminggu kok:)
.
.
.
.
.
.
.
Salam manis dari Alya^3^

ALIN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang