Bom telah dipasang.
Sisa waktu 09.34 menit.Dor! Dor! Dor!
"Bagaimana ini, Kapten? Sepertinya pergerakan kita sudah dibaca. Mereka membagi tim di dua arena bom dan tim untuk menghadang kita, mengulur waktu. Jika terus begini, bomnya akan meledak dan kita bisa tamat!" [Mangto. posisi: Assistant.]
Gadis berpakaian maid yang dia sebut 'Kapten' menatap benda bulat guna melihat waktu peledakan bom yang berkurang 2 menit. Sebuah senjata besar terpasang di punggungnya.
"Plan B," katanya singkat, padat dan jelas.
"Tunggu, apa? Memangnya kita punya Plan B? Sejak kapan Kapten merencanakannya?" [Hermit. Posisi: Support.]
Dor!
Satu peluru melesat ke seseorang yang hendak menembak Hermit. Dia menoleh ke samping.
"Kau seperti tidak tahu saja Kapten, Hermit. Dia selalu punya ide-ide brilian di saat terdesak seperti sekarang." [Northa, posisi: Sniper.]
"Thanks, Northa."
"Castle, kau dengar aku? Kacaukan jaringan komunikasi lawan. Tobi, pergi bersama Dien ke lokasi C. Northa segera pindah ke tempat bom dipasang dengan Hermit dan Mangto di lokasi B. Kalian bius bomnya, lalu aku memberi waktu untuk kalian sebanyak mungkin." [Clandestine, posisi: Commander/Captain.]
"Apa?! Jangan gila, Kapten!" Mangto tidak setuju dengan usulan gila itu, segera menahan lengan Clandestine. "Maksudmu kau mengorbankan diri agar kami bisa menjinakkan bomnya? Tidak, Kapten! Pasti ada cara lain!"
"Mangto benar, Ketua. Kita bisa masuk lewat lorong lain. Aku akan mencari datanya secepat mungkin dan mengirimnya padamu." [Castle, posisi: Hacker.]
Dor! Dor! Dor!
"Ketua! Musuh semakin banyak di C! Kami tidak bisa menembusnya!" [Tobi, posisi: EOD.]
Satu musuh tewas di sayap kiri.
"Terus bergerak, Tobi! Aku akan melindungimu." [Dien, posisi: Assault.]
"Yeah, sementara itu bom akan meledak. Kita tidak punya waktu curhat." Keputusan Clandestine sudah bulat. "Begitu aku menarik pin granat ini, cepat lari ke B, oke?"
"Kapten...," Mangto masih tidak menerima Clandestine berkorban.
Clandestine mengedipkan mata, menggenggam erat bom granat di tangan, menyengir. "Menangkan ini, Mangto. Aku percaya padamu."
Tring!
"SEKARANG! PERGI!" teriak Clandestine, berlari ke arah musuh, menarik pin bom.
Hermit menarik paksa tangan Mangto. Northa meloncat, keluar dari tempat persembunyiannya, bergabung dengan Hermit dan Mangto. Mereka bertiga menjauh dari tempat itu.
Tobi sampai di tempat bom terpasang dengan Dien yang menjadi tamengnya. Mengeluarkan komputer, jemari Tobi cepat menanggalkan kabel-kabel yang melekat pada bom. Memindahkannya ke lubang-lubang yang ada di komputernya.
Dor! Dor! Dor! BOOM!
Clandestine berdecak. Peluru pistolnya habis. Sementara di depannya, berbondong-bondong musuh datang menembakkan pistol. Ada juga yang nekat hendak melempar bom. Clandestine mengambil tubuh salah satu mayat, menjadikannya perisai dari tembakan.
Tak habis akal, Clandestine menurunkan basoka yang dari tadi berada di punggungnya, membidik tengah-tengah pasukan musuh, menyeringai.
"All combo-" Eh? Pergerakan Clandestine terhenti sejenak, mematung di tempat.
DOR!
Peluru asing menembak kepala Clandestine. Tubuh gadis itu rebah ke lantai. Darah bersimbah keluar dari kepalanya.
Mangto, Hermit, Castle, Tobi, Dien dan Northa terduduk. Kapten mereka telah mati.
Gibi Kill Clandestine.
"YES! AKU MEMBUNUH CLANDESTINE! AKU MEMBUNUH KAPTEN MARMORIS! KALIAN LIHAT ITU? SI LEGENDA TELAH KUBUNUH! HAHAHAHA! AKU MENANG!!"
"Apa yang terjadi pada Kapten?" gumam Mangto tak percaya. "Bukankah ini belum waktunya dia off?"
"Mungkin Ketua punya urusan mendadak? Dia pengawai kantor biasa, bukan?"
*You death*
Aku terperangah memandangi notif 'death' di layar komputer, setengah kesal.
"Ram, kalau kamu belum keluar juga, Mama dobrak pintu ini!" Suara Mama menggelegar lagi di luar kamar. "Ayolah sayang, ini waktunya mandi. Kemarin kamu juga mandi malam. Itu tidak baik untuk kesehatanmu."
"I-iya, Ma. Ram keluar."
Aku turun dari kursi, segera keluar dari kamar sebelum Mama mengamuk dan menerobos masuk ke dalam istanaku. **
A/N : 23 September 2020 (24 oktober2020) , Rabu
Kapu-kapu Note.
Jeng! Jeng! Jeng!
Cerita ini masih coming soon ya guys. Oktober depan baru mulai.
Sebenarnya ini cerita berupa cerbung di lapak Cermin Ajaib dengan tittle "Ketua Kecil Luar Biasa" dan nama MC adalah "Robin". Karena menurutku seru (bagiku doang) dan endingnya gantung dan dan dan lebih baik kuteruskan, makanya kubikin aja work baru pake nama baru!
Merujuk bentar lagi Oktober yang identik sama Halloween, maka tema cerbar (cerita baru) kali ini Action in Halloween Night! /sfx tepuk tangan/ + game online (tapi bukan masuk game kayak SAO lho ya). Pertemuan member guild eh rupanya kapten mereka bocah. Asek.
Oh btw, nanti itu nama gamenya kubuat2 aja random. Gak ada di PS yak!!
Tuman aku, publish cerita baru mulu. Ntar keteteran baru tau rasa /menyumpahi diri sendiri/
Tapi tenang! . Aku update teratur kok /apanya teratur Neith aja ampe sebulan lebih pending/
Yang penting aku ngetik dan update :")
Kafuusa 🎃
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] MARMORIS
AkcjaMARMORIS. Guild nomor satu di game yang sedang mendunia. Tidak ada yang bisa menggeser posisi mereka. Tidak ada yang bisa mengalahkan member dari guild itu. Apalagi kapten dari guild MARMORIS player dengan reputasi tinggi yang pernah ada. Rasa iri t...