1.

27.9K 755 5
                                    

Aldirra anathya septa gadis periang yang selalu tersenyum disetiap duka maupun suka nasipnya malang sekali saat berusia 16 tahun kedua orang tuanya sudah meninggal sejak 3 bulan yang lalu karna kecelakaaan beruntun disitulah senyumnya yang selalu mengembang mulai hilang.

Gadis yang selalu dimanja oleh mamah papah nya kini harus menjadi gadis mandiri.aldirra hidup atas sisa harta ayahnya memang ayahnya meninggal kan banyak harta untuk aldira sehingga kehidupannya akan terpenuhi.

Kini gadis cantik berambut sebahu itu tengah duduk di balkon kamarnya menatap indahnya langit senja.

"dirra makan dulu nak"teriak seorang wanita dari bawah membuat aldira terbuyar dari lamunanya.

"Iya mah dirra turun sekarang"teriak gadis sebahu itu sambil berlari menuju dapur.

"Mana mah dirra udah la_

Ucapanya terpotong saat ia menyadari bahwa tidak ada siapa siapa di dapur bahkan rumahnya sangat kosong dan hanya ada dirinya sendiri.

Dirra pun duduk di meja makan menangkupkan wajahnya menangis terisak mengingat jika di jam seperti ini dirinya dengan mamahnya akan bercanda tawa menunggu ke pulangan papahnya.

Biasanya meja makan ini di isi dengan canda tawa keluarga kecil mereka namun semuanya berubah saat kecelakaan itu.

"Mamah papah dirra kangen"lirih diri di sela isak tangisnya.

Aldirra pun menangis sejadi jadinya toh tidak ada yang mendengarnya juga kan setiap hari ia selalu seperti ini menghayal atas semuanya bahwa mamah dan papah nya masih ada disini kenyataan yang pahit mereka sudah dipanggil tuhan.

Ting nung ting nung.

Suara bel rumah dira pun berbunyi hingga ia langsung beranjak dari duduknya menseka air matanya lalu mencuci mukanya dan berlari menuju pintu utama dan membuka pintunya.

Aldirra terkejut saat ada sepasang suami istri didepan rumah nya sepasang suami istri itupun tersenyum hangat kepada dirra.

"Om karan tante karin"ucap ayla tersenyum lalu mengajak mereka masuk kedalam.

"Om sama tante duduk aja dirra mau bikin minum dulu"ucap dira lalu berlari menuju dapur.

Saat didapur ia sangat kebingungan karna dapurnya sangat kosong tidak ada makanan atau pun apa.

Dirra meraba lemari camilanya untung saja masih ada dua bungkus biskuit lalu dirra membuatkan dua cangkir teh manis.

Setelah itu dirra pun menyuguhkannya kepada mereka berdua.

"Maap ya om tante dirumah dirra cuma ada ini"ucap dirra ramah.

Karin dan karan pun langsung berpindah tempat duduk dan duduk disamping dira hingga dirra dipeluk oleh mereka berdua.

"Apa kabar kamu sayang?"tanya karin.

"Dirra baik baik aja tan"ucap dirra tersenyum pilu dihatinya sudah hancur.

"Kamu kesepian ya nak?"tanya karan namun ayla tidak menjawab ia hanya menggeleng dan menundukkan kepalanya.

"Kedatangan om sama tante ke sini mau ngasih tau kamu kalo kamu bakal jadi menantu om sama tante"ujar karan mengelus puncak putri sahabatnya.

"Kita bakal jodohin kamu sama karel sesuai perjanjian kedua orang tua kamu sama kita"ujar karin.

"Tapi tan dirra masih sekolah"ucap dirra.

"Karel pasti ngertiin kamu"jawab karin.

Ntah aldirra harus senang atau pun sedih ia sungguh bingung mereka memang tau dirinta sangat jesepian pemikiran nya sekarang apakah karel akan setuju dengan ucapan kedua orang tuanya.

"Tapi tan_

Ucap aldira disela oleh karan"jangan panggil om sama tante dong panggil nya ayah bunda biar sama kaya karel"ujar karan.

"Iya om eh iya yah"ucap dirra tersenyum kepada calon mertuanya.







****

Kediaman avriange holmand

Hari ini adalah hari libur kerja seorang karel avriange holmand.sedari tadi karan terus saja diam dikamarnya merebahkan tidurnya karna sampai kapan lagi ia akan seperti ini biasanya ia akan kerja fullday di kantor miliknya.

Karel berusia 19 tahun ia masih muda namun sudah menjadi CEO diperusahaannya.

Karel pun bangun karena sudah menunjukan pukul 07.00 ini adalag jam makan keluarganya.

Karel pun duduk dimeja makan kedua orang tuanya dan adik perempuanya sudah berada di sana.

"Baru bangun juragan?"tanya karin terkekeh.

"Karel cape bun dikantor kerjaan banyak"keluh karel putra sulungnya.

"Makanya bang Karel tuh kawin biar ada yang manjain bang karel kaya ayah sama bunda"ujar klara adik karel.

"Heh bocah tau apa lo soal kawin"ketus karel pasalnya karel tidak ingin terburu buru menikah ia masih ingin menikmati usia mudanya dengan merintih karirnya.

Pasalnya klara baru saja kelas 3 sd umurnya saja baru 9 taun bocah ini selalu membuat abangnya setengah mati klara selalu saja membuat kejahilan untuk karel bagi karel seorang klara avriange holmand lu sangat menyebalkan.

"Bener tuh kata klara rel kamu seharunya nikah aja"ucap karan.

"Yah karel masih pengen kerja"gerutu karel jika karan sudah memutuskan apapun ia hatus menurutinya.

"Emang kalo kamu nikah bakal berenti kerja?"kompor bunda.

"Ayah bunda karel masih pengen nikmatin masa lajang toh umur karel baru 19 belas belum cukup umurlah bun"gerutu karell.

"Heh ayah sama bunda juga dulu nikah muda tapi gapapa"ucap karan.

"Ayah sama bunda mau jodohin kamu sama anak sahabat ayah"ujar karan membuat karel yang sedang makan pun tersedak.

Uhuk uhuk uhuk.

Klara yang melihatnya pun bukan memberikan air malah menjauhkan air dari hadapan karel.

"Klara kasih air nya ke abang"ucap bunda karin.

"Gamau"klara malah memeletkan lidahnya kepada karel yang sedang tersedak emang gaada akhlak klara:).

"Klara kasih"ujar karan dingin.

Karin pun langsung menepuk pundak putranya hingga batuk batuknya pun hilang.

Karin pun langsung berlari ke dapur mengambil air untuk anak sulungnya dan ia pun langsung meminumnya.

"Awas ya lo gabakal gue kasih eskrim"ketus karel menatap tajam adiknya.

"Bodo aku bakal minta ke ayah"ucap klara memeletkan lidahnya.

"Ayah gabakal kasih"jawab karan

"Yaudah kalo ayah ga ngasih klara minta bunda aja"delik klara kepada ayahnya.

Bundanya pun melihat ayah dan anak dan matanya pun menatap tajam dan artinya untuk mengatakan tidak.


"Bunda gabakal ngasih karna tadi kamu jahat sama abang"ucap bunda lalu melanjutkan makanya membuat klara mencebikan bibirnya.




*****

My little Wife[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang