BYURRRR
Karel menyeburkan kopi panasnya kebaju tidur dira membuat dira meringis kepanasan lalu karel pun membanting gelasnya hingga pecah.
Trakk
"Panas!"bentak karel.
"Aku kan udah bilang itu panas ka"cicit dira saat karel akan berdiri dira pun langsung mengambil pecahan beling yang akan mengenai kaki karel namun karel menginjaknya jadi beling beling itu mengenai lengan dira dan keluar lah darah di lengan dan sela sela jari dira.
"Awssss"ringis dira.
Karel akan membantunya namun ia urungkan lalu dia pun pergi menuju kamarnya.
"Sakit banget"lirih dira meniupi lenganya belum lengan kirinya yang terkena air panas kemarin malam sekarang lengan kananya yang terkena pecahan beling.
tidak diambil pusing oleh dira ia pun segera membereskan pecahan gelasnya dan membereskan lantai yang kotor.
Setelah selesai itu dira pun membersihkan beling yang ada dilenganya dan masih mengalir darah karna tertusuk belingnya lumayan dalam.
Dira pun segera mengganti baju miliknya dan langsung merebahkan dirinya dan tidur ia tidak mengobati lukanya karna keburu mengantuk dira pun terlelap dan memasuki alam mimpinya.
Disisi lain karel hanya bisa terdiam mencerna sikapnya yang terlalu kasar kepada dira seharusnya ia bisa menjadi suami yang baik untuk dira namun karel malah bersikap seenaknya karna dira terlalu baik kepadanya.
Karel pun memutuskan untuk turun karel melihat ke arah sofa dan pecahan gelas sudah rapih karna dira langsung membersihkan karel pun menuju kamar dira ntah ada dorongan apa karel masuk kekamar dira.
Ia melihat dira yang sedang tertidur lelap meskipun hanya dilapisi selimut dan tikar tipis.
Karel pun duduk di samping dira.karel pun mengamati wajah mungil milik dira ia terlihat sangat damai seperti tidak ada beban apapun karel melirik photo yang berada disamping dira terlihat dira dan kedua orang tuanya sedang bercanda bahagia.karel memang mengetahui bahwa orang tua dira sudah meninggal tapi ntah kenapa karel tidak bisa bersikap layaknya suami kepada dira mungkin karna wanita itu ah ntahlah karel hanya bingung dengan perasaannya.
Setelah karel melihat photo itu ia meletakannya ditempat semula lalu melirik lengan dira yang memerah kedua lengannya nampak terluka melihat itu karel meringis betapa kuat istrinya lengan kirinya melepuh dan lengan kananya terkena beling masih jelas darah mengering di sela sela jari mungil milik dira.
Karel pun beranjak mengambil kotak P3k dan meraih lengan mungil Dira memberi salep ke tanganya yang melepuh dan memberi obat merah ketanganya yang terkena beling telapaknya ia balut dengan perban.
Setelah itu karel pun menatap dira dengan perasaan bersalah lalu menyelipkan rambut yang menghalangi wajah dira ia pun mengusap rambut dira dan akan mencium kening istrinya namun saat akan mencium kening istrinya karel terbayang wajah seseorang yang ia sayangi buru buru ia beranjak dan pergi dari kamar dira.
****
Cahaya memasuki sela sela mata dira yang terlelap membuat sang empunya mengerang.
"Eunghhhhh"erang dira ia pun perlahan membuka matanya yang terasa berat dan melihat jam ternyata sudah pukul 06.00
'sial gue kesiangan!' batin dira
Dira langsung beranjak dari tidurnya buru buru ia keluar niatnya akan memasak untuk karel namun ia menyadari lengannya diperban.
"Ini siapa yang merban?"gumam dira melihat lengan kananya.
"Trus ini yang nyalepin siapa?"tanyanya heran.
"Apa ka karel?"tanya dira pada dirinya sendiri namun hatinya menepis tidak mungkin seorang karel yang membencinya berubah jadk baik padanya.
"Diraaa!"teriak karel dari arah meja makan dira pun yang mendengarnya langsung saja menghampiri karel yang sedang duduk di meja makan.
"Makan"ucap karel datar.
"Emmmm ka maap ya aku kesiangan aku ga sempet masak"cicit dira.
"Udah masak"dira pun melirik meja makan benar saja karel sudah memasak dua piring nasi goreng.
"Aku belum mandi"ucap dira.
"Mandi sana"jawab karel.
"Kalo kaka laper kaka bisa duluan makan dira belakangan aja"ucap dira lalu pergi meninggalkan karel.
Setelah dira selesai mandi bebek selama sepuluh menit dira oun memakai seragam dengan rapi dan menggendong tas nya.
Ia keluar dari kamarnya dan melihat karel yang masih duduk di meja makan.
"Kaka belum makan?"tanya dira.
"Nungguin lo"
"Kaka duluan aja"
"Makan"
Dira pun langsung mengambil sepiring nasi goreng miliknya dan akan membawanya ke dapur.
"Mau kemana?"tanya karel datar.
"Emmm aku dibelakang aja takut kaka ke ganggu"ucap dira.
"Disini"ucap Karel lalu memakan nasi goreng miliknya.dira pun duduk di kurai yang agak jauh dari karel dan memakan nasi goreng buatan karel.diantara mereka tidak ada percakapan apapun hanha ada suara sendok dan piring bersahutan.
Setelah mereka selesai makan dira lun langsung membereskanya dan ia simpan dj wastafel karna waktunya sudah mepet dira pun berlari kearah pintu utama namun kakinya tersandung meja.
"Awhhhhh siapa sih yang naro meja disitu"gerutu Dira
"Udah tau gue kesiangan"maki Dira.
"Emang gaada akhlak ya lo meja"
Ucapan terakhir membuat karel yang ada di belakang dira pun terkekeh pelan dan tersenyum tipis.
"Bareng gue"
"Tapi sekolah aku sama kantor kaka arahnya berlawanan"ucap dira.
"Bareng gue"ucap karel lalu berjalan menuju mobil miliknya diikuti oleh dira.
Setelah itu karel pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang dan didalam perjalanan pun tidak ada percakapan sama sekali dira hanya membuang mukanya kearah jendela dan karel pokus menyetir.
Setelah mereka sampai digerbang sekah dira pun langsung turun tanpa mengucapkan apapun kepada karel sudah kebiasaan dira adalah orang pelupa jadi seperri itu kadang gatau diringa kumat.
Setelah mobil karel hilang dari pandangan dira ia pun langsung memasi pekarangan sekolahnya.
"Om om mana lagi nih gaysss"teriak seorang wanita dibelakang dira.
"Heh bitch "sarkas gina membuat dira menghentikan langkahnya dan berbalik arah menatap gina dengan kesal.
"Hey aldirra anathya"ucap gina dengan nada mengejek.
"Dibayar berapa lo semalem?"tanya gina.
"Seharusnya yang nanya gitu gue ya bukan elo"ucap dira.
"Dibayar berapa lo semalem"bisik dira membuat gina geram.
"Heh jalang gausah so suci deh lo ya sekolah modal om om aja bangga"ucap gina membuat teman temanya tertawa mengejek dira.
"Ck seharusnya yang ngomong gitu gue cantik karna modal om om yang ada make up tebel tujuh lapis bibir merah kek abis makan darah itu bukan nambah kecantikan lo gina aulia tapi bikin lo kek ondel ondel yang ada dijalanan tau ga"ucap dira lalu pergi dari hadapan gina.gina yang sudah memerah mukanya menahan malu pun mengenggam lenganya kuat hingga kukunya memutih.
"Awas aja lo ra gue bakal bales penghinaan lo"ucap gina lalu pergi diikuti oleh antek anteknya.
****

KAMU SEDANG MEMBACA
My little Wife[END]
Teen FictionAlangkah baiknya sebelum baca follow ya! Thanks ❤️ Kalo baca cerita wattpad ini,liat nomer part yaa soalnya agak sedikit acak acakan. Aldirra anathya septa gadis berambut sebahu berumur 16 tahun yang dinikahkan dengan ceo berumur 19 tahun. Memang um...