Bagian 11

364 75 76
                                    

Saling Bicara

"Aku pulang."

Sang Yoon yang tengah berbalas pesan dengan Seo Yun segera menutup ponselnya dan menyimpannya saat mendengar Seung Gi pulang. Dahinya berkerut saat melihat wajah Seung Gi yang sedikit muram. Seung Gi duduk di sebelah Sang Yoon dan menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa. Pria itu menarik napas panjang dan mengembuskannya kasar.

"Kau kenapa? Bukankah hari ini kencan pertamamu? Kenapa wajahmu lusuh begitu?" Tanya Sang Yoon. Seung Gi mendengus.

"Kencan apanya? Aku hanya ingin mendapatkan penjelasan dari Suzy, itu saja."

"Lalu, kenapa wajahmu kusut begitu? Kau tak mendapatkan penjelasan apapun?"

Seung Gi terdiam. Kedua matanya sesekali berketap. Pria itu menegakkan duduknya.

"Aku pernah bercerita padamu tentang mantan kekasih Suzy yang mendatangiku dan berkata bahwa ayah Suzy tak mengizinkan Suzy bekerja kan?" Tanya Seung Gi. Sang Yoon berpikir sejenak, berusaha mengingat-ingat. Banyak cerita Seung Gi yang ditampung dalam otaknya sehingga ia terkadang lupa cerita yang mana.

"Ah, iya, aku ingat. Kenapa dengannya? Mereka tidak jadi putus?" Tanya Sang Yoon yang mendapatkan balasan lirikan kesal dari Seung Gi.

"Aku memergokinya melakukan kekerasan pada Suzy sore tadi," Seung Gi mengusap wajahnya kasar. Ia membayangkan bagaimana ketakutan gadis itu saat menghadapi monster seperti Gyu Han. Apalagi, itu bukan kali pertama Suzy mendapat perlakuan kasar dari Gyu Han. Trauma yang dialami gadis itu pasti sangat besar.

"Apa? Kau memergokinya?" Sang Yoon mencoba memastikan. Seung Gi mengangguk.

"Barang-barang di rumah Suzy berantakan, beberapa barang pecah belah dibanting oleh pria bernama Gyu Han itu sampai hancur. Dia bahkan nyaris melecehkan Suzy," wajah Seung Gi tampak berusaha menahan amarahnya. Mengingat wajah Suzy yang lebam serta darah yang mengalir dari sudut bibirnya saat Seung Gi tiba di rumah Suzy membuat hati Seung Gi bergemuruh.

"Tunggu, bagaimana kau bisa datang ke rumahnya?" Sang Yoon menangkap sesuatu yang janggal. Seingatnya, Seung Gi pamit pergi ke Namsan Park, bukan ke rumah Suzy.

"Aku sudah ke Namsan Park, tapi Suzy tak kunjung datang. Aku menunggu hampir satu jam di Namsan Park, dan akhirnya memutuskan untuk mendatangi rumahnya. Aigoo, andai saja aku tidak menunggunya di Namsan Park terlalu lama dan langsung menuju rumahnya, pasti dia tak akan terluka separah itu," ucap Seung Gi.

"Tapi sekarang kondisinya baik-baik saja, kan?" Sang Yoon memastikan kondisi Suzy. Seung Gi mengangguk.

"Dia sudah bisa tertawa saat kami makan malam bersama tadi. Aku lega sekarang dia sudah aman karena Gyu Han sudah ditahan polisi," ucap Seung Gi. "Sungguh, aku ingin menghajar pria itu habis-habisan. Kalau dia memang mencintai Suzy, harusnya dia menjaga dan melindungi Suzy dengan baik. Bisa-bisanya Suzy menjalin hubungan dengan pria seperti itu. Apa yang dilihat Suzy dari pria itu? Wajahnya? Ck, aku bahkan jauh lebih tampan darinya. Aku benar-benar tak habis pikir, apa yang dilakukan pria itu sampai Suzy mau menjalin hubungan dengannya," Seung Gi berkata dengan penuh rasa kesal.

Sang Yoon menahan senyumnya dan mendengarkan ocehan Seung Gi yang terus membandingkan dirinya sendiri dengan Gyu Han. Ini kali pertama Seung Gi terus menyebut nama seorang gadis dan menceritakan segala tentangnya di hadapan Sang Yoon. Saat hubungan Seung Gi dan Seo Yun masih baik-baik saja pun Seung Gi tak pernah bercerita sampai demikian detail.

"Iya kan, Hyung?" Tanya Seung Gi yang membuat Sang Yoon tergagap.

"Ah, iya, kau benar," jawab Sang Yoon asal. "Kau sudah dapat penjelasan dari Suzy soal rahasia yang kau simpan sendirian itu?"

99th Life (Lee Seung Gi x Bae Suzy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang