Bagian 10

392 75 126
                                    

Janji yang Harus Ditepati

Menjelang siang, Kantor Jurusan Perdagangan Internasional Fakultas Sosial dan Sains Universitas Dongguk tampak lengang. Sebagian besar dosen masih mengajar di kelas, sementara sisanya masih di kantor untuk mengerjakan administrasi mengajar. Beberapa dosen ada yang menyempatkan menikmati sarapan yang terlewat demi datang tepat waktu sekaligus merapel dengan makan siang. Obrolan-obrolan kecil, keluhan tentang mahasiswa, atau tentang banyaknya pekerjaan yang belum terselesaikan sesekali terdengar di antara para dosen yang ada di kantor tersebut.

Di meja kerjanya, Suzy tampak menghadap komputer dan laptop pada saat yang sama. Ia harus menyelesaikan beberapa pekerjaan yang tak terjamah selama masa kekosongan pegawai administrasi di jurusan tersebut. Meski masih sambil belajar, namun, Suzy bisa menjalankan pekerjaannya dengan baik.

"Aigoo," Suzy meregangkan otot-ototnya sejenak setelah berkutat dengan layar komputer dan laptop. Bunyi gemeretak terdengar dari sendi-sendinya saat ia meregangkan tubuhnya.

Sesaat, pandangannya tertuju pada kotak makan berisi nasi goreng yang masih tergeletak di mejanya. Senyuman tipis merekah di wajah cantik itu. Tangannya meraih kotak makan dari Seung Gi dan membukanya. Tutup kotak makannya sedikit basah karena uap dari nasi goreng yang mulai dingin.

Suzy mencoba menghirup sisa-sisa aroma nasi gorengnya. Hampir setengah hari mengurus berbagai berkas tak ayal membuat perutnya keroncongan meskipun belum memasuki jam makan siang. Sekalipun gadis itu telah sarapan pagi tadi, pekerjaannya seolah menguras habis semua tenaga yang dihasilkan oleh sarapannya. Tanpa berlama-lama, Suzy menikmati nasi goreng buatan Seung Gi. Baru sesuap, gadis itu mengernyitkan dahi.

"Aigoo, dia menaburkan berapa sendok garam?" gumam Suzy sembari mengunyah nasi goreng dengan rasa asin yang sedikit berlebihan bagi Suzy.

Namun, saat seseorang lapar, makanan dengan rasa seperti apapun akan tandas, bukan?

Begitulah yang terjadi pada Suzy. Berkali-kali ia meminum air putih untuk menetralisir rasa asin dari nasi goreng buatan Seung Gi. Pada akhirnya, makanan asin itu habis juga.

Suzy membereskan kotak nasi dan sendok garpu milik Seung Gi. Ia menyimpannya di laci mejanya agar tidak memakan ruang di meja kerjanya. Baru saja Suzy akan mengerjakan kembali pekerjaannya, ponselnya berbunyi. Sebuah pesan masuk. Ia mengecek siapa yang mengirim pesan dan sedikit terkejut.

Gyu Han.

Gadis itu menatap deretan kalimat yang dikirmkan oleh Gyu Han

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu menatap deretan kalimat yang dikirmkan oleh Gyu Han. Ia termenung sesaat, menimang-nimang balasan untuk permintaan Gyu Han. Suzy ingin sekali meretas pikiran Gyu Han untuk mengetahui apa maksud pria itu mengirimkan pesan demikian. Namun, ia memilih tak melakukannya untuk menjaga pikirannya sendiri. Suzy tak mau pekerjaannya terganggu karena memikirkan isi pikiran Gyu Han yang diretasnya.

Sedikit ragu, akhirnya Suzy membalas pesan tersebut.

Sedikit ragu, akhirnya Suzy membalas pesan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
99th Life (Lee Seung Gi x Bae Suzy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang