Sekarang semua murid sedang berkumpul dilapangan, menunggu kepsek yang sedang beramanat.
"Oke hanya segitu dari saya, pastikan kalian mengikuti semua atura aturan yang bapak sebutkan, jika tidak, bapak ga akan segan segan untuk menghukum kalian" ucap pak kepsek.
"Siap pak" ucap para murid lalu segera menuju bisnya masing masing, berbeda dengan ayra, dira dan gita yang masih terdiam disisi lapang.
"Aduh masa ga bisa sih?" Gerutu dira.
"Ih emang ga bisa, aku kalo naik bus suka pusing, terus muntah" ucap ayra. Ya sedari tadi ayra tak ingin naik bus karena dirinya begitu sensitif dengan mobil bus.
"Terus gimana? Bawa mobil? Emang boleh?" Tanya gita.
"Mana aku tau aku bukan guru jadi ga tau" ucap ayra membuat kedua gemas dan kesal secara bersamaan.
"Heh! Ngapain masih pada disini bukannya masuk bis" ucap yoga yang baru saja datang.
"Lo sendiri ngapain kesini kak? Kuker banget" ucap dira malas.
"Kitamah naik mobil arya" ucap leonal.
"So? Kenapa masih disini?" Tanya yoga.
"Ini ayra, dia ga bisa naik bus" jawab dira.
"Kenapa?" Tanya leonal.
"Dia ga kuat" jawab dira.
"Yaudah bareng kita" ucap arya membuat ayra mendongak menatao arya.
"Nah iya, kebetulan arya pake mobil 3 jok kan, cukup lah kita ber6 barang barang diatas" ujar leonal.
"Cakep, yodah ayo nanti keburu ketinggal" ucap yoga. Merekapun berjalan menuju mobil arya yang terpakir diparkiran sekolah.
"Ayra sama gue" ucao arya membukakan pintu untuk ayra lalu menuju kursinya.
"Gue belakang" ucap gita dan leonal.
"Gue tengah" ucap dira dan yoga.
"Cepet" ucap arya. Merekapun segera masuk, arya menjalankan mobilnya mengikuti bus didepannya.
Arya melihat ayra yang sedari menatap kearah jendela, entahlah apa yang dia lihat sampai melihat segitunya.
"Kenapa ay?" Tanya arya memegang tangan ayra membuat ayra terkejut lalu menatap arya.
"Hm?"
"Kenapa?" Tanya arya sekali lagi.
"Dari tadi aku liat banyak banget tukang cimol, aku jadi pengen" jawab ayra membuat arya memberhentikan mobilnya.
"Mau apa lagi?" Tanya arya menatap ayra.
"Aku mau cimol, kentang, basreng" jawab ayra semangat.
"Yog" panggil arya.
"Disini, kenapa?" Tanya yoga.
"Tolong beliin cimol, kentang, sama basreng dong, jangan pedes, kalian kalo mau beli aja" ucap arya memberikan uang berwarna merah pada yoga.
"Lo mau?" Tanya yoga.
"Engga" jawab arya mengeleng.
"Oke" ucap yoga.
"Kak ikut" ucap dira.
"Ayo" ucap yoga, merekapun berjalan menuju tukang jualannya.
"Sabar lagi dibeli" ucap arya menatap ayra yang menatap dira dan yoga.
"Padahal aku bisa beli sendiri" ucap ayra menatap arya.
"Gapapa sekalian" ujar arya mengelus tangan ayra sesekali mengecupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
|| Untouchable Man || End ✔
Teen Fiction[ END ] 📌 Cerita sudah di revisi. 📌 𝙲𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚑𝚒𝚋𝚞𝚛𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚖𝚊𝚝𝚊. 📌 𝙼𝚞𝚛𝚗𝚒 𝙵𝚒𝚔𝚜𝚒. . Polos, keras kepala, pantang menyerah, kuat, pintar. Mungkin itu semua sesuai untuk gadis lugu seperti Ayra. Dis...