Hari demi hari, minggu demi minggu terlewati oleh pasangan yang selalu romantis ini. Contohnya sekarang, mereka sedang berada disekolah tepatnya hari ini adalah hari kelulusan arya dan sahabat sahabatnya.
"Iya yang udah lulus mah beda" Ucap gita menatap leonal yang tertawa sangat bahagia.
"Iya dong, lo juga harus cepet lulus, biar bisa gue halalin" Kekeh leonal.
"Apaan dah ngomongnya" Kekeh gita menangkup wajah leonal.
"Happy graduation kak" Ucap dira memeluk yoga.
"Thanks baby" Ucap yoga memeluk dira.
"Gue bukan bayi kak" Kekeh dira.
"Happy graduation a" Ucap ayra memeluk arya.
"Makasih sayang" Ucap arya mengecup kening ayra.
"Arya, happy graduation ya" Ucap indri baru saja datang.
"Hm"
"Kamu awas deh, aku mau sama arya" Ucap indri. Ayra mengedikkan bahunya lalu berdiri disamping arya.
"Belom puas sama yang kemarin? Mau lagi? Ah tapi sayang udah lulus" Keluh dira mencebikkan bibirnya.
"Ga ada mainan lagi dong kita?" Timpal gita.
"Oke semuanya, sekarang ada acara yang paling dinantikan, silahkan untuk para anak kelas XII untuk berkumpul dan menyanyikan lagi perpisahan" Ucap MC.
Semua anak kelas XII pun berkumpul ditengah lapang, hm ada sekitar 900 anak kelas XII disini. Membuat lapangan sangat penuh bahkan ada yang berada dilapang terpisang.
Semua murid kelas XII sudah mengambil posisi masing masing dengan membuat lingkaran dari yang kecil sampai yang besar, dengan beberapa orang berkeliling dengan membawa paper party dan smoke.
Ayra melihat kearah lapang, dia ikut menitikkan air matanya ketika melihat orang orang yang menangis akan berpisah dengan sahabat sahabatnya.
"Ay mending lo masuk, asapnya ga baik buat lo" Ucap dira membawa ayra masuk kekelas dan mengunci pintunya.
"Aku sedih liat mereka nangis" Ucap ayra mengusap pipinya.
"Itu biasa diacara perpisahan" Kekeh dira mengusap kepala ayra.
"Gue juga dulu gitu, pas perpisahan kelas 6 sd sama 3 smp, semuanya nangis" Kekeh gita mengingat sama lalunya yang begitu menyenangkan.
"Aww aduh" Rintih ayra memegang perutnya membuat dira dan gita terkejut dan panik.
"Kenapa ay?" Tanya dira.
"Sshhh sakit dira" Rintih ayra memegang kencang tepi meja.
"Telepon kaya git cepet" Titah dira. Dengan cepat gita mengeluarkan ponselnya dan langsung menelepon arya.
"Ah anjir ga diangkat" Kesal gita.
"Mungkin ga kedengeran, tunggu sini, tahan ra" Ucap dira berlari keluar.
Dira menerobos kerumunan kerumunan yang berkumpul dilapang. Sangat sulit menemukan arya dibanyak orang seperti ini.
"Kak arya!" Teriak dira.
"Kak yoga, kak arya mana?" Tanya dira yang mendekat keyoga..
"Kenapa?" Tanya yoga.
"Ayra" Jawab dira terengah engah.
"Ayra kenapa?" Tanya leonal.
"Mana kak arya?" Tanya dira lagi.
"Noh noh noh" Tunjuk leonal pada seseorang yang sedang dikerumun oleh para siswi.

KAMU SEDANG MEMBACA
|| Untouchable Man || End ✔
Teen Fiction[ END ] 📌 Cerita sudah di revisi. 📌 𝙲𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚑𝚒𝚋𝚞𝚛𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚖𝚊𝚝𝚊. 📌 𝙼𝚞𝚛𝚗𝚒 𝙵𝚒𝚔𝚜𝚒. . Polos, keras kepala, pantang menyerah, kuat, pintar. Mungkin itu semua sesuai untuk gadis lugu seperti Ayra. Dis...