Hari sudah siang, ayra dan anak anaknya sudah siap untuk menuju rumah sakit.
"Aa cepetan!" Teriak ayra yang berada diluar.
"Astaga sayang, sabar aku kunci rumah dulu" ucap arya mempercepat gerakannya. "Udah ayo"
Ayra memajukan bibirnya, dia mendudukkan semua anak anaknya dikursi belakang lalu dia duduk dikursi sebelang pengemudi.
"Kenapa sayang?" Tanya arya menatap ayra yang terus saja memasang wajah cemberut.
"Cepet jalan" kesal ayra menatap sebal arya.
"Ga jadi jalan kalo kamu ga bilang kamu kenapa" ucap arya melepaskan stirnya.
"Aku kesel sama aa" ketus ayra.
"Kenapa?" Tanya arya menahan kekehannya.
"Kan aku bilang jangan pake baju itu, tapi aa tetep pake" protes ayra.
"Sayang masa iya aku kerumah sakit pake daster? Yang bener aja" ucap arya.
"Tapi kan bagus kalo aa pake baju itu" ujar ayra.
"Kalo dirumah gapapa, tapi kan kemuar nanti dikiranya aku ibu kamu" kekeh arya.
"Ga tau pokoknya aku kesel sama aa" ucap ayra memasang wakah cemberut.
Arya menolehkan kepala istrinya dan mencium bibir istrinya dengan lembut, ayra sempat berontak sebelum dirinya ikut mengikuti alur arya.
"Kamu pms ya" ucap arya saat melepaskan tautannya.
"Iya" cicit ayra membuat arya mengangguk.
"Pantesan moody"
"Cepetan a jalan"
"Iya sayang iya" arya mulai menjalankan mobilnya meninggalkan pekarangan rumahnya.
☀️☀️☀️☀️☀️
"Dira cowo tadi ga kesini lagi?" Tanya gita menatap dira yang tengah duduk disofa.
"Ga tau" acuh dira tanpa menolehkan pandangannya.
"Leonal?" Beo yoga yang diangguki oleh gita.
"Istirahat kali dia cape" ucap yoga.
Ceklek
Semuanya menoleh kearah pintu dimana arya dan keluarganya datang.
"Ayraaaaaa" pekik dira langsung berlari memeluk ayra.
"Emmmm pelan dira sakit" ucap ayra.
"Hehehe maap gue kangen banget anak anal lo" heboh dira.
"Kangen anak anak aku, kenapa yang kamu peluk aku?" Ucap ayra malas.
"Becouse anak anak lo masih kecil ya sayang" ucap dira menatap jennie yang sudah membuka matanya.
"Apa kabar ya" ucap yoga menepuk bahu arya.
"Baik baik, gimana lo" ucap arya.
"Gue selalu baik sehat walafiat" ucap yoga tersenyum bangga.
"Ayo duduk" ajak dira mendorong kerera bayinya menuju sofa.
"Gita" ucap ayra berjalan mendekat kearah gita, sedangkan gita hanya diam tak mengerti situasi yang saat ini terjadi.
"Apa kamu ngerasa sakit?" Tanya ayra memegang tangan gita.
"Engga" jawab gita.
"Aku kangen kamu, waktu hari itu kamu kecelakaan aku khawatir banget sama kamu, aku takut kamu kenapa napa, tapi syukur kamu udah sadar dan baik baik aja sekarang" ucap ayra memeluk gita.
KAMU SEDANG MEMBACA
|| Untouchable Man || End ✔
Fiksi Remaja[ END ] 📌 Cerita sudah di revisi. 📌 𝙲𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚑𝚒𝚋𝚞𝚛𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚖𝚊𝚝𝚊. 📌 𝙼𝚞𝚛𝚗𝚒 𝙵𝚒𝚔𝚜𝚒. . Polos, keras kepala, pantang menyerah, kuat, pintar. Mungkin itu semua sesuai untuk gadis lugu seperti Ayra. Dis...