Ayra terdiam menatap pantulan dirinya dicermin. Ini bukanlah dirinya, apa ini? Memakai gaun panjang?
"Aneh banget aku pake gaun kayak gini"
"Ayra dah si.." ucapan wulan terpotong. "Ap belum?" Lanjutnya.
"Ayra kenapa masih gitu sayang" ucap wulan melihat ayra yang belum selesai.
"Aneh ga sih bun aku pake baju begini?" Tanya ayra memperlihatkan gaunnya.
"Bagus sayang, ayo cepet, semuanya sudah menunggu" ucap wulan membantu ayra siap siap.
"Kamu akan menjadi ibu rumah tangga ayra, kamu akan menjadi seorang istri, udah seharusnya kamu menjadi lebih dewasa, untuk menjadi seorang istri dan ibu sekaligus" ucap wulan merapilan gaun ayra.
"Ayra akan berusaha untuk jadi yang terbaik buat kak arya dan anak anak ayra nanti bunda" ucap ayra memeluk bunda dan menitikkan air mata.
"Jangan nangis, ayo turun" ucap wulan mengusap pipi ayra.
Ayra tersenyum, merekapun berjalan kebawah dimana acara pernikahan ayra akan dilaksanakan.
"Bunda aku gugup" ucap ayra memegang erat tangan wulan sebelum turun menuruni tangga.
"Ga usah gugup, bawa santai aja" ucap wulan mengecup punggung tangan ayra.
Ayra menghela nafas panjang, dia mencoba menenangkan hatinya yang berdetak sangat cepat sekarang.
"Ayra noh" ucap yoga menyenggol lengan arya. Arya menoleh kearah tangga, dia terkagum dengan tampilan ayra sekarang, make up yang natural, gaun panjang yang sangat cocok untuknya.
"Bacain yang bener bro" bisik yoga berjalan menuju yang lainnya.
"Oalah cantiknya putri ayah" puji andy.
"Iyalah, kan bunda ratunya" bangga ayra.
"Ayo cepet mulai" ucap wulan menuntun ayra duduk disamping arya.
"Cantik banget ay" bisik arya, membuat ayra tersenyum malu dan menunduk.
"Baik bisa kita mulai?" Ucap penghulu.
"Bisa pak" ucap arya.
"Silahkan pak" ucap penghulu, andy mengangguk dan menjabat tangan arya. Tenang arya menggunakan sarung tangan hari ini.
"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan putri saya bernama Ayra Alqueenla Jovanta binti Andy jovanka dengan maskawin seperangkat alat sholat dan emas 100 gram dibayar tunai" andy menghentakkan pegangannya. Ayra berdoa dalam hati agar arya dapat mengucapkannya dengan benar, sungguh dia takut saat ini.
"Saya terima nikah dan kawinnya Ayra alqueenla jovanta binti Andy jovanka dengan maskawin tersebut dibayar tunai" ucap arya dalam sekali helaan nafas.
"Bagaimana para saksi sah?"
"Sah"
"Alhamdulillah"
☀️☀️☀️☀️☀️
Ini sudah hampir malam, dan mereka masih disini, dan tamu belum juga berkurang? Malah ini semakin banyak? Ayra melepas high heelsnya dan menyimpannya disamping kursi.
"Pegel ay?" Tanya arya.
"Pertanyaan macam apa itu? Jelas pegellah kak" kesal ayra. Membuat arya terkekeh.
Ayra melongo saat mendapati sahabatnya yang berebutan akan menyalaminya.
"Dira dulu sini" ucap ayra pasrah membuat dira girang sedangkan gita merenggut.
"Ayra selamat ya atas pernikahan lo, semoga jadi keluarga sakinah mawadah warohmah, awet sampe kakek nenek sampai maut memisahkan, jangan lupa nanti malam bikinin gue ponakan yang lucu kek gue, yang imut, kalo bisa cewe biar bisa gue kepangin rambutnya, kalo ga bisa juga gapapa kok, sekian dari dira ananda" ucap dira memeluk ayra.
KAMU SEDANG MEMBACA
|| Untouchable Man || End ✔
Teen Fiction[ END ] 📌 Cerita sudah di revisi. 📌 𝙲𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚑𝚒𝚋𝚞𝚛𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚖𝚊𝚝𝚊. 📌 𝙼𝚞𝚛𝚗𝚒 𝙵𝚒𝚔𝚜𝚒. . Polos, keras kepala, pantang menyerah, kuat, pintar. Mungkin itu semua sesuai untuk gadis lugu seperti Ayra. Dis...