☀️Part 5☀️

2K 125 5
                                    

"Mohon perhatiannya anak anak, hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan nak" ucap bu lini.

"Gue andra laksamana, pindahan dari paris" ucap andra.

"Silahkan duduk dikursi yang kosong" ucap bu lini. Andra mengangguk berjalan menuju kursi sebelah ayra.

"Hi" sapa andra.

"Hi" ucap ayra menatap andra sekilas.

"Lumayan" batin andra.

"Mudbar bro" ucap yoga.

"Seimut imutnya dia imutan ayra menurut gue" ucap leonal.

"Itumah imut buatan, kalo ayra imutnya alami gitu loh" ucap yoga.

"Ekhem" Arya mendehem membuat keduanya menyengir lalu diam.

"Hai gue indri anjasmari, pindahan dari paris, salam kenal" ucap indri tersenyum.

"Silahkan duduk dikursi kosong" ucap pak wawan. Indripun duduk didepan kursi arya.

"Hai, gue indri" ucap indri tersenyum pada arya. Arya hanya diam menelungkupkan kepalanya.

"Waw" batin indri.

"Arya apa kamu mendengar penjelasan saya?!" Tanya pak wawan menatap tajam arya.

"Tanpa saya dengarpun, saya tau pak" jawab arya malas.

"Kerjakan 10 soal ini, jika benar semua kamu boleh keluar" ucap pak wawan, arya maju dan mulai mengerjakan soal fisika yang ada dihadapannya. Matanya menatap datar board dan mulai mengerjakan.

Semua ternganga melihat arya yang mengerjakan 5 menit, padahal soalnya sangat susah.

"Saya keluar pak" ucap arya keluar kelas.

"Enak ya jadi arya" celetuk leonal.

"Makanya belajar" cibir yoga.

"Nama lo siapa?" Tanya andra.

"Ayra" jawab ayra.

"Lo udah lama disini?" Tanya andra.

"3 minggu lalu" jawab ayra mulai malas.

"Makanan kesukaan lo apa?" Tanya andra.

"Bebas" jawab ayra.

"Minuman?" Tanya andra.

"Susu" jawab ayra.

"Rumah lo dimana?" Tanya andra.

"Ga ada" jawab ayra.

"Orang tua lo namanya siapa?" Tanya andra.

Brak

Semua terkejut dan langsung menatap ayra yang menggebrak mejanya.

"Kamu tuh banyak nanya tau ga, ga liat aku lagi belajar?!" Omel ayra melemparkan bukunya.

"Ayra, kenapa kamu?" Tanya bu lini.

"Dia terus aja bertanya bu" ucap ayra menunjuk andra.

"Saya cuman mau kenalan bu, tapi dianya malah marah marah" elak andra.

"Mana ada kenalan sampe nanyain nama orang tua, sksd banget sih" ucap ayra keluar kelas.

"Sekarang masih gue liatin karena lo masih baru, tapi kalo lo berani apa apain ayra, gue bakal buat lo liat atap rumah sakit setiap hari" desis dira.

Ayra berjalan dengan wajah datarnya, untuk sekarang dirinya tak mood untuk belajar. Ayra berjalan melewati setiap kooridor dan berhenti ditaman belakang.

"Ngapain coba disana" gumama ayra melihat arya yang berbaring ditempat yang sama seperti waktu itu.

Ayra mengendap lalu berbaring dengan perut arya sebagai bantal. Sontak arya membuka matanya terkejut dia menunduk dan mengehela nafas.

|| Untouchable Man || End ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang