"Ay lo laper?" Tanya arya mendongakan kepalanya.
"Engga kak" jawab ayra menggeleng menatap ayra, wajah mereka sangat dekat bahkan hidung mereka sudah bersentuhan.
"Drama macam apa ini" batin arya.
"Kayak adaa yang aneh dibadan" batin ayra.
Arya menerjapkan matanya berusaha fokus pandang pada mata ayra tidak dengan bibir ayra yang menggoda itu.
"Lo belom makan dari kemarin" ucap arya.
"Nanti aja makan siang" ucap ayra mendongakan kepalanya. Arya mengangguk lalu kembali memejamkan matanya. Ayra kembali menatap arya yang memejamkan matanya, matanya tertuju pada bibir ayra yang nerah, bahkan dia berfikir itu manis.
"Kak bibir kakak pake apa merah" ucap ayra.
"Ga pake apa apa" jawab arya semakin memeluk ayra.
"Kayak permen yupi, manis ga ya?" Tanya ayra mengusap bibir arya, sontak arya membuka matanya menatap ayra.
"Ay lo tau apa tentang bibir?" Tanya arya.
"Bibir buat senyum" jawab ayra tersenyum. Arya hanya mendengus benar gadis dihadapannya ini sangat polos.
"Waktu dikorea lo ga bergaul?" Tanya arya.
"Iya, aku lebih suka dirumah" jawab ayra mengangguk.
"Pantes" gumam arya kembali memeluk ayra.
"Kak, aku pengen rasain bibir kakak" ucap ayra, membuat arya membolakan matanya, what? Rasain? Dikira makanan? Terus ini juga, wah apa dia harus mengganti bibir jadi warna hitam agar tak disangka permen yupi.
"Ga ada ya" tolak arya terduduk.
"Masa ga boleh" keluh ayra.
"Ga boleh ay, itu buat yang udah sah doang" ucap arya.
"Kan kakak nikahnya sama orang lain nanti, jadi harus sama aku dulu dicicipnya" ucap ayra cemberut. Lagi lagi arya membolakan matajya gimana bisa gitu?
"Ga..." Arya terkejut saat ayra tiba tiba menarik kerah bajunya, arya tambah terkejut saat wajahnya sangat dekat dengan wajah ayra, bahkan kening mereka menyatu.
Tok tok tok
Arya langsung berdiri normal dan membukakan pintu, membuat ayra cemberut karena keinginannya tak terpenuhi.
"Dok" arya mempersilahkan dokter masuk.
"Gimana keadaan kamu ayra?" Tabya dokter.
"Baik dok, cuman punggung ayra terasa nyeri" ucap ayra memegang punggungnya.
"Itu karena punggung kamu memar, ini saya sekalian bawa makanan buat kamu, jangan lupa dimakan, saya keluar dulu" ucap dokter itu keluar dari ruangan ayra.
"Ay hello malah ngelamun" ucap arya, sontak ayra menerjapkan matanya.
"Dokter tadi pantes dikasih julukan 'The World Handsome' kayaknya" celetuk ayra.
"Hilih gantengan gue lah kemana mana" cibir arya duduk disamping ayra.
"Liat ga sih tadi? Bibirnya imut banget" gemas ayra.
"Imutan gue ay" ucap arya.
"Kakak mah manusia planet" cibir ayra, sontak arya membolakan matanya menatap ayra, what? Segini gantengnya kek idol korea dikatain manusia planet? Hm arya rasa mata ayra terkontaminasi debu sekarang.
"Serah lo ay asal lo bahagia" cibir arya berbaring dikasur ayra dan memejamkan matanya.
"Kak aku ga mau makan ini" keluh ayra menatap arya.
KAMU SEDANG MEMBACA
|| Untouchable Man || End ✔
Fiksi Remaja[ END ] 📌 Cerita sudah di revisi. 📌 𝙲𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚑𝚒𝚋𝚞𝚛𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚖𝚊𝚝𝚊. 📌 𝙼𝚞𝚛𝚗𝚒 𝙵𝚒𝚔𝚜𝚒. . Polos, keras kepala, pantang menyerah, kuat, pintar. Mungkin itu semua sesuai untuk gadis lugu seperti Ayra. Dis...