Happy reading:)
-------------------------------------------
🍁🍁🍁
Siang ini gue dan sahabat-sahabat gue mau main bareng, atas permintaan Rama yang katanya sudah lama tidak kumpul-kumpul bareng.
Kita berjalan beriringan di koridor sekolah dengan saling melemparkan canda gurau. Untung saja sekolah sudah mulai sepi jadi kita tidak canggung untuk tertawa lantang.
Namun, saat di tengah perjalanan gue melihat Raka sedang berjalan berdua dengan Viola. Terlihat Viola yang memeluk tangan kekar Raka.
Dan mereka pun terlihat lebih akrab.Melihat pemandangan yang seperti itu membuat hati gue seakan berontak, apakah hati ini sudah berpaling pada Raka? Namun, gue kembali sadar. Kalau hati ini untuk Rahza, bukan untuk Raka.
~Rahza pov
Saat perjalanan menuju parkiran tiba-tiba Keyra berenti dan melihat satu ke arah. Gue pun memutuskan untuk berhenti, sedangkan yang lain melanjutkan ke parkiran. Gue mengikuti arah pandangan Keyra. Dan di sana terlihat Raka dengan Viola.
Pandangan gue kembali pada Keyra, matanya seakan sakit melihat Raka dan Viola.
"Ra..." panggil gue menupuk bahunya.
"Hmmm."
"Lo masih marahan sama Raka?." tanya gue.
"Entahlah, gue pun gak tau. Kemaren gue mau mencoba minta maaf sama Raka, tapi dia pergi gitu aja tanpa melihat gue." jawab Keyra.
"Ra... Gue minta maaf, karena lo bela gue. Sekarang lo sama Raka jadi ada masalah." kata gue tidak enak hati.
"Za, gue udah bilang berapa kali. Lo itu sahabat gue, dan lo juga orang yang gue suka. Jadi gue bakal selalu ada buat lo, membela lo, dan membuat lo bahagia. Dan juga kemaren Raka memang salah, jadi gak ada alasan untuk gue buat bela dia." jawab Keyra.
"Sorry Ra, gue cuma bikin lo sakit. Dan maaf juga gue gak bisa balas perasaan lo." kata gue
"Berhenti bilang seperti itu Za!! Gue ikut bahagia kalau lo bahagia. " jawab Keyra tulus.
"Gue harap lo bisa menemukan pengganti gue Ra." kata gue.
"Eng... Udah lah, mending kita susul yang lain. Pasti mereka nungguin kita." jawab Keyra mengalihkan pembicaraan.
"Lo duluan aja Ra, gue ada keperluan bentar."
"Oh oke."
Setelah Keyra pergi duluan dan sudah menghilang dari penglihatan. Gue pun berniat untuk menghampiri Raka dan Viola.
"Raka!!." panggil gue.
"Ada urusan apa lo." jawab Raka ketus.
"Gue mau ngomong sama lo, empat mata!." putus gue.
"Oke." jawab Raka singkat.
"Terus aku gimana dong Rak, masa lo tega ninggalin gue." kata Viola dengan nada di lembut-lembutkan membuat gue merasa jijik melihatmu.
"Gue udah berapa kali bilang sama lo, jangan ganggu gue. Sekarang lo pergi dari sini!." jawab Raka terlihat marah dan menghempaskan tangan Viola yang dari tadi bertengger di tangannya.
"Kamu kok gitu sih." kata Viola tidak terima.
"Pergi!!!." putus Raka. Dan Viola pun seperti takut melihat kemarahan
Gue yang melihat itu merasa aneh, bukannya tadi Raka terima-terima saja Viola bersikap seperti itu. Namun, di depan gue kenapa Raka seakan risih.
Gue pun tidak memikirkan itu dan kembali ke tujuan awal gue menemui Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love Friendship
Roman pour AdolescentsTerjebak cinta dalam persahabatan, perjuangan, dan mengikhlaskan. Mengikhlaskan memang bukan hal yang mudah, namun jika mengikhlaskan bisa membuat orang terdekat kita bahagia, ikhlaskanlah. Belajarlah untuk mengikhlaskan karena dengan begitu kamu a...