Chapter 13

40 6 0
                                    

Selamat membaca:)

-------------------------------------------

🍁🍁🍁

Setelah sampai rumah, Keyra dan Reyhan masuk ke kamarnya masing-masing.
Keyra langsung mandi karena badannya terasa lengket.

~Keyra pov

15 menit gue telah selesai melakukan ritual mandi dan setelah itu berbaring di kasur dan memikirkan kejadian tadi di gudang.

Dan gue teringat dengan Raka, apakah perkataan gue pada Raka terlalu kasar? Padahal Raka hanya peduli sama gue. Tapi kenapa gue bisa semarah itu padanya.

Tapi bagaimana pun Raka tetap salah, gak seharusnya dia pakai cara seperti ini pada Rahza. Apakah gue keterlaluan pada Raka? Atau gue besok minta maaf aja yah? Huhh memikirkannya saja membuat gue gila.

Tok...tok...

Suara ketukan pintu membuyarkan pikiran gue. Gue bangun dan berjalan dengan malas membuka pintu, melihat siapa yang tadi mengetuk pintu.

Ceklek...

Pintu gue buka dan berdiri lah abang gue dengan gaya nya.

"Ada apa bang?." tanya gue dengan lesu.

"Gue disuruh mama manggil lo buat makan bareng." jawab bang Reyhan.

"Hmm oke." kata gue singkat.

"Kenapa lo dek, lesu amat? Lo sakit dek?." tanya bang Reyhan.

"Hah? Eng..ngga kok gapapa. Ayo ke ruang makan. Pasti mama udah nungguin." jawab gue mengalihkan pembicaraan.

-

-

-

Keesokan harinya gue berangkat sekolah sendiri, bang Reyhan gue tinggal karena telat bangun.

Dari pada gue kena hukuman cuma karena nungguin tuh kebo satu, mending gue berangkat duluan.

Dor...

Saat sedang di koridor sekolah, Aila datang mengagetkan gue yang sedang asik berjalan sambil mendengarkan lagu melalui earphone di telinga gue.

"Selamat pagi Keyra..." sapa Aila penuh ceria.

"Hmm... Sumringah banget lo La, hayo abis dapet apa lo?" tanya gue.

"AHH GUE SENENG KEYRA...." kata Aila dengan berteriak di koridor. Semua siswa mengarahkan pandangan mereka ke kita.

"Berisik Aila... Ini sekolah bukan hutan, liat tuh karena teriakan lo semua murid merhatiin kita. Bikin malu aja lo." kata gue.

"Ya maaf Keyra, abis nya hari ini gue seneng banget." jawab Aila.

"Oke, lanjutin cerita nya di kelas aja yah. Bisa malu tujuh turunan gue kalau lo cerita di sini." kata gue jalan duluan meninggalkan Aila yang masih berdiri di tempatnya.

Secret Love FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang