Chapter 17

42 6 0
                                    

Happy reading guys:)

Budayakan vote sebelum membaca

-------------------------------------------

☘☘☘

~Keyra pov

"Bang, gue berangkat bareng lo ya." pinta gue.

"Apasih yang engga buat adik ku ini." jawab bang Reyhan sambil mencubit pipi gue.

"Abang ish sakit tauu." kata gue dan balas memukul tangan bang Reyhan.

"Awww...sakit dek." ucap bang Reyhan sambil mengelus tangannya.

"Rasain tuh haha, lagian lo duluan yang cubit pipi gue." kata gue tak terima.

"Kan abang cuma pelan dek, lo malah bales nya kenceng banget."

"Bodo wlee..." ucap gue sambil menjulurkan lidah pada bang Reyhan.

"Awas aja lo, udah san lo berangkat aja sendiri. Gue duluan daripada telat." rajuk bang Reyhan.

"Ih gak gitu juga dong bang, kan tadi udah bilang iya."

"Gue gak pedu-..." belum bang Reyhan menyelesaikan perkataannya, tapi sudah ada suara lain yang memotong perkataan bang Reyhan.

"Kalian ini, bukannya berangkat malah ribut di depan rumah. Lihat sudah jam berapa? Kalian mau telat datang ke sekolah hah?." Mama tiba-tiba datang entah dari mana.

"Itu tuh ma bang Rey duluan." ucap gue.

"Enak aja nyalahin gue, Keyra yang duluan ma." balas bang Reyhan.

"Sudah...sudah... Pening mama lihat kalian ribut terus dari kemaren, cepet berangkat sekolah atau uang jajan kalian mama potong." kata mama.

"Mama... Jangan dong." ucap gue dengan melas.

"Lo sih dek."

"Kok lo nyalahin gue sih bang."

"Sudah cepat..." putus mama.

"SIAP MA." kata gue dan bang Reyhan serentak.

Gue dan bang Reyhan pergi berangkat sekolah sebelum mama benar-benar mengamuk seperti singa dan uang jajan yang akan menjadi korban.

...

Tak butuh waktu lama gue pun sampai di sekolah, dan asal kalian tau. Hampir saja gue dan bang Reyhan telat masuk, saat baru saja sampai sekolah gerbang sudah di tutup setengah.

Untung saja gue masih bisa masuk, kalau engga. Gue gak tau deh nasib uang jajan gue bakal gimana kalau mama tau gue sama bang Reyhan telat masuk sekolah.

Tapi semua itu tidak akan terjadi, karena saat ini gue sama bang Reyhan sudah berhasil melewati gerbang dan bisa masuk sekolah dengan tenang.

"Huhh... Untung aja kagak telat." kata gue sambil mengelus dada.

"Harusnya lo berterima kasih sama gue, berkat gue yang mengendarai nih motor udah kek pembalap-pembalap terkenal kita jadi gak telat." ujar bang Reyhan.

Secret Love FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang