Happy reading:)
----------------------------------------
🍁🍁🍁
Sinar mentari yang cerah, masuk dari celah jendela yang membangunkan gue, gue bangun dan melihat jam.
06.30
"Astaga gue kesiangan, huaaa kok gak ada yang bangunin gue sih."
Gue bersiap dengan secepat kilat, dan segera keluar kamar. Di meja makan cuma ada mama, Kemana papa sama abang ya.
"Pagi ma, kok gak bangunin Key sih,,, kan jadi kesiangan. Ohiya abang mana?." Sapa gue dengan melayangkan beberapa perkataan.
"Pagi juga, apanya yang engga di bangunin. Tadi udah mama ketuk-ketuk pintu kamar kamu tapi gak bangun-bangun. Mau mama buka eh di kunci dari dalem, Yaudah mama diemin. Kakak kamu udah berangkat dari tadi, mau nunggu kamu tapi katanya takut telat."
"Yaudah deh ma Key berangkat dulu, udah telat nih." pamit gue.
"Kamu ga sarapan dulu."
"Gak akan keburu ma."
"Kalau gitu nih bawa bekal yang sudah mama siapin buat kamu."
"Wahh makasih mamaku tersayang, yaudah Key berangkat ya ma, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, hati-hati."
"SIAP MA." jawab gue dengan sedikit berterima sambil berlari ke garasi.
Gue mengendarai motor dengan kecepatan di atas rata-rata.
Citt....
"Ah sial pake macet segala lagi."
15 menit gue terjebak macet, jam menunjukan pukul 07.15. Sudah di pastikan gue bakal telat masuk sekolah. Karena gerbang di tutup pukul 07.00.
...
5 menit kemudian gue sampai di depan sekolah, bener banget gerbangnya udah di tutup.
Gue celingak-celinguk mencari satpam yang jaga gerbang."PAK.. Tolong bukain dong." kata gue sambil menggedor gerbang sekolah.
Tapi tidak ada satupun yang menyaut. Gue yakin pasti udah mulai pembelajaran deh.
Gue berpikir gimana caranya gue masuk ke sekolah."Mau tau caranya masuk?." tiba-tiba ada suara seseorang yang mengagetkan gue. Gue melihat siapa orang tersebut, ternyata badboy nya SMA Kebangsaan. Yang pakaian dan rambutnya jauh dari standar sekolah, baju di keluarkan, tidak memakai dasi, dan rambut yang berantakan.
Yang gue ketahui namanya Raka, ketua Basket SMA kebangsaan. Siapa yang gak kenal sama dia, sepertinya satu sekolah tau karena kenakalan nya.
Seketika gue terdiam melihat cowok yang di hadapan gue.
"Hei malah bengong... Terpesona ya lo liat gue. Mau masuk gak nih?." cowok itu kembali bersuara membuyarkan lamunan gue.
"Apa sih lo pede banget jadi orang." elak gue.
"Yaudah mau masuk gak nih?." tanya dia kembali.
"Heem ya mau lah."
"Oke sini gue bantu, lu manjat duluan, gue jaga di bawah. Abis itu gue yang manjat."
"Ha? Maksud lo kita manjat gerbang ini gitu?." tanya gue tidak percaya.
"Ya iyalah emang apa lagi caranya selain manjat."
"Iya iya awas lo ya jangan modus lo."
"Idih pede lo, siapa lagi yang mau ke cewe datar kek lo."
"Ish tau ah nyebelin lo."
Gue pun mulai memanjat gerbang yang lumayan tinggi. Setelah sampai di bawah, Raka menyusul memanjat.
Kita berjalan mengendap-ngendap menuju kelas, tapi naas, keberuntungan sedang tidak berpihak.
Di depan kita sudah berdiri guru BK yang terkenal killer.
"Eh ibu." kata Raka dengan polosnya.
"Kamu ya Raka, gak ada bosen-bosen nya, telat terus kerjaan kamu. Terus sekarang gak sendiri ya telatnya. Bawa anak siapa kamu hah." omel guru BK.
"Saya gak akan bosen lah bu, kan kalo saya telat saya bisa ketemu sama ibu." goda Raka.
"Berani-berani nya ya kamu menggoda saya, sekarang kalian berdua berdiri di bawah tiang bendera sampai waktu istirahat." titah guru BK.
"Ah ibu, hukumannya gak ada yang lain gitu, itu itu mulu perasaan."
"Sudah jangan banyak bicara kamu, sekarang kalian berdua ke lapangan. Awas kalau berani kabur, saya akan tambah hukuman kalian."
Kita berjalan ke lapangan sekolah, gue udah males berkata-kata lagi. Mood gue hancur pagi ini.
"Hey nama lo siapa?." tanya Raka.
"Gak penting buat lo." jawab gue. Dan berjalan lebih dulu sambil menghentak-hentakan kaki karena kesal.
"Jawab dulu pertanyaan gue." kata Raka yang sudah berada di samping gue.
"Ih apa sih lo, jangan deket-dekat deh. Gara-gara ketemu lo gue sial pagi ini."
"Udah di tolongin juga malah marah-marah, bukannya terimakasih."
"Makasih." kata gue dengan malas, dan kembali berjalan lebih dulu.
Kita Melaksanakan hukuman itu dengan sangat malas. Matahari pagi ini sangat panas, membuat kepala gue sedikit pusing, mungkin karena efek belum sarapan.
Selama masa hukuman si Raka gak berenti-berenti nya gangguin gue. Membuat gue lama kelamaan kesal.
"Bisa diem gak lo."
"Lo aja tuh yang terlalu serius jalanin hukumannya." jawabnya.
Karena gue malas untuk berdebat, gue memilih untuk diam.
3 jam pelajaran berlalu, bel istirahat telah berbunyi. Gue bergegas menuju kelas, meninggalkan Raka yang masih betah di lapangan. Pasti sahabat-sahabat gue nyariin.
...
Saat ini gue dan sahabat-sahabat gue berada di kantin. Jangan tanyakan bagaimana reaksi mereka melihat gue datang terlambat, ya... Ketika masuk kelas langsung di hidangi beberapa pertanyaan yang keluar dari sahabat-sahabat gue, dan gue pun menjelaskan kenapa gue bisa telat.
Kita makan yang sudah di pesan tadi, tapi tidak dengan gue. Karena gue makan dari bekal yang sudah mama siapkan tadi pagi.
Setelah semua selesai makan, kita memilih untuk diam terlebih dahulu, sambil menyalangkan beberapa lawakan receh yang berasal dari Ian dan Rama.
Ketika sedang asik, tiba-tiba ada yang duduk sebelah gue.
"Hai cewek galak." kalian tau yang ngomong barusan? Ya dia Raka cowok nyebelin yang gue temui tadi pagi.
"Apaan sih lo, ngapain di sini. Udah sana!." usir gue.
"Ya santai aja kali, gue juga cuma numpang duduk." jawab Raka.
"Ihh udah sana!." kata gue dengan kekeh mengusirnya. Dan perkataan gue barusan berhasil membuat dia pergi dari pandangan gue.
"Kok lo bisa deket sama Raka sih Ra." tanya Aila.
"Gak tau gue, mimpi apa semalem ketemu sama cowok nyebelin kaya dia." kata gue ogah-ogahan.
"Gak boleh gitu nanti suka lho." perkataan yang berasal dari Rahza.
Gue terdiam seketika, hati gue sedikit sakit mandengarnya. Yah walaupun cuma kalimat seperti itu.
"Gue itu sukanya sama lo Za, bukan sama orang lain." ucap gue dalam hati.
"Udah lah kalian kenapa sih, ke kelas yu, bentar lagi bel." kata gue mengalihkan pembicaraan.
Kita berlima berjalan menuju kelas. Dan memulai pembelajaran kembali.
Bersambung...
![](https://img.wattpad.com/cover/240673133-288-k932188.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love Friendship
Genç KurguTerjebak cinta dalam persahabatan, perjuangan, dan mengikhlaskan. Mengikhlaskan memang bukan hal yang mudah, namun jika mengikhlaskan bisa membuat orang terdekat kita bahagia, ikhlaskanlah. Belajarlah untuk mengikhlaskan karena dengan begitu kamu a...