Vanessha: "Burungnya pak David loyo"
Bagai tersambar petir di siang hari dengan kondisi langit yang begitu cerah.
Aku benar benar terkejut sampai mataku terbelalak karna mendengar bisikan dari mbak Vanessha tadi yang belum dapat ku cerna di otak cantikku.Vanessha: "Jangan menatap gue seperti itu, gue yakin lo terkejut karna gue terlalu berbicara vulgar pada lo tentang rahasia pak David "
Bukan bukan!
Yang membuat aku terkejut adalah apa benar adek kecil yang semalam aku pegang yang begitu besar, kokoh dan menggairahkan itu tidak sama seperti bentukan aslinya batinku menerawang kejadian semalam.Melliza: "Maksudnya loyo itu apa ya mbak?" aku pura pura tidak tahu agar mbak Vanessha mau berbagi informasi lagi mengenai mas David padaku.
Vanessha: "Ya ampuuun, lo ini bener bener yah masa iya lo ga tahu maksud gue"
Vanessha: "Maksud gue burung pak David loyo itu artinya dia ga jago muasin hasrat gue di atas ranjang. Baru sebentar main dimalam pertama kita malah belum kelar ronde pertama udah turun ga bisa dilanjutkan, kan gue nya juga kecewa" terangnya dan aku masih berusaha mendengarkannya.
Vanessha: "Awal melihatnya gue benar benar serasa dapat menang lotre besar besaran, eh ga taunya malah mengecewakan" lanjutnya lagi.
Sial!
Jadi selama ini aku pacaran dengan pria yang 'KIKUK' batinku.Melliza: "Terus itu jadi penyebab mbak Vanessha sama pak David pisah ranjang?" tanyaku mulai kepo.
Vanessha: "Bisa dibilang begitu sih karna setelah malam pertama itu, gue sama sekali tidak pernah disentuh lagi oleh pak David, pak David itu sepeti cowo kelainan pada birahinya sendiri alias cowo tidak normal. Alhasil gue misah kamar dan mulai mencari kesenangan di luar"
Birahi mas David?
Bahkan semalam aku hampir jebol karna nafsu mas David yang untung masih bisa dikendalikan oleh dirinya sendiri.Melliza: "Jadi selama ini mbak Vanessha menjadi istrinya pak David tidak pernah lagi memuaskan hasrat biologisnya?" tanyaku polos.
Vanessha: "Gimana mau bilang yah, kayanya dia tidak punya hasrat pada wanita deh"
Vanessha: "Tapi lo jangan bilang bilang ke pak David yah, bisa mampus gue didepak dari rumah ini" aku hanya mengangguk cepat memberinya jawaban.
Melliza: "Kenapa mbak Vanessha tidak minta cerai saja?" aku ingin melihat ekspresi seperti apa yang akan ditunjukan mbak Vanessha padaku.
Vanessha: "Niatan awal sih memang sudah ingin bercerai, tapi.." dia menggantungkan kalimat berikutnya membuat aku semakin penasaran.
Melliza: "Tapi apa mbak?"
Vanessha: "Karna pak David masih setia mencukupi kebutuhanku setiap bulannya jadi sayangkan kalau disia siakan"
Vanessha: "Dengan lima juta perbulan belum lagi tempat tinggal gratis tanpa melakukan service bukankah itu sangat menguntungkan?" terangnya lagi.
Lima juta perbulan?
Aku bahkan yang menyandang sebagai kekasihnya dipegangi kartu kredit unlimited tanpa batas, dan dia istrinya hanya lima juta? Apa mas David terlalu sayang terhadapku?
Meski kartu kredit itu sangat jarang aku gunakan karna tidak enak hati pada mas David terlebih aku takut suatu ketika mas David meminta imbalannya dengan keperawanan yang masih ku jaga utuh.Melliza: "Terus pak David pernah meminta cerai tidak sama mbak Vanessha?"
Vanessha: "Tidak, pak David tidak pernah meminta cerai dariku tapi jika dilihat dari gelegatnya sepertinya dia tidak menyukaiku"
![](https://img.wattpad.com/cover/241778783-288-k20625.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dr. Clara
Romance• 21+++ • Adult • Mature Content Seorang dokter muda berparas cantik, memiliki bentuk tubuh yang sempurna dan menjadi pujaan bagi kaum para pria tidak disangka telah menaruh hati pada seorang pria yang telah beristri dengan usia yang terlampau cuku...