Setelah mendapat teguran dari pak Budiman, aku segera ingin memastikan apa benar hukumanku telah diganti olehnya.
Ku langkahkan kakiku yang baru keluar dari ruangan pak Budiman menuju ruangan pak David.
Pria yang belum lama ini selalu mencari gara gara denganku.
Terlebih lagi dengan perasaanku.Melliza: "Tapi tunggu.. kalau aku datang ke ruangannya apa mungkin aku akan diterjang lagi?" gumamku dengan memberhentikan langkahku saat itu juga.
Jangan Melliza, itu sangat berbahaya bisa bisa kamu diterkam oleh pak David batinku menolak
Akhirnya ku urungkan niatku yang tadinya hendak ke ruangannya dan ku putuskan untuk menelponnya saja.
Melliza: "Hallo pak David ini saya Melliza" kataku menyapanya yang sekarang entah berada dimana.
David: "Kenapa Clara. Apa kamu sudah setuju untuk menjadi kekasih ku?" sahutnya di seberang sana.
Melliza: "Tidak, saya hanya ingin bertanya apa anda sungguh telah merubah hukuman untuk saya?"
David: "Tidak. Hukumannya tetap sama, kamu harus menjadi kekasih ku Clara" jelasnya.
Melliza: "Lalu apa maksud anda berbicara pada pak Budiman mengenai mencopy peraturan ulang?"
David: "Itu untuk hukuman sementara karna kamu belum juga mau menjalankan hukuman yang ketiga"
Melliza: "Apa?!"
Melliza: "Saya tidak setuju dan saya tidak akan melakukan hukuman yang anda berikan" jelasku menolaknya.
David: "Baiklah. Bila kamu bisa menyelesaikan mencopy tiga peraturan itu saya akan bebaskan kamu dari hukumanku yang sebelumnya" terangnya.
Melliza: "Benarkah?" tanyaku berbunga bunga.
David: "Tapi jangan senang dulu, kamu harus menyelesaikannya dalam waktu tiga hari. Ditulis sendiri olehmu bukan ketikan dan tidak boleh meminta bantuan orang lain"
Melliza: "Apa kamu setuju?"
Melliza: "Apa anda sedang menyiksaku pak David?"
Melliza: "Bagaimana mungkin, apalagi dengan pekerjaanku" bantahku mencoba menyadarkannya.
David: "Itu terserah kamu Clara, kamu memilih menyiksa tanganmu sendiri dengan mencopy peraturan itu atau memilih menjadi kekasih ku"
Sial aku paling benci dengan menulis, apalagi bila harus menulis sebanyak itu. Mungkin nanti lama kelamaan tangan kananku bisa lepas sendiri karena terlalu lelah untuk menulis, batinku.
Karna keinginan besarku untuk tidak menjadi kekasih pak David yang sangat kuat, akhirnya aku putuskan untuk mengiyakan kemauannya untuk mencopy ulang peraturan rumah sakit itu sebanyak tiga kali dalam waktu tiga hari.
🍂🍂🍂
Ku korbankan setiap waktu istirahatku untuk menulis bahkan kadang jeda antara pasien satu dengan pasien yang berikutnya aku manfaatkan untuk menulis.
Tiga hariku berturut turut yang selalu begadang hanya untuk menulis ternyata hanya menghasilkan dua copyan saja.
Aku benar benar frustasi dibuatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dr. Clara
Romance• 21+++ • Adult • Mature Content Seorang dokter muda berparas cantik, memiliki bentuk tubuh yang sempurna dan menjadi pujaan bagi kaum para pria tidak disangka telah menaruh hati pada seorang pria yang telah beristri dengan usia yang terlampau cuku...