Kalau begitu anda boleh keluar dari ruangan ini
Apa yang telah aku lakukan tadi?
Apa aku telah menantang dr. David?
Apa aku akan benar benar dikeluarkan?
Bodoh!
Kenapa mulutku ini begitu ber ego tinggi?
Tamatlah kisah dr. Melliza yang cantik dan sexy ini.
Ku rutuki setiap kebodohan dari perkataan yang tadi aku lontarkan pada dr. David.
Aku awalnya tidak berniat sama sekali untuk melawannya. Namun entah mengapa mulut ini seakan tertantang dan terbawa akan arus permainan kata yang terus dokter bedah itu katakan.Setelah menjumpai dokter pembimbingku, aku langsung bertolak menuju ruanganku sendiri. Terlamun dan hanya berdiam diri di depan pintu ruanganku sendiri dengan pikiran yang masih sama yaitu masalah yang belum lama ini aku buat sendiri.
Ku buka pintu yang sedari tadi ku pegangi knop pintunya tapi tiba tiba seseorang mengejutkanku dari arah dalam.DORR!
Pekiknya dengan suara khas yang memenuhi setiap ruangan yang ada.
Tapi sayangnya aku sama sekali tidak terkejut, karna ini hampir dilakukan setiap kali aku bertemu dengannya.Marsya
Siapa lagi kalau bukan dia.
Mengejutkanku adalah tradisi katanya.Marsya: "Yaaah, lagi lagi tidak terkejut. Kan aku sudah mengendap endap seperti pencuri tadi" katanya dengan sedikit kesal.
Melliza: "Ya sudah deh.. Aduuuuuh terkejut deh aku" ledek ku dengan memegang dadaku seperti orang jantungan.
Marsya: "Telat!"
Kita pun tertawa lepas di depan ruanganku, hingga akhirnya Marsya memutuskan untuk masuk ke dalam ruanganku.
Marsya: "Aku cari cari dari tadi kenapa tidak ada? Dari mana?" tanyanya sambil menutup pintu.
Melliza: "Dari ruangan dr. David" jawabku lalu duduk di kursiku.
Marsya: "Haaaaah?!" dia membatu di depan pintu.
Melliza: "Hep! Tutup mulutnya nanti lalat pada masuk"
Marsya: "Kamu ngapain ke ruangan dr. David?" tanyanya dan hendak duduk di kursi di depanku.
Melliza: "Dia menjadi dokter pembimbingku selama magang disini" jawabku santai.
Marsya: "Apa?!!" dia terkejut dengan mulut terbuka dan matanya yang melotot seolah tak percaya dengan ucapanku.
Melliza: "Kontrol itu muka ah, tidak enak sekali dilihat. Memang kenapa? Ada yang salah?"
Marsya hanya menggeleng dengan mata yang tak kunjung berkedip dan jangan lupakan mulutnya yang masih terbuka karna terkejut.
Melliza: "Teruuus?"
Marsya: "Kamu tahu tidak. Kamu dokter magang pertama yang dia bimbing" katanya dengan terheran heran.
Aku pun terkejut, benarkah aku yang pertama?
Oh senangnya hati ini, aku harus mulai memikirkan cara agar dr. David menjadi kekasih ku masalah umur mah belakangan yang terpen..Marsya: "Tapi jangan coba coba rayu dia yaah" Marsya mengancamku dengan jari telunjuk yang mengarah padaku.
Melliza: "Kenapa? Jangan bilang kamu juga naksir dia? Takut dia lebih memilih aku karna aku lebih cantik dan sex..
Marsya: "Dia sudah memiliki istri" bagai tersambar petir disiang bolong dengan awan yang cerah diriku pun membatu dengan rasa sakit bertubi tubi.
Marsya: "Lagi pula dia sudah berumur tiga puluh delapan tahun, kamu doyan yang om om?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dr. Clara
Romance• 21+++ • Adult • Mature Content Seorang dokter muda berparas cantik, memiliki bentuk tubuh yang sempurna dan menjadi pujaan bagi kaum para pria tidak disangka telah menaruh hati pada seorang pria yang telah beristri dengan usia yang terlampau cuku...