🌿 delapan 🌿

28.3K 2.1K 40
                                    

"OWOOOOUUU DIRIKU BAGAIKAN LAYANG-LAYANG KALAU AKU TERBANG GAK BISA DIGENGGAM, INI LAGU APAAN?~

Ketukan pintu dari mama tercinta, membuat Letta kicep, ia manarik selimut sampai ke ujung dada dan pura-pura tidur.

Mia menarik selimut yang menutupi tubuh Letta "Jangan pura-pura, kamu pikir suara kamu yang bikin telinga budeg itu gak sampe ke mama?" Letta nyengir dan tersenyum bodoh.

"Ganti baju sama baju ini!" Letta menatap Mia dengan alis terangkat satu.

"Ogah!"

"Mau mama ambil tabungan yang ada di lemari kamu itu?" Mia menunjuk lemari Letta yang pasti didalam sana ada uang ratusan juta. Mengingat anaknya ini selalu menyimpan uang saku dan uang yang ia atau sang suami berikan.

Malah malakin sepupu atau orang lain.

"Siap kanjeng ratu, ngapain sih ini udah jam setengah sembilan malam loh, gak nonton azab ma?" Letta nyengir saat Mia menatapnya garang.

Letta telah selesai dengan sesi berganti baju, ia memakai dress motif bunga-bunga kecil berwarna peach, kontras dengan warna kulitnya yang putih.

"Sini rambut kamu mama sisir!" Letta mengangguk, ia pikir ibunya lagi kerasukan pengen lihat Letta yang feminim malam-malam.

"Gini gini" Mia mengerucutkan bibirnya diikuti Letta, sehingga bibir berwarna peach itu telah berganti warna menjadi agak kemerahan.

"Duh cantiknya putriku tercinta! Sini sayang ikut mama!"

Karena Letta anaknya penurut dia ikut saja, Kemana sang mama membawa. Ia mencium punggung tangan kedua orang berbeda gender yang duduk di sofa berhadapan dengan Mia dan Zayn, mereka sepertinya tamu, Letta tidak pernah melihat wajah mereka.

Tidak lama kemudian Dina, Faro, Baron, dan Aldo juga Rizky dan Putri ada di sana, mendudukkan diri di dekat mereka semua.

Zayn mengusap kepala Letta penuh sayang "Letta mau menikah gak sayang?" Letta mencomot kue kering yang ada didepannya dan mengangguk.

"Mau aja, asalkan suaminya ganteng, baik, mau beliin Letta snack banyak-banyak, kuat iman gak mau cari istri lagi. Ntar Letta pikirin sambungannya " celetuk Letta kelewat santai membuat Zayn tertawa diikuti semua orang yang ada di sini.

"Tidak berlama-lama, maksud kedatangan kami kesini adalah untuk meminang putri bapak, Shaletta Diandrani"

Zdar

"Are you kidding me?" Letta berdiri, ia memeluk leher Zayn.

"Papa liat om ini dia mau nge-prank Letta, bilangin kalau Letta gak terpengaruh. Terus mau lamar apaan? Orang cowoknya gak dibawa, Letta gak percaya"

"Don kamu tau sendiri kan seperti apa Letta, yakin mau meminangnya untuk anak kamu?" Letta menganga tidak percaya dengan kata-kata yang keluar dari mulut Zayn.

"Yakin Zayn, kita sudah lama kenal. Anak saya sudah cukup umur dan bisa memenuhi kebutuhan Letta. Apa kalian keberatan?"

"Sama sekali tidak"

Letta tertawa miris mendengar jawaban Zayn, ia melepaskan pelukannya pada leher Zayn berlari masuk ke kamar. Letta langsung mengganti pakaiannya dengan cargo pants dan kaos oblong yang dilapisi dengan jaket bomber.

"Letta buka sayang!"

"Hiks.. papa jahat, mama juga, bang Baron sama Aldo juga hiks.. mereka gak bilang dulu mau nikahin Letta.. hiks.. Letta salah apa?"

Perempuan itu mengikat rambutnya, menyampirkan tas yang sudah ia masukkan seluruh uangnya, ia meloncat melewati balkon dan berlari ke ujung jalan sambil mencari taksi, setelah dapat Letta segera mencari kos-kosan yang tentunya jauh dari rumahnya.













Jangan lupa follow Wina komen tandain kalau typo dan taburin bintang sayang 🖤✨

Lettavan (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang