Sekarang Letta sedang lesehan di atas karpet bulu yang ada di ruang tamu, mulutnya tak berhenti mengunyah makanan yang dibuatkan oleh para maid. Hidup Letta sejahtera di sini.
"Sejahtera hidup gue, bilang apa dulu? Alhamdulillah" Letta kembali menyuapkan makanan ke mulutnya. Dia melirik manusia kuker alias kurang kerjaan yang sedang memegang kamera ponsel dan mengarahkan pada Letta.
Dia pikir gak keliatan apa? Meskipun ngumpet, Letta masih bisa melihat dengan jelas, orang Amara itu bukan makhluk gaib.
"Tante Amara ngapain sih, dari beberapa minggu yang lalu, dia selalu videoin gue?" Batin Letta, dia merasa menjadi artis Korea yang mempunyai sasaeng fans, biar lah siapa tahu tante Amara buang perangai dan akan membawa video Letta ke kuburannya.
Siapa tahu kangen!
"Gue kok merinding, mana lagi pak suami gue?" Letta meringis, dia mengganti siaran yang tadinya film azab di ganti dengan siaran kartun saja, sekarang Letta menonton Spongebob, mencoba menghilangkan pikiran mengerikan tentang kematian si tante Amara.
Terhitung sudah dua minggu kedua orang tua Revan tidak pulang. Mereka malah menunjukkan photo-photo liburan mereka dan katanya malas ke Indonesia, karena Revan sudah menggantikan sang ayah.
Jadilah Letta masih di sini menjagakan rumah Revan bersama Amara yang hobinya keluar dan pulang dengan menenteng banyak belanjaan, kalau tidak shopping wanita dengan lipstik tebal itu akan memvideokan Letta seperti sekarang.
"Siapa sih yang telepon?" Letta mengangkat teleponnya yang berdering dan menunjukkan kalau itu nomor yang tidak dikenal.
"Halo, siapa?"
"Aku Karina"
"Oh Karina yang kakak bidadari itu ya?" Letta berbinar, selama ini Karina yang dia tahu adalah bidadari tak bersayap yang membantunya terlihat cantik di pesta pernikahan.
"Hmm, aku boleh minta waktu kamu besok?" Tanpa banyak bacot, Letta langsung berdehem mengiyakan, selanjutnya sambungan telepon terputus, Letta kembali melirik keatas dan Amara si sasaeng fans Letta masih berjongkok, dia pikir badan segede gaban itu gak kelihatan, hello mata Letta ini sehat wal'afiat.
"Aku siap, aku siap" ujar Letta semangat sambil mengangkat remote sebagai perbandingan spatula yang dipegang si kuning tapi bukan tai, bentuknya juga persegi ada lubang-lubang di tubuhnya kayak spons maka dari itu mungkin namanya Spongebob.
"Bob lo bunuh aja tuh si Squidward, gue aja enek lihat muka dia" Letta berubah menjadi provokator, positif thinking kalau Spongebob bisa mendengarnya, padahal..
"Nih juga kepiting tua, anaknya paus pake baju pink, gue bingung deh ibunya siapa?" Letta melihat lampu yang menyala di atas kepalanya. Mencoba membuat kepalanya juga ikut menyala seperti yang ada di tipi-tipi, katanya sih itu lampu imajinasi.
"Aha!" Letta seketika mendapatkan pencerahan, kepala bagian atasnya mendadak ada pelangi, bukan lampu, Letta juga bingung.
"Nah loh lupa lagi, argh... gak usah mikir kasian otak gue" Letta meringis, dia kembali melihat kartun yang entah kenapa sangat Letta sukai, bukan lebih tepatnya, ini kartun kedua setelah Dora.
"Kapan gue bisa nyupir kayak lo Bob?" Letta kembali membayangkan bagaimana jika dia ada di posisi Spongebob, bisa menyetir dengan keadaan tidur dan menutup mata, lalu ada juga dengan dimana Spongebob menyetir sambil melihat kebelakang.
"Gila gue lama-lama, halu tros!!"
Kasih saran dong biar ada tambahan lucunya, hiksd😭
Jangan lupa follow Wina di Wattpad dan Instagram 🌿
KAMU SEDANG MEMBACA
Lettavan (Completed)
Romance"Letta menikahlah dengan saya!" "bapak bercanda? obatnya habis?" •••••• Ini cerita klise antara Letta dan Revan yang judulnya Lettavan. Si dosen rese yang menjadikan mahasiswinya babu. Si mahasiswi bobrok yang mau mau saja disuruh oleh sang dosen.