Saya punya istri, tapi dia gak peka. Boleh gak saya jadi psikopat dadakan?
_Andrian Revano_
Setelah malam tadi sebelum tidur Revan bertanya, baju apa yang ingin Letta pakai, perempuan itu mengatakan kalau dia ingin memakai yang kasual dan tidak terlalu feminim dan jadilah Letta memakai baju yang seperti biasa dan mengambil dari rumah bukan baju yang ada di lemari pemberian Revan.
"Masak-masak sendiri" Letta mengambil micin demi memperbucin, maksudnya memperenak masakan. Tapi kalau dengan makan masakan Letta, Revan jadi bucin, gak pa-pa"
"Masak apa sayang?"
"Buset ada dolan !" Letta mengusap dadanya. Dia kira Revan pergi entah kemana, neraka misalnya. Karena Hana dan Arga pergi. Katanya memberikan Letta dan Revan waktu, padahal mereka berdua selalu punya waktu, kata Letta.
"Dolan?" Revan menaikan alisnya, Letta tersenyum miring. Apa respon Revan kalau tahu dolan adalah singkatan Letta untuk Revan yang artinya dosen sialan. Kalau dipikir-pikir sebutan Letta untuk Revan sangat banyak, kadang Letta sampai lupa .
"Gak pa-pa pak, jangan dipikirin. Oh ya ngapain gak ke kampus?" Revan menggeleng dan matanya tertuju pada oseng-oseng tahu dan kacang buncis yang sedang di masak Letta.
"Gak ada kelas" sahut Revan
"Bapak udah makan?" Revan tersenyum, ternyata ikatan batin antara Letta dan dirinya mulai terjalin. Sebagai bukti, Letta tahu saja kalau dia belum makan, makanya Letta membuatkan dia makanan.
"Belum" Revan duduk di samping Letta, membuka mulutnya untuk di suapi sang istri tercinta. Gak tau deh Letta cinta Revan atau enggak.
"Yaudah masak aja, bapak gak bisa masak?" Revan melengkungkan bibirnya. Revan telah salah paham dan rasanya nyesek-nyesek krenyes. Kepedean sih.
"Saya gak bisa masak, minta punya kamu boleh?" Letta menaikan alisnya, ia menyendokkan satu sendok penuh tahu dan kacang dengan campuran bumbu lain itu dengan lahap.
"Dih, yakin mau? Bekas saya loh pak"
Revan menghela nafas, sebegitu bersihnya kah Revan? Hingga tidak mau makan berdua dengan istrinya.
"Tidak pa-pa, kamu istri saya kan?" Letta mengangguk degan ragu dia menyuapi sang suami.
"Enak gak pak?" Letta menelan saliva, kok Revan memejamkan mata, jangan-jangan rasanya gak enak pangkat sepuluh lagi. Alias gak enak banget.
"Enak" ucap Revan ,ia berjalan mengambil nasi.
"Enaknya pakai nasi, sini saya minta. Nanti saya ganti pakai uang" Letta tadinya ogah, tapi mendengar uang Letta mengangguk, nanti kalau mau Letta bisa masak lagi kan? Benar sekali.
Perlu diketahui kalau kelemahan terbesar Letta adalah uang dan nilai.
Letta cekikikan membuat Revan menaikan alisnya. Oseng-oseng yang Letta masak sangat enak di lidah Revan, kenapa perempuan itu tertawa seperti itu? Apa dia menaruh racun atau meludahi masakan ini? Mana mungkin Letta bukan manusia sejenis itu.
"Kenapa kamu tertawa?"
"Gak pa-pa sih pak, masakan saya seenak itu ya? Sampai bapak makannya pakai nasi segala?" Revan mengangguk, dia tidak bisa menjawab karena mulutnya penuh dengan masakan istrinya.
"Saya mau jujur boleh?"
Revan mengangguk.
"Saya masaknya pakai micin loh, di sini gak ada jadi saya belinya di warung ujung komplek" Revan refleks menyemburkan oseng-oseng masakan Letta, hingga meja menjadi berhamburan.
Letta terbahak, Revan sangat anti dengan masakan yang mengandung micin.
"Uang yang saya janjikan tidak jadi saya berikan"
"Gak bisa, tadi bapak udah janji. Terus, bapak juga udah makan setengah!"
"Iya iya, ambil saja nanti di dompet saya"
"Siap bos!"
Jangan lupa follow Wina dan taburin bintang sayang 🖤✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Lettavan (Completed)
Romance"Letta menikahlah dengan saya!" "bapak bercanda? obatnya habis?" •••••• Ini cerita klise antara Letta dan Revan yang judulnya Lettavan. Si dosen rese yang menjadikan mahasiswinya babu. Si mahasiswi bobrok yang mau mau saja disuruh oleh sang dosen.