10; Bitter Birthday

1.8K 285 8
                                    

Hyunae membuka kedua matanya, sedikit buram karena dia baru saja bangun dari tidurnya.

Melihat sekeliling, ruangan sepi, hening, dan dingin. Hanya ada dirinya, Xiaojun, dan bunda—Seohyun yang sedang tertidur di sebelah brankar Haechan.

"Dah bangun?" tanya Xiaojun tiba-tiba, ia masih fokus pada handphone-nya. Hyunae mengangguk sambil berdeham.

"Mau pulang atau enggak? Besok sekolah," ujar Xiaojun. "Bisa titip izin gak? Gue gak mau sekolah besok."

"Jangan tanya gue, tanya ortu lo, sekarang gue anter pulang dulu, liat tuh, udah jam 12," Xiaojun mengarahkan dagunya pada jam yang menempel di dinding.

Hyunae menghela nafas pelan, menoleh ke arah Haechan yang sepertinya dari tadi memang belum sadar.

"Haechan lagi tidur, bukan gak sadar," seru Xiaojun seraya mengambil kunci mobilnya. "Ayo, nanti Haechan marah kalo lo pulang kemaleman."

"Hae—"

"Iya tau, Haechan gak bisa marah, udah lah anggep aja sekarang dia bisa marah, ayo." Xiaojun menarik pelan tangan Hyunae.

"Tas gue," Hyunae berbalik mengambil tasnya. Menyempatkan diri untuk mendekati Haechan, mendekati telinganya, lalu berbisik, "Selamat ulang tahun, pangeran."

Hyunae tersenyum, perlahan berjalan mendekati Xiaojun yang sudah membukakan pintu untuknya.
~~~
Pagi ini Hyunae bangun cepat seperti biasa, tapi bukan untuk ke sekolah, melainkan untuk ke rumah sakit mengunjungi Haechan.

Ya. Orang tua Hyunae memperbolehkannya untuk izin tak masuk sekolah, tapi hanya satu hari.

"Udah?" tanya Lucas dari ambang pintu, Hyunae menoleh lalu mengangguk. Lucas merangkul Hyunae begitu adiknya keluar dari pintu kamar.

Lucas mencubit pipi Hyunae—pelan, "Apa sih? Kesambet ya?" seru Hyunae. "Doain tuh yang baik-baik buat abangnya, malah nuduh kesambet."

"Siapa juga yang berdoa, orang cuman ngomong."

"Ucapan itu doa tau, makannya ngomongnya yang bener." Hyunae berdecih, memang punya kakak semacam Lucas itu ada manisnya ada pahitnya.

Lucas tipe kakak yang sayang banget sama adiknya, perhatian, soft. Tapi jailnya juga minta ampun, suka ngeledek, ngerusuh tiba-tiba. Pokoknya udah kayak punya dua kepribadian.

Lucas membuka kunci mobil, membiarkan Hyunae masuk lebih dulu baru dirinya. "Mau sampe jam berapa di sana? Biar gue jemput."

"Nanti dikabarin aja, gak tau soalnya."

"Jangan mepet lo mau pulang baru ngabarin, kan dari sini ke sana lama, belom lagi kalo ternyata gue lagi kelas," Hyunae mengangguk.

Mobil pun berjalan, membelah ramainya kota Jakarta. Keadaan mobil hening, hanya ada suara musik dari radio serta suara jari Hyunae yang terus mengetuk box kue ulang tahun milik Haechan.

"Ultah yang keberapa dia?"

"17 lah, masa 10."

"Abang nanyanya santai loh Hyun," Hyunae hanya manggut-manggut sambil menunjukan senyuman tak ikhlas pada Lucas.

Setelah hampir setengah jam di perjalanan, akhirnya mobil Lucas berhenti di depan lobby rumah sakit.

"Makasih abang ganteng," Lucas hanya berdeham, membiarkan Hyunae turun, menutup pintu, barulah ia membunyikan klakson dua kali, dan meninggalkan area rumah sakit.

Dengan senyuman penuh semangat, Hyunae berjalan memasuki gedung rumah sakit. Tak sabar melihat Haechan yang—semoga sudah membuka kedua matanya.

Hyunae mengetuk pintu dua kali, takut ada bunda di dalam, setelahnya baru Hyunae membuka pintu.

[✔️] Bully || Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang