24; Bahagiamu

2.5K 284 22
                                    

Hyunae terbangun dari tidurnya, sedikit mengerang sambil meregangkan tubuhnya. Dengan mata yang masih tebuka setengah, ia meraih handphone-nya.

Beberapa notifikasi menutupi wallpaper lockscreen handphone-nya dan yang berhasil menarik perhatian Hyunae hanyalah notifikasi dari Haechan.

Haechannnn
——————————————————————

| Selamat ulang tahun ya...
| Udah tidur ya??
| Ya udah, selamat tidur
| Besok.. bisa ketemu sama aku?
| Di pantai yang biasa, nanti pasti ada bunda juga kok
| Dateng ya? Jam 7
| Oh iya... ini hadiah spesial buat kamu
| Terakhir.

——————————————————————

Hyunae tersenyum lebar melihat rekaman suara yang Haechan lihat berada di paling bawah dari rentetan pesan yang ia kirim semalam.

Menekan tombol play, Hyunae pun memejamkan matanya, berniat untuk mendengar rekaman suara yang Haechan kirim, baru setelahnya ia akan bersiap untuk bertemu dengan Haechan.


Hyunae kembali membuka kedua matanya, ia turun dari tempat tidurnya, membuka pintu kamar, dan berteriak pada Lucas yang berada di kamar sebelah. "BANGGG BANGUN!! ANTERIN GUE KETEMU HAECHAN!"

Hyunae terkikik saat mendengar suara protesan dari Lucas yang sepertinya terbangun karena ulahnya.

Tak peduli dengan keluhan kakaknya, Hyunae langsubg masuk ke dalam kamar mandi untuk membasuh tubuhnya.

Beberapa menit berlalu, Hyunae sudah rapih dengan pakaian casual andalannya. Ia keluar dari kamar, mengetuk pintu kamar Lucas beberapa kali.

"Gue udah di bawah!" pekik Lucas. Hyunae pun tersenyum lebar, berlari kecil menuruni tangga. "Yang ngajak siapa, yang siap duluan siapa, gimana sih lu?"

Hyunae berdecak, "Sewot aja, ya kan gue harus mempersiapkan segala macam hal biar cantik di depan Haechan, emang lo gak mau adek lo can—"

"Gak. Mau mandi tujuh hari tujuh malem juga tampang lo gak bakalan berubah."

"KURANG AJAR!" selamat untuk Lucas yang telah mendapat hadiah pukulan ekstra dari Hyunae.

"Ngapain sih pagi-pagi udah ketemuan? Kemaren padahal pulangnya malem," tanya Lucas sembari mengenakan seat-belt nya.

"Gak suka aja liat adeknya bahagia."

"Dih, gak gitu. Maksudnya tumben si Haechan yang ngajak lo ketemuan, biasanya kan lo mulu yang ngajak dia."

Hyunae mengedikan bahu, "Mana gue tau, kangen mungkin dianya." Mulai merasa muak dengan kepedean adiknya, Lucas memilih menjalankan mobilnya sebelum kalimat-kalimat lain keluar dari mulut Hyunae.
~~~
Hyunae yang tadinya berlari dengan penuh semangat dengan senyuman lebar perlahan memudarkan senyumnya, langkahnya juga ikut memelan.

Pupil mata Hyunae bergerak kesana-kemari, ia menangkap sosok Seohyun yang sedang berdiri seorang diri di tengah sana.

"Bunda!" panggil Hyunae, ia segera menghampiri Seohyun yang masih diam di tempatnya.

[✔️] Bully || Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang