BUDAYAKAN VOTE AND COMENT!
Versi baru tersedia di Karyakarsa!
Selamat membaca....
...
"Ingat! Kau menjelekkan gengku, nyawamu taruhanya!"
-Abelard Faizan-
Deru motor bersahutan di jalan raya itu memecah keheningan malam. Sahutan serta sorakan-sorakan di mana-mana guna mendukung para idola mereka.
Pria jangkung dengan mata tajamnya menatap dengan senyum miring andalanya seakan meremehkan perwakilan dari berbagai geng motor itu.
Pria jangkung dengan baju serba hitam dengan jaket yang dipakainya tertera nama "ALPHARO"serta mahkota terletak dibagian atasnya dengan garis naik-turun juga berada di sana.
Pria berslayer biru dilengan bagian kanan. Dia Si Abelard Faizan. Raja jalanan sekaligus ketua dari geng motor terkenal di kotanya yang bernama "Alpharo" menatap orang-orang yang datang untuk menyaksikan balapan liar ini guna merebutkan wilayah kekuasaan.
"Kali ini Wilayah mana nih yang mereka rebut, Boss?"Pria jangkung itu menatap tajam pria berkulit sawo matang serta mata sipit itu.Sedang si Pria berkulit sawo matang tenang-tenang saja. Bersedekap dada sembari menunjuk para perwakilan yang telah berbalapan dengan dagunya.
"Rute bagian barat." Ucap pria jangkung itu dengan nada datar serta aura mengintimidasi sehingga pria di sampingnya itupun bergidik ngeri dibuatnya.
"Buset! Itu kan tempat paling banyak digemari orang-orang kan. Apalagi itu dekat taman! Ya kali tu taman di jadikan basecamp mereka!"Ucap Pria berkulit sawo matang dengan penuh amara.Kristofer Abimanyu, wakil Alpharo.
"Nggak. Akan." Tekan Pria berkulit sawo matang itu mengernyitkan dahi binggung.
"Kenapa nggak? Kan kalo menang ya pasti dapet lah apa yang mereka mau!" Abe menatap sinis pada kristo.
"Ingat nggak moto kita?"Pria itu mengernyitkan dahi binggung, tak urung pun dijawabnya.
"Menimbang yang berat, mengalahkan yang salah, dan membenarkan yang benar!"ujar Kristo spontan. Sudah hafal di luar kepala mengenai motto geng mereka.
Pria berkulit sawo matang itu terdiam memikirkan sangkut pautnya. Tak lama kemudian senyum miring pun tercetak dibibir sexynya.
"Gue suka gaya lo!" ucap
Kristo sembari mengedipkan mata serta petikan jari.
"Bacot!" ujar Abe membuat Kristo mendengus sebal.
"Lah si bangsat! Nggak mau seneng aja...." Abe menatapnya tajam, tetapi tak berefek apa-apa untuk kristo.
"Hello everybody!" teriakan itu mampu membuat semua mata memandang ke arahnya.