6. Kamu Dan Kue Mochi

3.5K 470 46
                                    

Jangan pernah barubah demi orang lain. Apa pun yang kau lakukan, mereka yang ingin pergi, akan tetap menghilang. Dan mereka yang ingin tinggal akan selalu menetap di hati.
-VE-

••••

DEVIN KEYNAL PUTRA, Di dunia malam siapa yang tak mengenal dia?

Gigolo dengan bayaran termahal. Namun, paling digilain kaum hawa pencari kepuasan seksual! Pelanggannya kalangan atas semua... mulai dari selebritis, nyonya kaya raya haus belaian, hingga istri politikus ternama.

Sebagai gigolo submisif, Keynal tentu tahu bagaimana caranya bersikap gentleman dan memperlakukan wanita dengan nyaman. Hingga membuat mereka terbuai melalui tutur bahasa yang terbilang renyah.

Meski sudah bertahun-tahun berkecimpung di dunia malam. Sepeser pun Keynal tak menerima upah dari profesi laknatnya tersebut. Semua uang itu sengaja Keynal serahkan kepada Arlan. Dan untuk menyambung hidup sehari-hari, Keynal memilih untuk menjual suaranya di cafe milik Yona.

Nih pake, biar ga dingin.”

Tiba di tempat parkir, Keynal langsung melepas jaket biker kulit hitamnya lalu menyampirkannya di kedua bahu Veranda.

Gadis yang mengenakan kaus biru dan blue jeans itu, refleks memasukkan tangan ke lengan jaketnya secara bergantian. Matanya celang memperhatikan Keynal yang tengah menggulung lengan kemeja putihnya.

Tubuh tegap dengan bahu proporsional itu berlindung balik kemeja yang dikenakannya. Keynal juga melepaskan dua kancing di bagian atas, membiarkan dada bidangnya ter—ekspose dengan mulus.

Laki-laki yang memakai sepatu nike hitam bersol putih itu, maju selangkah di depan Veranda. Dengan lembut kedua jari Keynal membantu menaikkan zipper jaket yang dikenakan Veranda.

Semenit, dua menit, Veranda masih betah memandangi wajah Keynal. Terdapat sepasang bulu mata berjejer rapi disana, alis tebal yang cukup simetris dan rahang tegas diikuti dengan warna kulit eksotis, membuat Veranda merasakan hawa panas yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

Keynal melabaikan-lambaikan telapak kanannya di depan mata Veranda. Ve... hey, halo!

Eh, i—iya.” Veranda langsung terbangun dari lamunannya.

Kok, kamu senyum-senyum, kenapa? Keynal menatap Veranda dengan raut curiga.

Nggak apa-apa, kok.” Veranda menggelengkan kepalanya, mencoba mengusir kayalan visual tentang Keynal yang mampu meleburkan otaknya.

Keynal memasang helmnya lalu memutar kontak dan memundurkan motornya dari lahan parkir. Keynal memanaskan motornya agar oli mengalir ke sirkulasi mesin secara merata. Tujuannya supaya lebih ringan saat dikendarai.

Nih! Keynal juga menyodorkan helm kodok bermotif doraemon milik Yona.

Veranda sedikit kesulitan memasang helmya, maka Keynal dengan inisiatif menuntun tangan Veranda menekan strap mengikat helmnya dan klik helm pun melekat dengan nyaman.

Perhatian Veranda berpusat pada tangan Keynal yang masih menggenggam erat kedua tanganya.

Menyadari hal itu Keynal lekas menarik tangannya. Maaf.”

Veranda langsung naik ke atas motor dan memeluk perut Keynal dengan hangat, sedangkan kedua kakinya bertumpu pada fotstep pijakan kaki yang dilapisi karet hitam yang bergerigi.

BIDADARI TERAKHIR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang