34. Putus

1.4K 122 27
                                    

Gapapa dan baik-baik adalah bakat alami dalam diriku
-YONA-

••••

Siapa kamu sebenarnya? Veranda menatap lekat pemuda yang selalu mengenakan masker wajah dan juga kacamata hitam tersebut.

Sorry, gua rasa itu bukan urusan lo! Pemuda misterius itu berbalik, tetapi Veranda dengan sigap mencengkeram lengannya. Tanpa permisi Veranda menarik masker wajah pemuda asing itu—hingga membuatnya tersentak setengah mati.

Ternyata pemuda itu memiliki tompel sebesar bola bekel di pipi kirinya. Yang membuat pemuda itu selalu memakai masker wajah untuk menghindar cemoohan dari masyarakat di sekitarnya. Dan yang pasti orang itu bukan Keynal.

Setelah kejadian itu Veranda pulang dan menemui Keynal untuk meminta maaf. Namun Keynal yang pengertian lebih dulu memaafkan Veranda, dan telah melupakan semua.

Keynal lalu melepaskan delapan Veranda yang sedari tadi memeluknya. Kemudian mengajak Veranda ke suatu tempat.

❖❖❖❖

Ve!

Ya.”

Kenapa kamu pilih jadi kasir, padahal kamu anak DKV? Keynal menoleh ke arah Veranda.

Kamu tau dari mana kalo aku kuliah di jurusan DKV? Veranda mengernyit heran. Saat ini keduanya tengah duduk berdampingan di tepian rooftop apartemen dengan kaki yang menjuntai.

Rahasia donk! Keynal melempar senyum menyebalkan, sekaligus manis di hadapan Veranda.

Kasih tau nggak! Veranda mengelitiki tubuh Keynal dengan kedua jari telunjuknya, hingga pemuda itu mengelinjang kegelian.

Eh, iya-iya.” Keynal menahan tangan Veranda. Dia tidak bisa bertahan lebih lama dari serangan Veranda bisa-bisa mereka terjatuh dari atap gedung. Aku tau ini dari Shania. Jadi kenapa kamu putus kuliah?

Veranda menunduk seraya berkata. Waktu itu nenekku di kampung lagi sakit keras. Ditambah ayah tiri aku mendadak dipecat dari kantornya. Jadi aku mutusin untuk berhenti kuliah dan fokus kerja.” Dia kemudian melanjutkan. Kalo kamu kenapa masuk fakultas musik, mau jadi musisi?

Keynal menggeleng dengan mata yang menerawang jauh ke bawah. Jadi musisi bukan cita-cita aku.”

So, cita-cita kamu apa? Veranda mengikuti pandangan Keynal. Ekor matanya menangkap jalanan ibu kota yang menyala dan berisik di telinganya.

Dari kecil aku pengin banget jadi guru.

Guru vokal?

Keynal menggeleng. Guru sastra. Tapi, makin kesini aku sadar. Kita ga perlu sukses buat bahagia.” Veranda mengangguk menyetujui.

Sementara Keynal lanjut bertanya. Kamu tau ga, kenapa kebanyakan cowok itu bersikap dingin?

Emang kenapa? Veranda menoleh, tatapan matanya fokus membidik mata Keynal.

Keynal menghela napas seraya berkata, karena ga semua perasaan bisa dijelaskan dengan kata-kata, termasuk perasaan aku ke kamu.”

BIDADARI TERAKHIR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang