You're picture perfect blue, sunbathing on the moon
Stars shining as your bones illuminate
First kiss just like a drug, under your influence
You take me over you're the magic in my veins, this must be love
Boom clap, the sound in my heart
The beat goes on and on and on and on and
Boom clap, you make me feel good
Come on to me, come on to me now
Now Playing: Boom Clap – Charlie XCX
Baju kemeja berwarna biru langit pun telah melekat pada tubuh bidang milik Sasuke. Dengan perlahan, Sakura menyatukan kancing demi kancing agar otot perut dengan enam kotak Sasuke terlindungi. Setelah Sasuke memasukkan kemejanya ke dalam celana, Sakura kembali merapikannya sedikit, kemudian merapikan tatanan rambut suaminya.
"Kau mengurusku dengan sangat baik, ya."
"Tentu saja."
"Aku merasa seperti anak sekolah dasar." Mendengar apa yang dikatakan Sasuke, Sakura terkekeh.
"Kau memang anakku."
"Bukankah aku suamimu?"
"Bukankah suami adalah anak pertama dari seorang istri?" Sasuke segera mengecup kening Sakura dengan cepat. "Selalu saja melakukannya dengan tiba-tiba." Sakura sedikit menarik hidung Sasuke dan kemudian beranjak menuju ruang makan.
Sarapan pada pagi ini adalah nasi dengan sup ayam jamur, dan juga tersedia beberapa tomat segar yang disediakan khusus untuk Sasuke. Tanpa banyak bicara, Sasuke menikmati masakan buatan Sakura dengan sangat lahap. Ya, Sasuke selalu seperti itu. Baginya, masakan istrinya adalah makanan terenak yang ada di dunia, meskipun itu hanya nasi dan sepotong ayam goreng saja.
"Malam ini aku akan pergi ke pertemuan angkatan sekolah kita dulu. Apakah kau bisa ikut denganku?"
"Malam ini, ya? Aku kira acaranya masih besok lusa."
"Seharusnya memang begitu, akan tetapi kemarin malam mereka mengubahnya karena tempat yang disewa hanya tersedia untuk malam ini saja."
"Sepertinya aku tidak bisa ikut denganmu. Aku harus menggantikan Tsunade-sama malam ini." Sakura memasang wajahnya yang sedikit menampakan penyesalan.
"Begitu, ya? Baiklah, tidak masalah. Apakah kau ingin aku menjemputmu?"
"Bisakah?"
"Hn, telpon aku jika kau sudah menyelesaikan semua tugasmu."
"Memangnya kau pergi jam berapa, Sayang?"
"Mungkin sekitar jam enam."
"Baiklah, kalau begitu hari ini aku tidak membawa kendaraan sendiri, ya?"
"Hn." Sasuke pun melanjutkan sarapannya hingga habis tak bersisa. Sebelum berangkat ke kantor, Sakura memakaikan dasi berwarna abu muda dengan corak garis pada leher Sasuke. Ia menyimpulnya dengan sangat rapi.
"Baiklah, aku pergi." Sasuke segera mencium kening Sakura dengan lembut. Kemudian ia memakai sepatu dan segera keluar meninggalkan apartemen. Belum sampai satu menit, Sasuke masuk kembali.
"Kenapa kau kembali lagi? Apakah ada barang yang tertinggal?"
"Aku melupakan sesuatu."
"Huh?" Sasuke meletakkan tasnya ke lantai kemudian mendekati Sakura dan mendekapnya. Ia memegang tengkuk leher istrinya dan mendekatkan bibirnya pada bibir Sakura. Kini Sakura dapat membaca lebih cepat pergerakan yang dilakukan oleh Sasuke. Sakura segera melahapnya terlebih dahulu sebelum Sasuke yang memulainya. Ia memeluk tubuh Sasuke dengan penuh kasih sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRREPLACEABLE - SASUSAKU (COMPLETED)
FanfictionSetelah menjalani rumah tangganya selama 5 tahun, Uchiha Sasuke dan Haruno Sakura akhirnya memutuskan untuk bercerai. Bukan tanpa alasan, Sakuralah yang melayangkan gugatannya terlebih dahulu. Meski penuh keraguan dan ketakutan, namun Sakura memanta...