Cuaca yang cerah dengan kicauan burung membuat suasana menjadi lebih hidup. Angin yang berhembus meniup dedaunan sehingga melambai-lambai.Tampak seorang anak perempuan yang berumur hampir 4 tahun berlari-larian di halaman sebuah panti asuhan yang terletak di pinggiran Kota Konoha.
Pria yang akan memasuki umurnya yang ke-30 itu segera berjalan memasuki area pekarangan. Matanya menyisir dan mencari-cari seseorang di antara puluhan anak-anak yang sedang bermain bersama.
"Papa!" Anak perempuan itu berlari ke arahnya. Si pria segera menggendong dan memeluknya dengan erat.
"Kenapa Papa baru menemuiku?"
"Uhm, akhir-akhir ini aku sedang bertugas di luar kota. Maka dari itu, aku jarang berkunjung ke mari."
"Papa membawa apa hari ini?"
"Ah, lupa membawakan sesuatu, maafkan aku." Anak kecil itu menekuk wajahnya. Pria dewasa ini mencubit pelan hidung mancung si anak perempuannya. Namun si pria pun mengambil sesuatu dari dalam saku jaketnya.
"Tada!!!" Pria itu mengeluarkan sebungkus permen jeli yang sangat disukai oleh anaknya.
"Wah! Apa itu?"
"Ini adalah gummy bear kesukaanmu."
"Papa bilang tadi tidak membawa apapun...."
"Aku hanya ingin melihat wajah lucumu ketika cemberut. Uhm, apakah ibumu datang hari ini?" Ia hanya menggeleng menjawab pertanyaan pria yang bernama Sasuke. "Kau merindukannya?" Anak itu kemudian mengangguk.
"Kalau begitu, bagaimana jika aku yang akan membawamu pulang?"
"Benarkah? Kalau begitu, ajak aku ke rumah Papa sekarang juga!"
"Aku harus mendapat persetujuan dari ibumu terlebih dahulu."
"Kenapa? Ayolah, Pa!" Anak perempuan ini merengek dan memohon supaya Sasuke mau memenuhi permintaannya itu.
"Baik, baik. Aku akan mengatakannya sekarang." Sasuke pun segera pergi dan masuk ke dalam untuk menghadap pada ketua yayasan.
Sasuke pun telah menjelaskan semua maksud dan tujuannya. Ia memang sudah menyukai Sarada sejak lama dan berniat untuk mengadopsinya. Namun, Sasuke sudah ditolak berulang kali oleh ketua yayasan. Sarada memang tidak bisa diasuh karena masih memiliki keluarga dekat. Ketua yayasan sudah memilihkan beberapa kandidat yang mungkin memiliki karakter seperti Sarada. Namun Sasuke tetap tidak ingin memilih yang lain.
"Maafkan aku, Sasuke-san ... kau tidak bisa membawanya untuk tinggal bersamamu. Jika hanya mengajaknya berjalan-jalan, sekedar berkunjung ke rumahmu untuk waktu yang sebentar, maka aku mengizinkannya."
"Sejujurnya aku sangat menyukainya...."
"Aku mengerti perasaanmu, jika kau mau, pilihlah selain dia. Aku sudah memberikanmu beberapa opsi yang bahkan mirip dengan Sarada. Dan kau juga telah mengetahui beberapa di antara mereka, bukan?" Sasuke menghembuskan nafasnya. Wajahnya menampakkan sedikit kekecewaan yang tergambar jelas.
"Iya, tapi Sarada benar-benar berbeda daripada yang lainnya. Lagi pula, dia terlihat sangat nyaman denganku. Dia juga sangat menyayangiku, sampai-sampai memanggilku dengan sebutan 'papa'." Ketua yayasan pun melemparkan senyumnya. Ia menggelengkan kepalanya yang berarti Sasuke tidak boleh mengadopsi Sarada.
"Aku berjanji akan menjaga anak itu dengan baik. Aku jamin segala sesuatunya dan juga aku menjamin masa depannya." Wanita yag berada di hadapannya kemudian menggeleng lagi.
"Aku tidak bisa membiarkannya diadopsi oleh orang lain. Sarada adalah anak yang sangat berharga."
"Apakah ada alasan yang bisa kau jelaskan bahwa kau tak mengizinkanku mengambilnya?" Sejenak, wanita yang bernama Remon ini terlihat sedang memikirkan sesuatu. Ia mengernyitkan dahinya sebelum pada akhirnya tersenyum kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRREPLACEABLE - SASUSAKU (COMPLETED)
FanfictionSetelah menjalani rumah tangganya selama 5 tahun, Uchiha Sasuke dan Haruno Sakura akhirnya memutuskan untuk bercerai. Bukan tanpa alasan, Sakuralah yang melayangkan gugatannya terlebih dahulu. Meski penuh keraguan dan ketakutan, namun Sakura memanta...