CHAPTER 10 - SINGLE LADY PART II

1.6K 183 34
                                    

Sasuke menghadiri acara rapat perusahaan dari seluruh cabang hotel, restoran dan resor yang beradi di Negara Angin. Acara kali ini diadakan di resor Ayana karena memiliki ruang rapat khusus yang begitu luas. Selain itu, Sasuke juga sedang tidak ingin berpergian jauh karena merasa sedikit lelah.

2 jam sebelum rapat dimulai, Sasuke meminta Sakura untuk datang lebih awal. Meski menjadi tuan rumah, Sakura tetap tidak diperbolehkan untuk kembali ke klinik. Ia harus tetap menemani Sasuke sepanjang hari. Ketika sedang menunggu Sasuke yang sedang mandi, Sakura merasa sangat bosan. Ia pun berkeliling kamar untuk melihat-lihat sesuatu yang menarik.

Perasaan jahilnya mulai muncul saat matanya tertuju pada sebuah kemeja berwarna biru muda yang digantung dengan rapi. Sakura segera memakai lip cream-nya kembali dan memastikan Sasuke tidak segera keluar.

"Baiklah, aku akan memberikanmu tanda supaya kau tidak terlihat seperti pria single yang menyedihkan." Ia mencium kemeja di bagian dada dengan perlahan sehingga menimbulkan bercak tipis tanda bibirnya. Ia tersenyum licik dan merasa sedikit puas dengan apa yang dilakukannya. Sasuke juga tidak menyadari hal tersebut, karena langsung memakai kemejanya tanpa mengecek terlebih dahulu.

Ketika rapat berlangsung, beberapa orang terus memandangi Sasuke dengan tawa geli. Ya, beberapa dari mereka ada yang mengetahui bahwa Sasuke telah bercerai. Meski mengetahuinya dengan tidak secara resmi.

Pria 1: "Lihatlah, bagaimana bisa ada bercakvmerah di bajunya? Apakah ia melakukan sesuatu sebelum memulai rapat?"

Pria 2: "Uhm? Apakah itu pemerah bibir? Mungkin ia melakukan dengan istrinya terlebih dahulu."

Wanita 1: "Bukankah dia telah bercerai dengan istrinya?"

Wanita 2: "Sepertinya begitu, namun menapa di bajunya terdapat noda lipstick?"

Wanita 3: "Mungkin saja hanya noda luntur, laundry tidak sepenuhnya bersih, kan?"

Wanita 2: "Ya, kau benar, akan tetapi kesalahan laundry untuk seorang pemilik perusahaan jelas tidak mungkin terjadi, bukan? Dia memiliki banyak uang untuk memilih laundry mahal dan terpercaya."

Wanita 1: "Sepertinya dia benar-benar memiliki seorang wanita. Atau jangan-jangan ... dokter yang berada di sebelahnya adalah istrinya?"

Wanita 2: "Huh? Yang benar saja?! Aku dengar wanita itu adalah seorang janda."

Wanita 1: "Atau mungkin dokter itu adalah calon istri Sasuke-sama?"

Banyak orang akhirnya menyadari apa yang ada pada kemeja Sasuke saat ia presentasi. Setelahnya, Sasuke kembali duduk dan sibuk memperhatikan untuk mengevaluasi hasil di penghujung rapat nanti. Teuchi yang merupakan direktur pun menyadari akan suasananya. Memang tidak begitu gaduh, namun beberapa orang dari mereka sedang berbisik-bisik membicarakan Sasuke.

"Apakah laundry Anda melakukan kesalahan?"

"Ada apa?" Teuchi pun menunjukkan noda merah pada kemeja Sasuke. "Sial...." ia pun melirik tajam ke arah Sakura.

Selesai rapat, Sasuke segera kembali ke dalam kamar dan membuka bajunya. Ia benar-benar merasa sangat geram dengan tingkah Sakura.

"Tidakkah kau sadar apa yang kau lakukan itu kekanak-kanakan?!" Sakura hanya terdiam dan tak menjawab. "Oi, Sakura! Jawab aku!"

"Kenapa kau menuduhku sembarangan?"

"Siapa lagi selain kau yang ada di ruangan ini, huh?"

"Mungkin seseorang...," Sakura menjawabnya dengan santai.

"Hei!"

"Anggap saja ini pelajaran untukmu karena kau tidak memperlakukanku dengan baik."

"Jadi pelakunya adalah kau, kan?!" Sakura menaikan kedua bahunya memberi tanda bahwa ia tidak mengetahuinya. "Hoi, seharusnya kau yang memperlakukanku dengan baik. Aku adalah pasienmu! Kau tahu, kan, bahwa semua orang diam-diam menertawaiku?"

IRREPLACEABLE - SASUSAKU (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang