But I always thought you'd come back
Tell me all you found was heartbreak and misery
It's hard for me to say...
I'm jealous of the way...
You're happy without me...
Now Playing: Jealous – Labrinth
Selama dalam penerbangan menuju ke Negara Angin, Sakura sama sekali tidak nyaman berada pada single suite-nya. Ia terus memikirkan Sasuke yang berada dalam satu suite bersama Karin. Setelah check in hingga pesawat lepas landas, Sakura sama sekali tidak mengajak Sasuke untuk berbicara karena aksesnya selalu dihalangi oleh Karin.
Sakura mencoba untuk memejamkan matanya, namun tetap tidak bisa. Ia pun segera memakai penutup mata dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, namun selalu gagal. Ia bertingkah layaknya anak remaja yang sedang dirundung oleh masalah cinta.
"Argh! Kenapa wanita itu menyusul Sasuke ke sini, huh? Apakah mereka benar-benar memiliki hubungan?" Sakura menggerutu dengan dirinya sendiri. "Jika memang benar, sungguh sangat menjijikkan! Tapi ... kalau memang benar, lalu kenapa aku marah? Apakah aku ... ah! Tidak, tidak!"
Sakura pun menatap wajahnya di depan cermin kecil yang ia bawa. "Bahkan wajahku tidak terlalu buruk. Lalu bagaimana Sasuke bisa menyukainya?" Kemudian Sakura melihat dadanya dan memegang payudaranya. "Apakah milikku tidak sebesar milik wanita penyihir itu? Argh!"
Penerbangan sudah berjalan selama 3 jam, namun Sakura masih belum bisa tidur dengan tenang. Bolak-balik, Sakura terus mengecek ponselnya dan berharap Sasuke mengirimkannya pesan. Namun hasilnya nihil, tak ada satupun pesan yang masuk.
"Apakah dia sudah tidur? Apakah dia sudah meminum obatnya?" rasa khawatir Sakura pun mulai datang. Kemudian ia membayangkan apa yang sedang dilakukan sepasang kekasih pada umumnya. Sakura yang merasa jijik pun segera menghempaskan pikirannya. Sakura pun akhirnya pura-pura pergi ke toilet untuk bisa melihat keadaan suite Sasuke yang berada persis di sebelahnya. Ia sedikit menjinjitkan kakinya sambil berjalan, namun tetap tidak terlihat.
"Jika Sasuke menutup pintunya, maka artinya ia tak mau privasinya terlihat oleh orang lain. Oh tidak! Atau jangan-jangan yang aku bayangkan memang benar? Argh!" Sakura mencuci bersih wajahnya agar terlihat lebih segar sekaligus membersihkan pikiran kotornya itu.
Ketika ia kembali ke suite-nya, Sakura sengaja tidak menutup pintunya dan membiarkannya terbuka. Ia masih menatap pintu suite Sasuke yang tertutup rapat. Namun ketika Sakura asyik dengan pikirannya, pintu suite Sasuke pun terbuka. Kedua matanya kini saling bertatapan dengan mata Sasuke. Sakura segera menutup pintunya dengan cepat. Ia segera memakai penutup matanya dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Ya ampun, apakah dia melihatku? Sial!"
Zreeekkk.
Terdengar suara pintu yang sedang digeser. Kemudian seseorang membuka selimut yang menutupi tubuh Sakura. Seketika Sakura terdiam mematung berpura-pura tidur.
"Kelihatannya kau sangat tidak tenang, ya?" Suara itu adalah suara Sasuke. Namun Sakura masih tetap dengan posisi tidurnya yang menghadap ke arah jendela pesawat. "Hei, Sakura...."
Sakura masih enggan untuk merespon. Ia lebih memilih bungkam, walau dalam hatinya terdapat rasa ketakutan yang luar biasa. Ia takut jika Sasuke marah karena Sakura ingin mengetahui ruang privasinya. Sasuke pun melepas penutup mata Sakura. Sakura masih mempertahankan matanya untuk tetap terpejam.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRREPLACEABLE - SASUSAKU (COMPLETED)
FanfictionSetelah menjalani rumah tangganya selama 5 tahun, Uchiha Sasuke dan Haruno Sakura akhirnya memutuskan untuk bercerai. Bukan tanpa alasan, Sakuralah yang melayangkan gugatannya terlebih dahulu. Meski penuh keraguan dan ketakutan, namun Sakura memanta...