[Angkasa-10]

724 41 4
                                    

Maaf nihh baru muncul lagi hehehe😁
Ada yang kangen gak nih😣

Sebelumnya aku mau ngucapin terima kasih buat kalian yang udah baca cerita ku ini, dan setia ikutin updatannya🙏

Yukk gaskenn kita mulai🔥

•Play List: Billie Eilish-Bad Guy🎼

Gak semua hal dapat lo miliki dengan uang!
Jadi, jangan samakan Lavender sama cewek di luaran sana!

-Angkasa Sadewana

-[Angkasa]-

Sepulang menghantarkan Lavender, Angkasa pun kembali ke markas dan menemui Rio dan Baron yang tengah bercanda ria.

"Setan! Udah gue bilang! Lo itu terlalu buluk, jadi udah lah jangan sok ganteng! Mules gue lihatnya!" Rio berucap bermaksud meledek Baron yang sedari tadi mengawasi handphoneny berharap ada seseorang yang men-dm nya.

"Jangan salah Yo, gini-gini gue dompetnya tebel! Gue bisa pilih cewek mana aja! Termasuk dedek Veven!" Baron bergurau membuat Angkasa yang berdiri diambang pintu memberikan tatapan mautnya.

"Jadi, lo berani ngambil Lavender?"

Suara bass Angkasa berhasil membuat Baron celingukan. Rio yang melihat itu mengatakan 'mampus' melalui tatapan matanya. Sialan!

Baron pun berbalik, "Ck! Gue becanda kali Sa, lo sensi bener."

Angkasa pun hanya mendengus lalu mendekat kepada keduanya, "Lavender bukan cewek gampangan yang bisa lo miliki lewat uang lo yang gak seberapa itu! Dan sekali lagi gue denger lo bilang gitu, jangan harap lo bisa selamat!" ucap Angkasa tajam membuat Baron mengerutkan dahi.

Sekedar info, diantara kelimanya memang Angkasa lah yang paling royal. Namun, langit pun tidak jauh berbeda dengan Angkasa termasuk Baron.

"Iye iye, lo mah gak seru ah! Baperan off."

Kini Angkasa menatap kearah Rio, "Lo udah amanin tiga sampah itu kan?"

Rio mengangguk, "Aman, lo tinggal masuk aja."

Tanpa menunggu lama lagi, Angkasa segera memasuki kamar yang memang ia gunakan untuk sesuatu yang 'menyenangkan'.

Suara tangisan serta teriakan membuat Angkasa tersenyum evil. Jiwanya meronta-ronta ingin segera 'memainkan' benda kesayangannya yang sudah lana tidak tersentuh.

"Kalian akan mati."

Perlu diingat, Angkasa cowok yang tidak pernah memandang bulu. Baginya, semua yang sudah mengusik kehidupannya maka sudah mencari masalah dengan maut.

Dia tahu dirinya kejam. Namun, manusia akan terus menerus berbuat semena-mena jika tidak diberi 'pelajaran'.

Dengan perlahan, Angkasa mulai membuka pintu bercat merah itu lalu mulai menatap ketiganya yang meringkuk. Dia sangat menyukai pemandangan ini.

"Akhirnya gue bisa main-main." ucap Angkasa membuat Adora dan kedua temannya mendongak.

Nampak wajahnya yang sembab serta tatapan ketakutan yang ia lontarkan kepada Angkasa membuat sisi lainnya semakin menggebu untuk di keluarkan.

AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang