[Angkasa-11]

613 37 6
                                    

Hay hay hay😁
Ketemu lagi sama aku Caca Ecaaa hehe🤣

Ada yang rindu?
Pasti.
Seperti aku kepadanya yang tidak pernah menganggapku ada wkwk

Yoi lah kita cus kan🔥

Salah gak sih, kalau gue cemburu liat orang yang gue cinta lebih deket sama cowok lain?

-Angkasa Sadewana

-[Angkasa]-

Awan yang mendung dengan angis yang cukup kencang, membuat gadis berambut panjang dengan balutan jaket baby purple itu terus menerus menggosok telapak tangannya, berharap rasa dinginnya dapat berkurang.

"Kak Angkasa mana ya? Apa Ven yang kepagian?" gumamnya seraya duduk di kursi teras rumahnya.

Dia menunggu sendirian, karena Kanzo sudah terlebih dulu pergi ketika adzan subuh sudah berkumandang. Lavender pun melirik jam tangan putih yang berada di pergelangan tangannya.

Sudah jam enam lebih lima menit, ah! Sepertinya dia terlalu pagi. Kepalanya menengadah melihat gumpalan awan hitam yang menyelimuti langit. Gemuruh pun terdengar, tak kala hujan semakin deras.

Lavender terdiam, terhanyut oleh pikirannya yang mulai berkelana. Seperti de javu namun ia tidak mengingat apa pun.

"Ven! Lihat! Kakak berhasil nemuin kalung kamu!"

"Terima kasih Kak Ken-"

"Ayo pulang, Mama pasti khawatir."

"Ayo, Kak."

"Sebentar,"

"Kenapa Kak?"

"Kakak sayang kamu."

Percakapan itu tiba-tiba melintas dengan begitu jelas, membuat Lavender menegang serta kepalanya yang mulai berat. Ada apa? Apa yang terjadi sebenarnya?

"Ven?"

Ivy segera menghampiri Lavender yang sedang memegangi kepalanya dengan ringisan serta mata yang terpejam. Jantungnya mulai berdetak, apakah semuanya akan berakhir disini?

"Ven, kamu kenapa?!" tanya Ivy panik ketika Lavender kian meringis kencang.

"M-ma, k-kepala Ven p-pusing." Lavender berucap dengan nada yang tersengal-sengal.

Ivy pun mulai menuntun Lavender untuk duduk di kursi yang tak jauh dari teras. Hatinya kian gelisah, apa yang Lavender lihat.

Dengan nafas yang tercekat, Ivy mulai bertanya ketika Lavender sudah sedikit tenang.

"Ven k-kenapa? Mama lihat, Ven kayak k-kesakitan?"

Lavender pun mulai membuka matanya dan menoleh kearah Ivy yang berada di sampingnya.

Mata sayu serta peluh yang membasahi dahi Lavender kian membuat hatinta semakin terguncang.

"Ven lihat Bang Kenzo, tapi Ven gak yakin kalai itu Bang Kenzo, soalnya wajahnya gak jelas, tap-"

AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang