[J4n94n lup4 v0t3 4n6 k0m3n]
Yuhuu balik lagi bersama Angkasa galak dan Vepon hihi😌
Sekedar informasi untuk berjaga-jaga.
Jika ada kesamaan nama atau apa pun,
Mungkin itu ketidak sengajaan yang tudak di ketahui.Karena cerita ini bener-bener hasil pemikiran aku sendiri.
Terima kasih.
Cuss lah lanjut😁
Happy Reading ❤️
•Play List: Lebih Dari Egoku-Mawar Eva Djongh🎼
Rasanya aku bahagia ketika kamu memperhatikan ku.
Namun, mengapa menyakitkan ketika melihat mu bersikap tak peduli?-Lavender Luziona
-[Angkasa]-
Sore harinya, Angkasa dan ke tiga temannya berkumpul di markas Vextor. Mereka sedang membicarakan tentang tentang tantangan yang akan Angkasa terima.
"Caka nawarin taruhan." ucap Abyan membuat Angkasa menyeringai.
"Taruhan apa?"
"Yang kalah harus nurutin semua yang menang mau."
Mendengar itu Angkasa mengangguk. "Siapa takut."
Setelah berbincang-bincang, kini ke empatnya tengah bercanda gurau dengan Baron yang menjadi pelawaknya.
"Angkasa, jadi lo beneran suka sama Lavender?" tanya Baron tiba-tiba.
Terus saja pertanyaan itu yang selalu ia dengar.
"Bisa gak sih lo jangan tanya itu terus?!"
Baron pun tersenyum mengejek, "Gue tahu lo suka sama dia. Cuman lo itu geng-"
"Hallo semuanya."
Ke empatnya menatap asal suara itu. Dan bom! Lavender tengah berdiri dengan senyum yang mengembang.
"Eh ada nyonya Vextor, sini cantik." suruh Rio membuat Lavender dengan segera berjalan dan duduk di samping Angkasa yang hanya manampakan wajah datar.
"Ngapain lo kesini?! Dan kenapa lo bisa tahu tempat ini." tanya Angkasa dengan ketus.
Lavender pun menyengir, "Kak Baron yang anterin Ven ke sini." balas Lavender sejujur-jujurnya.
Mendengar itu Angkasa pun menatap tajam ke arah Baron yang baru saja muncul di depan pintu.
"Lo di sogok apa sampai ngajak dia ke sini?" tanya Angkasa sinis ke arah Baron yang berada di belakang Langit yang sibuk dengan handphone nya.
"Lo mau tahu?!" balik tanya Baron antusias.
"Ngomong! Gue gak nyuruh lo nanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa
Teen FictionAngkasa Sadewana. Cowok dengan seribu pesona yang mampu membuat kaum hawa terpana. Sifatnya yang galak serta tak pandang bulu. Membuatnya di takuti. Apa pun yang sudah menjadi miliknya, tidak ada satu pun yang dapat mengambilnya. Lalu, bagaimana jad...