Gue gak sebajingan itu sampai mau ngerusak gadis yang gue cinta!-[Angkasa]-
"Lo belum unboxing Ven kan Sa?!"
Pagi-pagi sekali Baron beserta tiga teman lainnya sudah berkumpul di Apartemen Angkasa. Tujuannya untuk mengintrogasi lelaki yang semalam mabuk sampai tepar. Dan tak salah lagi, Baron benar di marahi oleh Langit habis-habisan.
"Ngomong apaan sih lo?!" kesal Langit ketika Baron terus saja berbicara hal-hal yang menurutnya tidak berguna.
Baron berdecak, "Ini penting banget di pertanyakan." tutur Baron lalu kembali menatap Angkasa yang hanya diam sambil menatap malas.
"Ayolah Sam, ngomong kek, otak gue udah bener-bener penasaran. Terus Ven kok udah gak ada? Dia pulang?"
"Lagian buat apa dia nginep Barongsai! Enggak kebayang aja Ven udah di terjang sama macan macam Angkasa." ledek Abyan membuat Baron tiba-tiba saja tertawa. Entah apa yang menurutnya lucu, atau jangan-jangan Baron terlalu banyak tekanan. Itu tidak tahu.
Pagi ini Angkasa benar-benar masih pusing. Rasanya kepalanya berputar-putar seperti ayunan yang di dorong sangat kencang.
Sama halnya seperti Rio. Dia sudah terkapar di kasur empuk milik Angkasa. Sepertinya sisa-sisa alkohol masih berada di dalam tubuh cowok itu. Bayangkan saja, jam enam kurang dengan tidak ada adabnya, Baron sudah mengobrak-abrik isi rumahnya seperti di hutan belantara.
"Kepala gue pusing, mending lo diem dari pada gue hancurin mulut berbusa lo!" desis Angkasa lalu melengos kearah kamar mandi.
Langit sendiri ia tengah asyik bermain games bersama Abyan. Rupanya orang-orang di sini sudah mulai melupakan kehadirannya.
"WOI! LO PADA GAK LIHAT APA ADA ORANG DISINI!" teriak Baron yang tak di hiraukan oleh Langit dan Abyan.
Pasalnya bukan karena masih marah. Langit masih sebal dengan pikiran pendek cowok itu. Bisa-bisanya membawa dua orang yang sudah liar kedalam tempat berbahaya.
Tidak ada jawaban membuat Baron uring-uringan.
"Sekali lagi kalian gak nyahut.... gue terjun dari balkon!" ancamnya dengan hati yang tidak terlalu yakin.
Mengapa ia harus mengorbankan hidupnya agar mereka mengakui keberadaannya? Apa tidak ada cara lain?
"Lang," panggil Baron yang kini sudah berada di belakang cowok yang masih sibuk dengan games di ponselnya.
"Yah bangsat!" umpat Langit ketika tiba-tiba saja lawan membuatnya mati.
"Nggak usah ngegas juga Anying!" kesal Baron yang ia anggap Langit mengumpat kepada dirinya.
"Skill gue udah full! Lo tinggal jalan ke tengah bantuin Zilong, kasian gue liat tuh orang kelimpungan." ucap Abyan yang diangguki oleh Langit.
"By! By! Turret kita udah di bantai satu! Cari cara lain!"
"Bocil semua nih yang maen! Kagak ada bagus-bagusnya!" kesal Abyan yang melihat hanya dirinya dan Langit yang mencoba bertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa
Fiksi RemajaAngkasa Sadewana. Cowok dengan seribu pesona yang mampu membuat kaum hawa terpana. Sifatnya yang galak serta tak pandang bulu. Membuatnya di takuti. Apa pun yang sudah menjadi miliknya, tidak ada satu pun yang dapat mengambilnya. Lalu, bagaimana jad...