[Angkasa-04]

976 39 0
                                    


Hari ini aku dua kali up ya:>
Semegoa kalian tetep semangat ngikutin cerita ini hehe😁

Happy Reading ❤️

•Play List: Lagi Lagi Kamu-Bagas Ran🎼


Ternyata mencintaimu semenyenangkan ini.

-Lavender Luziona
-
-
-

-[Angkasa]-

Angkasa mematung ketika ucapan itu benar-benar di lontarkan oleh Lavender di depannya. Hati dan logikanya kini bertentangan. Hatinya berkata bahwa iya mencintainya juga namun di samping itu logika berkata bahwa dia hanya terbuai oleh perasaan sesaat.

"Kal Angkasa tahu, Waktu Kak Angkasa bilang kalo Ven milik Kak Angkasa. Ven gak ngerti maksudnya apa. Tapi, setelah apa yang kemarin kakak tanyakan, Ven jadi tahu. Walaupun, kakak belum bisa cinta, tapi Ven gak bakal nyerah." tutur Ven panjang lebar tanpa menoleh ke arah Angkasa yang sejak tadi diam-diam melihat kearahnya.

Di sisi lain, kini kepalanya semakin menjadi. Denyutan itu kian terasa. Dan dengan sekuat tenaga Ven berusaha untuk kuat.

"Kak, Ven pusing." lirih Ven membuat Angkasa menolehkan kepala.

"Lebay lo! Paling juga pura-pura biar gue perhatiin kan?" ucap Angkasa tidak peduli.

"V-ven benaran pus-"

Bruk!

Tiba-tiba saja tubuh Ven ambruk di sampingnya. Membuat Angkasa berjongkok dan menatap Lavender tajam.

"Bangun. Gue tahu lo pura-pura!"

"...."

Tidak ada sahutan membuat Angkasa sedikih khawatir. Entahlah, tiba-tiba rasa itu datang.

"Ven! Lavender! Bangun!" Angkasa berucap mencoba untuk membangunkannya. Namun sayang Lavender tidak menyahutnya sama sekali.

Dengan satu tarikan, Angkasa dengan cepat membopong tubuh ramping Lavender dan membawanya ke UKS.

Di sepanjang jalan banyak mata yang melihat serta membisikannya. Namun, kali ini Angkasa tidak mendengarkannya karena hatinya terfokus kepada Lavender yang kini wajahnya terlihat pucat pasi.

Dengan satu kali tendangan, pintu UKS pun terbuka. Dan Angkasa pun segera menidurkan Lavender di atas brangkar.

"Ven, sadar." ucap Angkasa dengan nada yang jauh berbeda seperti biasanya. Kali ini nadanua terdengar melembut.

Dengan cekatan, Angkasa pun mengambil Minyak kayu putih di hidung Lavender. Berharap Lavender segera sadar.

"Ck! Bego! Bego!"

Kini Angkasa merogoh benda pipih di dalam saku celananya dan menghubungi seseorang.

"Hallo. Lo kemana aja sih Sa?! Pak Odan marah-marah nanyain lo yang gal masu-"

"Ke UKS sekarang!"

"Tap-"

Tut. Tut. Tut

AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang