Angkasa

[Angkasa-01]

[Hallo semuanya, silahkan baca cerita Angkasa dan Lavender yang mungkin saja dapat membuat kalian terhibur hehe😌]

Happy Reading ❤️

Dalam diamku,
Aku bertanya-tanya.
Siapakah dirimu?
Aku seperti mengenalmu.
Namun, aku tidak tahu kapan aku mengenalmu.

-Lavender Luziona

•••••

"Astaga Ven! Demi apa Kak Angkasa tadi bilang gitu ke elo?!" heboh Naya begitu mendengar secara langsung seorang Angkasa Sadewana mengklaim sahabat lugunya tadi.

Lavender yang memang tidak tahu menahu tentang ini. Menatap penuh penjelasan ke arah Naya dan Zea yang hanya diam mendengarkan.

"Aku gak ngerti Naya. Emang maksudnya Kak siapa itu aku lupa." Lavender berucap namum lupa nama dari cowok yang ia temu tadi.

Lavender memang gadis yang tidak dapat mengingat nama ornag baru. Namun, itu semua tidak membuat dirinya boborok dalam hal materi.

Naya pun berdecak, "Ck! Itu Angkasa Sadewana. Prince di sekolah kita. Dan ketua geng Vextor. Lo mah ketinggalan zaman Vepon!"

"Lo kan tahu Ven kan kudet haha!" ejek Zea membuat Lavender mencebikan bibirnya sedih.

"Tapi ngomong-ngomong, urusan aku sama Kak Angkasa emang apa? Tadi kan aku udah minta maaf." tutur Lavender membuat Naya dan Zea greget dan kesal secara bersamaan.

"Lo udah jadi miliknya Kak Angkasa! Itu artinya sekarang lo PACARNYA kak Angkasa!" tegas Naya dan diangguki oleh Lavender.

Setelah selang beberapa detik tiba-tiba saja otaknya berputar dan langsung saja ia paham dan sangat mengerti.

"Apa?! Jadi Ven pacarnya Kak Angkasa?!" Lavender memekik membuat Naya dan Zea geleng-geleng kepala.

"Akhirnya lo sadar juga!" senang Naya dan Zea berucap bersamaan.

Kini Lavender gelisah. Apa yang harus ia lakukan? Meminta bantuan kepada Abangnya Keanan? Ataukah tenggelam ke dasar laut? Mati itu namanya!

"Aduh Naya, Zea! Sekarang Ven harus apa? Emang pacaran harus gimana?" tanya Lavender membuat kedua sahabatnya tersenyum licik.

Naya pun mendekat lalu membisikan sesuatu membuat senyum Lavender mengmbang.

"Oke Naya! Nanti Ven temuin Kak... Angk-kasa!" sumringah Lavender membuat Naya dan Zea bertos senang.

Pelajaran pun di mulai dan kini Kelas 11 IPA 3 tengah fokus memperhatikan Pak Odan sebagai guru matematika yang sedang menjelaskan dengan serius.

Di tengah ke heningan itu, tiba-tiba saja ketukan pintu membuat Pak Odan menghentikan acara tulis menulis di papan tulis lalu menatap ke arah pintu bercat putih itu.

"Masuk." ucap Pak Odan.

Dan kini kelas 11 IPA 3 di buat heboh dengan kedatangannya Angkasa dengan raut wajah tidak ada senyum-senyumnya sama sekali.

"Ada keperluan apa kamu kesini Angkasa?" tanya Pak Odan dengan nada tegas.

Angkasa pun beralih menatap ke arah Lavender yang kini menatapnya dengan kerjapan mata membuatnya terlihat begitu... Lucu.