Attractive

2.4K 374 123
                                    

Regulus dan juga Lee tampak saling bertatapan, pemuda berambut ikal itu tampak membulatkan matanya perlahan. Ia menutup mulutnya dengan sebelah tangan dan memalingkan wajahnya dari Lee.

"Memang apa yang kau cium?"

"Butterscotch... aroma buku-buku, madu, dan Vanilla," ia mengingat kembali aroma yang ia cium beberapa minggu sebelumnya juga aroma tubuh Cedric saat ia mendekati tengkuk lehernya. Aroma yang seolah tidak pernah hilang dari penciumannya.

"Tunggu," Lee bergumam, tampak membulatkan matanya karena menyadari bau yang dimaksud, "kau, jatuh cinta pada Ced--"

Regulus menutup mulut Lee begitu saja karena mereka sekarang tidak sendirian. Lagipula, yang ia ingat dari buku yang ia baca tentang Amortentia--

"Lagipula, kurasa bisa saja karena aku sering bersama dengan Cedric hingga baunya yang selalu kucium," Regulus sedikit bergumam, sebenarnya ia bahkan tidak begitu yakin apakah benar karena itu atau memang karena ia terobsesi dengan wangi itu.

"Kalau memang begitu kenapa hanya bau dari Cedric? Kau juga selalu bersama dengan Oliver Wood," kembali Regulus terdiam, tidak menemukan jawaban yang ia cari tentang pertanyaan itu. Benar kata Lee, seharusnya ia juga mencium aroma Oliver. 

"Tetap saja, ini benar-benar salah. Aku hanyalah berteman dekat dengan Cedric seperti saat bersama dengan Oliver. Pasti ada kesalahan di ramuan itu," Regulus mencoba menyangkal, Lee menatapnya seolah mengatakan kau bercanda? pada Regulus, "lagipula aku dan Cedric sama-sama laki-laki."

"Memang kenapa?"

"Memang kenapa--"

"Kau tidak bisa memaksakan dirimu untuk jatuh cinta pada siapa kau tahu," Lee memutar malas bola matanya, "tetapi memang, Amortentia bukan berarti kau menyukai orang yang memiliki aroma yang kau cium. Jadi, kau tidak perlu menyangkal sekali seperti itu."

...

"Kau yang terburuk dari yang terburuk Lee."

"Ouch."

***

Besoknya libur natal akan dimulai. Hermione akan kembali selama beberapa hari ke rumah, namun tidak dengan Regulus. Ada latihan Quidditch yang harus ia ikuti hingga ia diharuskan untuk tinggal di Hogwarts.

Ia tidak ingin mengingat terus menerus apa yang dibicarakan olehnya dan juga Lee. Tetapi, ia tidak bisa menghilangkan pembicaraan itu dari pikirannya. Ia mainkan pulpen di tangannya sambil ia membaca tulisan di buku ramuan yang ia baca di perpustakaan. Entahlah, kenapa ia sampai berakhir pada halaman Amortentia.

"Amortentia?"

Suara itu membuatnya refleks menutup buku yang ada di hadapannya. Ia tolehkan kepalanya dengan cepat, Cedric yang berada di belakangnya tampak cukup kaget dengan reaksi dari Regulus. 

"Kau mengagetkanku."

"Maaf-maaf, aku sudah memanggilmu beberapa kali, tetapi kau tidak menyahut," Cedric tertawa dan duduk dihadapan Regulus yang lebih merasa tegang daripada biasanya. Ia hanya diam dan merasa sangat canggung hanya karena bertemu dengan Cedric.

"Kau tidak pulang ke rumah?"

"Tidak, ayahku juga tidak ada di rumah begitu juga dengan ibuku. Jadi lebih baik aku tetap di Hogwarts," Regulus mengangguk-angguk, Hogwarts tampak sepi karena liburan ini. Ia bisa melihat Ron dan juga Harry yang tampak bermain catur setelah Hermione berpamitan dengan mereka.

"Kau tidak apa-apa? Kau tampak sakit," Cedric memiringkan kepalanya, tidak mengerti kenapa Regulus tampak tidak begitu nyaman dengannya, "ini, kubawakan sandwich dari aula utama untukmu. Kurasa hanya makan 2 piring untukmu tidaklah cukup."

Minors  ➤ Cedric Diggory x male oc x Oliver WoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang