"You're having fun, aren't you?"
Regulus sedang memperhatikan latihan Quidditch dari tim Gryffindor bersama dengan Oliver yang dengan senang hati menemaninya. Bukan hanya karena ia Regulus, namun tentu ia akan melakukan apapun untuk menonton pertandingan Quidditch lagi bahkan jika itu hanya latihan.
"Aku tidak mengerti maksudmu," namun wajah Oliver sangat berseri saat melihat bagaimana tim yang ia pimpin selama beberapa tahun sebelum ini menjadi lebih kuat. Meskipun tidak pernah mereka memenangkan pertandingan sebelumnya, namun Oliver benar-benar mencintai timnya saat ini.
"Kau harus adil, pertandingan ini kau yang menjadi wasitnya."
"Apakah aku pernah tidak adil?" Oliver memutar bola matanya. Regulus menoleh pada Oliver dengan tatapan tidak percaya. Ia bahkan pernah tidak mempedulikan kesehatan Harry hanya karena ingin memenangkan pertandingan Quidditch. Satu hal yang sempat membuat Regulus marah hingga tidak berbicara dengannya selama beberapa minggu.
Tentu Cedric yang membujuknya untuk memaafkan Oliver.
"Tenang saja, aku tidak akan memenangkan satu pihak hanya karena aku adalah mantan pemain tim. Mereka akan menang meski aku tidak membantu," Oliver terlihat yakin, "sedikit yang kukhawatirkan adalah Weasley. Ronald Weasley maksudku," Regulus melihat bagaimana Ron tampak sangat gugup saat itu. Tidak ingin mengakui, namun Ron memang masih belum melewati standart Oliver.
"Ia memiliki bakat, tentu. Tetapi jika ia terus gugup seperti itu, kurasa itu akan menjadi masalah untuk tim."
"Kudengar Warrington bersumpah akan menjatuhkanmu dari sapu pada hari Sabtu!" Draco seperti biasa mencoba untuk mengejek Harry juga membuyarkan konsentrasi tim Quidditch Gryffindor. Namun, Harry tampaknya masih menghindar. Mereka sama sekali tidak bertemu semenjak apa yang dilakukan oleh Draco di menara astronomi tersebut.
Harry tampak menyerengit, ia berbalik tidak ingin bahkan melihat Draco terlalu lama. Draco menyadari hal itu dan tampak berdecih, tidak lagi mengejeknya seolah itu tidak lagi menarik jika Harry tidak merespon sedikitpun.
"Apa yang terjadi malam itu?"
"Hm?"
"Harry dan si bocah Malfoy itu. Aku tahu ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku," Regulus menatap tajam kearah Oliver yang membulatkan matanya dan tampak gugup mencoba untuk mengarang cerita, "aku melihat bekas di lehernya meski kau berusaha untuk membantu Harry menutupinya dengan syal. Si Malfoy itu yang memberikannya?"
...
"Jangan membunuhnya. Kau juga tahu sebenarnya adikmu juga menyukai bocah itu bukan?"
"Karena kenyataan itulah aku semakin tidak menyukai bocah itu. Sekarang, ceritakan apa yang terjadi malam itu."
"Akan kuceritakan kalau kau berjanji tidak akan membunuhnya," Regulus menggeram, ia tampak menghembuskan napasnya kasar sebelum mengangguk. Terpaksa. Oliver tidak yakin apa yang akan ia katakan, namun pada akhirnya ia menceritakan bagaimana ia menemukan Harry sedang dilucuti oleh Draco. Tidak lebih dari pakaiannya, namun itu sudah membuat Harry tidak nyaman saat bersama dengan Draco.
"Si brengsek itu benar-benar ingin mati," Regulus tersenyum sinis, menatap tajam kearah Draco yang bisa merasakan tatapan itu. Tangannya yang memegang tiang sekolah tampak ia remas sangat kuat hingga Oliver bersumpah melihat retakan di tiang tersebut, "jangan harap aku akan membiarkannya bersama dengan Harry."
***
Latihan DA masih tetap berjalan, hari itu Oliver dan Regulus memutuskan untuk tidak ikut karena mengurangi kecurigaan, dan karena Oliver harus mempersiapkan diri menjadi wasit. Tentu saja Regulus yang harus menjadi agen ganda antara kelompok Harry juga Umbridge harus membagi waktu untuk tidak membuat Umbridge curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Minors ➤ Cedric Diggory x male oc x Oliver Wood
Fiksi Penggemar[CedricxMaleOCxOliver | Drarry | WolfStar | Ronmione] Ia tidak pernah meminta untuk menjadi seorang yang istimewa. Ia hanya seorang siswa Slytherin biasa yang hidup bersama keluarga angkatnya, sebelum akhirnya semuanya berubah saat ia berada di tah...