CKIIIT
Suara dari kereta yang berhenti mendadak membuat Cedric terjungkal ke depan dan membuat keduanya terjatuh. Cedric tampak menimpa Regulus, yang sayangnya tidak sempat melakukan apapun pada Regulus.
"Reggie, Cedric, kalian tidak apa-apa?!" Cedric hanya menutup tirai gerbong dan tidak mengunci pintu. Pintu itu terbuka tiba-tiba dan tampak Oliver berada di ambang pintu dan melihat posisi mereka dimana Cedric berada diatas Regulus dengan kedua tangan disamping kiri dan kanan kepalanya, dan Regulus tergeletak diatas kursi.
"Uh..."
Oliver menatap keduanya yang juga balas menatap Oliver.
"Olie, kau sudah menemukan--oooh~" Penny tampak menatap kearah pemandangan yang ada di depannya. Tampak sangat senang seolah kapalnya sudah berlayar didepan mata. Kalau saja ia punya dan membawa kamera mungkin ia bisa mengabadikan yang ada di depannya dengan kamera. Menyadari sesuatu, ia menoleh kearah Oliver yang tersadar dari lamunannya.
"Mau sampai kapan posisi kalian ambigu seperti itu? Maaf kalau kami mengganggu kalian," Oliver tampak mendengus dan menatap kearah keduanya yang masih menatap Oliver juga Penny dan pada akhirnya berpisah dengan canggung hingga duduk berhadapan, "jadi, kami boleh masuk? Sepertinya kereta berhenti karena ada sesuatu."
"Bukankah karena sudah sampai?"
"Tidak, perjalanan kita masih jauh," Penny duduk disamping Cedric dan menatap kearah jendela dimana hujan sangat deras turun. Beberapa saat kemudian lampu mati, tampak sangat gelap di gerbong kereta.
"Lumos," Penny dengan segera menyalakan cahaya dari ujung tongkatnya, "ada apa ini?
Kereta tetap berhenti selama beberapa saat, banyak murid yang juga menyalakan sihir cahaya. Keadaan di kereta mendadak dingin, kaca tampak membeku begitu juga minuman yang ada di dalam gerbong kereta. Kereta kembali bergoyang, mereka berempat bisa melihat bayangan hitam yang besar dengan jemari yang panjang perlahan membuka pintu gerbong mereka.
Sosok bertudung serba gelap memperhatikan mereka satu per satu, berhenti pada Regulus. Sosok itu seolah memandanginya, menyerap semua kebahagiaan hingga tidak ada lagi yang tersisa.
Lumos yang dibuat oleh Penny tampak menghilang, gadis itu tampak sangat ketakutan begitu juga dengan Cedric dan juga Oliver. Saat segalanya seolah menjadi lebih berbahaya, dari arah koridor tampak cahaya terang yang menyelimuti, hingga makhluk itu tampak pergi begitu saja dan menghilang.
Cahaya berkedip, hingga keadaan menjadi terang. Langkah cepat terdengar dan tampak Lee berhenti di gerbong tempat mereka berada dengan tergesa-gesa.
"Kalian tidak apa-apa?"
"Ya," wajah mereka berempat masih sangat pucat. Regulus mengambil minuman kaleng di tasnya, membagikannya pada ketiga temannya agar mereka lebih tenang. Meskipun, tangannya sendiri tampak gemetar karena masih mengingat makhluk mengerikan itu.
"Tetapi apa itu tadi? Aku merasa seperti... tidak ada kebahagiaan yang tersisa saat melihat makhluk itu," terima kasih--Cedric menerima minuman kaleng yang diberikan Regulus sambil memberikan salah satunya pada Penny.
"Dementor. Salah satu penjaga di Azkaban," Lee duduk di samping Cedric dan memperhatikan keadaan mereka terutama Regulus, "mereka datang kemari mencari Sirius Black. Tetapi sudah tidak apa, mereka sudah pergi."
"Benar-benar mengerikan," Penny bergumam dan memeluk tubuhnya yang gemetar saat itu.
"Sihir tadi, kau yang melakukannya Lee?"
"Ya, itu bukan untuk melawan Dementor, hanya untuk mengusir mereka saja," Lee tersenyum dan mengangguk, "kau punya cokelat lagi Reggie? Aku juga sedikit kaget dengan kedatangan mereka. Dan aku harus mencari Professor Lupin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Minors ➤ Cedric Diggory x male oc x Oliver Wood
Fanfiction[CedricxMaleOCxOliver | Drarry | WolfStar | Ronmione] Ia tidak pernah meminta untuk menjadi seorang yang istimewa. Ia hanya seorang siswa Slytherin biasa yang hidup bersama keluarga angkatnya, sebelum akhirnya semuanya berubah saat ia berada di tah...