Dream and Reality

917 106 38
                                    

"Dapatkah kau memberikan dokumen-dokumen ini pada Professor Snape, Mr. Granger?"

Regulus melihat tumpukan yang ada didepannya yang tampak tinggi bahkan menutupi tubuh gempal dari Umbridge yang tengah duduk. Ia sama sekali tidak masalah dengan berapa banyak kertas didepannya karena ia bisa menggunakan mantra. Tetapi, ia bahkan sudah lupa selama apa ia tidak bertemu dengan Snape.

"Harus sekarang?"

"Tentu saja, apa ada masalah?" Umbridge tersenyum dan memandang Regulus heran. Namun Regulus tampak menghela napas dan menggeleng pelan. Ia mengeluarkan tongkat miliknya, dan hendak mengayunkannya, "oh, apakah ini adalah Elder Wand yang terkenal itu? Ya-ya, aku pernah mendengar juga Albus Dumbledore memberikannya pada salah satu muridnya."

Umbridge berdiri dan berjalan mengelilinginya sambil mengamati tongkat tersebut.

"Kau sangat dekat dengan Professor Dumbledore hingga ia mau memberikan tongkat berharga itu padamu."

"Semua tongkat milik Olivander menolakku dan hanya tongkat ini yang tidak. Beliau hanya meminjamkannya padaku hingga aku bisa menemukan tongkat yang sesuai," Regulus mengayunkan tongkatnya dan membuat laporan menumpuk itu melayang, "aku permisi Professor."

.
.

BRAK!

Suara dari ruangan ramuan ia dengar saat Regulus berdiri didepan ruangan dan hendak mengetuk pintu tersebut. Dahinya berkedut, sedikit cemas dengan keadaan Snape didalam namun ia tetap membukanya dengan tenang. Saat itu, didepannya tampak Snape yang mencengkram kerah dari Harry dan mendorongnya.

"Professor Snape? Harry? Aku mengganggu sesuatu?" Keduanya menoleh pada Regulus didepan pintu. Tidak ada yang mengatakan apapun, sebelum Snape menoleh kembali pada Harry.

"Pelajaranmu selesai. Keluar. Dari sini."

"Aku--" Harry akan mengatakan sesuatu namun Snape segera memutus perkataannya dan melepaskan cengkraman di kerah pakaiannya. Harry berjalan perlahan, menoleh pada Regulus selama beberapa saat namun kakaknya itu hanya lekat memandangi Snape.

Suara pintu yang tertutup, namun Regulus belum bicara ataupun bergerak sama sekali.

"Bisakah kau mempercepat urusanmu disini Mr. Granger? Aku cukup lelah mengurusi adikmu yang tidak memiliki bakat sebagai Legilimens itu," Regulus mengerutkan dahinya, ia baru tahu jika Harry juga mempelajari kekuatan itu dari Snape, "Professor Dumbledore yang menyuruhnya, jika itu yang ingin kau tanyakan lagi."

...

"Kemarikan laporan itu."

Regulus menggerakkan laporan tersebut dan tampak meletakkannya di meja Snape. Snape sama sekali tidak memandanginya.

"Pelajaran Legilimensku belum selesai d--Professor," Regulus tampak mengutuk dirinya dalam hati yang hampir terceplos memanggil Snape dengan sebutan dad. Apa-apaan, padahal ia sendiri juga belum sepenuhnya mencerna fakta jika Snape adalah ayahnya.

Tetapi entah kenapa panggilan itu seolah meluncur begitu saja dengan natural.

"Kau sudah bisa melakukannya dengan lancar bahkan dengan lancangnya melihat kedalam pikiranku," Regulus menyerengit, ia tahu itu adalah hal yang sangat tidak sopan jika dilakukan pada orang sembarangan tanpa izin. Tetapi jika ia tidak melakukannya, ia tidak akan tahu tentang kenyataan bahwa Snape adalah ayahnya ataupun kenyataan jika Snape adalah seorang Death Eater.

"Tidak ada yang harus kuajarkan lagi."

"Aku tidak akan menyalahkanmu atas apa yang kau perbuat jika memang itu yang terjadi. Yang aku inginkan hanyalah penjelasan tentang apa dan kenapa kau melakukannya," Regulus mengepalkan tangannya dengan kuat, "kau tidak menginginkanku sejak awal. Aku hanya sebuah kecelakaan. Aku mengerti."

Minors  ➤ Cedric Diggory x male oc x Oliver WoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang