"It's her son."
"Anak laki-laki Maledictus."
"Apakah ia membawa kutukan itu?"
Sejak kecil, ayahnya sudah tidak ada. Ia tidak pernah bertemu dengan ayahnya, dan hanya ibunya. Mereka tinggal di sebuah rumah yang sangat mewah. Disana, sejak kecil ibunya sudah mengajarkannya tentang sihir bersama dengan seorang wanita paruh baya berambut cokelat pucat pendek. Queenie Goldstein namanya jika ia tidak salah.
Ia awalnya tidak mengerti apa itu Maledictus atau kenapa semua orang menatapnya dengan tatapan aneh. Semakin besar, ia semakin paham ia berbeda dari orang lain. Tubuhnya menua lebih lambat daripada anak-anak seusianya. Saat tubuhnya seperti anak usia 5 tahun, semua teman-temannya sudah beranjak 20 tahun diatasnya.
Ibunya mengatakan karena ia memiliki darah Maledictus dalam dirinya. Meskipun kutukan ibunya menjadi ular tidak menurun padanya, namun tubuhnya menjadi menua lebih lamban daripada orang normal pada umumnya.
Nagini. Itu adalah nama ibunya. Pada awalnya ibunya memang sosok yang sangat cantik. Namun, perlahan saat ia dewasa ibunya berubah menjadi seekor ular yang sangat besar. Takut? Tentu, ia sendirian kala itu. Bibi Queenie sudah pergi, menikah dengan pasangan hidupnya dan tidak pernah kembali. Lee hanya tinggal berdua dengan ibunya selama beberapa tahun sebelum ibunya menjadi seekor ular.
Bibi Queenie beberapa kali menemuinya untuk menanyakan kabar, membawa terkadang seorang Muggle yang merupakan suaminya, juga kakaknya yang bernama Tina Goldstein juga suaminya yang bernama Newt Schamander. Namun, perlahan mereka menghilang. Semakin menua, dan tidak kuat untuk mengunjunginya lagi hingga akhirnya ia mendengar kabar kematian mereka.
Satu per satu orang-orang meninggalkannya sendirian. Sementara tubuhnya berhenti menua saat ia terlihat seperti remaja berusia 16 tahun.
"Diakah Nagini?"
Hingga suatu hari, seseorang datang. Pria bernama Voldemort. Ia menemui ibunya dan melakukan sesuatu. Sesuatu yang mengerikan, menanamkan kekuatannya pada ibunya membuat ibunya menjadi seperti sebuah tempat penyimpanan.
Horcrux.
Ibunya tampak menderita, ia tahu. Ia bisa merasakannya. Lee hanya bisa menatap ibunya yang tampak tidak bergerak.
"Diakah anak itu?" Napasnya tidak karuan, Lee hanya menatap pemuda itu yang tampak mendekat kearahnya. Pandangannya mengabur, ia merasa sangat marah. Ibunya adalah satu-satunya yang ia miliki. Ia tidak akan membiarkan seseorangpun melukainya apapun yang terjadi.
Iris matanya berubah menjadi abu-abu suram, sekelilingnya tampak bergetar dan hancur perlahan seperti meledak. Pemuda itu tidak takut, ia memperhatikan bahkan dengan tatapan kagum.
"Menarik," Tom bergumam dan menatap pada Lee, "kau seorang Obscurus. Seperti ayahmu..."
"Apa yang kau tahu tentang ayahku," Tom tersenyum, ia mengulurkan tongkatnya pada Nagini ibunya.
"Kendalikan tubuhmu, atau kita semua akan mati termasuk ibumu. Kalau bukan karena kau menghancurkan tempat ini, maka karena aku yang akan membunuhnya," Lee membulatkan matanya, perlahan matanya kembali berubah menjadi hitam.
"Jangan, kumohon jangan lukai ibuku..."
"Tentu saja tidak akan kulakukan," Tom tersenyum, seolah mendapatkan kelemahan dari Lee kala itu. Ia mendekat, Lee tampak sedikit mundur tidak ingin mendekati Tom, "jika kau ingin tetap bersama ibuku, kau harus ikut denganku..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Minors ➤ Cedric Diggory x male oc x Oliver Wood
Fanfiction[CedricxMaleOCxOliver | Drarry | WolfStar | Ronmione] Ia tidak pernah meminta untuk menjadi seorang yang istimewa. Ia hanya seorang siswa Slytherin biasa yang hidup bersama keluarga angkatnya, sebelum akhirnya semuanya berubah saat ia berada di tah...